Mungkin karena terlalu asyik nonton piala dunia, sampai-sampai saya bermimpi. Suatu malam (lebih tepatnya dini hari)saya ikut menonton bareng acara final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang diadakan di halaman Balai Desa di Sebuah Kelurahan. Penonton cukup membludak, anak-anak, remaja, dewasa, kakek-kakek, nenek-nenek, ada sekitar 2 atau 3 ribu penonton tumplek blek di halaman balai desa.
Halaman balai desa cukup luas, biasanya dipakai main sepak bola para pemuda desa. Di belakang balai desa terdapat pekuburan umum yang luasnya hampir sama dengan luas halaman balai desa. Dalam acara nonton bareng itu diundang juga artis-artis lokal dan ibu kota, seperti Ariel Pinnokio, Luna Nyata, Cut Ngibing dan lain-lain.
Tim yang masuk semifinal adalah Italia, Yunani, France dan Ekuador. saya sendiri heran mengapa Yunani bisa masuk semifinal, padahal Yunani kalah 0-2 di pertandingan terakhir melawan Argentina. Yunani hanya mengemas 1 angka dari 3 kali pertandingan.
Tapi yang lebih mengherankan adalah masuknya Ekuador di babak semifinal ini. Padahal Ekuador tidak termasuk sebagai negara yang ikut di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Ya itulah yang namanya mimpi, apapun bisa terjadi.
Di semifinal, Italia bertemu Yunani. Sementara France bertemu Ekuador. Pertandingan diselenggarakan di tempat tertutup, tanpa media peliput,tanpa penonton dengan alasan yang tidak jelas. Tahu-tahu pemenangnya adalah Italia dan Yunani yang masuk final.
Acara nonton bareng final antara Italia dan Yunani cukup meriah. Penonton berjubel sampai ada yang tidak kebagian tempat duduk dan tempat berdiri. Ada yang naik pohon, ada yang naik genting, ada pula yang pingsan saking sesaknya penonton.
Pertandingan pun dimulai, dipimpin oleh seorang wasit yang saya rasa kenal dan sudah pernah bertemu. Tapi lupa-lupa ingat (kayak lagunya Kuburan aja). Pertandingan cukup seru, banyak keluar kartu kuning dan kartu merah. Seperti pada pertandingan final Piala Dunia 2006 di Jerman, pertandingan kali ini pun diwarnai insiden tandukan oleh pemain Yunani yaitu Kara Egois terhadap pemain Italia. Bedanya Kara Egois menanduk 3 Pemain Italia sekaligus, yaitu Alessandro Kadipiro, Mauro Jualannasi, dan Fabio Grusagrusu.
Banyak kejadian kontroversial dan tidak masuk akal mewarnai partai final ini. Wasit secara santai menganulir 4 gol Italia masing-masing dari Alessandro kadipiro, mauro jualannasi, Fabio Grusagrusu dan Gennaro Gatotkaca.
Yunani hanya mampu menjebol gawang Gianluiggi Bopeng satu kali. hasil akhir 1-0 untuk kemenangan Yunani. Anehnya ketika terjadi anulir 4 gol Italia ke gawang Yunani, para penonton semua diam, sepi, tanpa suara. Saya pun ikut diam karena malu masa teriak sendirian.
Tapi aku kaget setengah mati, ketika terdengar gemuruh dan teriakan dari arah pekuburan. "Horeee, Gooooool, Golllll!" Namun kemudian disusul dengan gemuruh dan teriakan "Curaaaaang, Tidak adiiiiiil, Ngawuuuuuuur" dan sumpah serapah lainnya.
Karena merasa kecewa, saya menelepon panitia pertandingan untuk menanyakan siapa yang menjadi wasit pertandingan final itu. Di ujung telepon sana, terdengar panitia menjawab "Mang Dulloh". Saya hampir-hampir pingsan, Mang Dulloh kan tetangga saya yang sehari-harinya berkeliling kampung tanpa arah. Mang Dulloh sudah 2 tahun ini menderita epilepsi dan gangguan jiwa sejak ditinggal istrinya kerja ke Malaysia.
Setelah pertandingan selesai dan penonton pun membubarkan diri, saya penasaran mendekati areal pekuburan yang tadi suaranya bergemuruh. Dalam pikiran saya, apa ada orang lain yang sedang menonton bareng pertandingan? Tapi masa ia mengadakan acara nonton bareng di kuburan.
Sayup-sayup masih terdengar suara gemuruh dan teriakan yang semakin mengecil. Saya mengendap-endap menyusuri pekarangan kuburan dengan berhati-hati. Semakin lama suara itu semakin menghilang, kemudian lenyap, sepi, lengang. Hanya ada suara kodok dan jangkrik bersahutan.
Mendadak bulu kuduk berdiri dan baru saja mau berbalik badan akan meninggalkan kuburan, tiba-tiba muncul sesosok bayangan putih bersurban, tidak jelas mukanya muka siapa. Dengan suara berat dan berwibawa sosok bayangan putih itu bersuara, "Kami penghuni kubur pun melihat kecurangan dan ketidakadilan pertandingan final tadi, Nak?" Tanpa ba-bi-bu lagi saya langsung ngibrit lari ketakutan. Tapi langkah saya terhenti ketika di depan ada jurang. Karena takut, dengan nekad saya melompat ke arah jurang. Begitu bangun, saya kaget telah jatuh dari tempat tidur.
Anda mendapat 1 Pesan
Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.