Aneka Perlengkapan Sholat

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Aneka Parfum Alrehab

Izzah Store menjual parfum Alrehab original Jeddah Arab Saudi dengan berbagai varian aroma, seperti Soft, Lovely, Dalal, Fruit, Kholiji, Blanc, Sabaya, Aseel, Tooty Musk, dll

Aneka Pelengkapan Sholat untuk Anak

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Mari Membaca Alquran

Mari kita membaca Alquran, karena di Hari Kiamat nanti Alquran akan memberi syafaat kepada siapa saja yang gemar membacanya apalagi menghafalnya. Bacalah secara tartil dan perlahan-lahan. Jangan lewatkan hari-hari anda tanpa membaca Alquran..

Kumpulan Dongeng Anak

Anda hobi membaca dongeng-dongeng anak, di sini anda akan menemukannya. Mulai dari dongeng si kancil, si belalang, si kerbau, si kambing dan sebagainya. Cobalah dongengkan kepada buah hati anda menjelang tidur agar anak menjadi cerdas dan pandai bertutur.

Kumpulan Cerita Pendek

Anda penggemar Cerita Pendek atau Cerita panjang, di sini disajikan beberapa cerita islami yang sarat dengan pelajaran kehidupan. Cerita yang kadang memberi inspirasi kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Kisah Humor para Sufi

Anda kenal tokoh-tokoh sufi zaman dulu, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh sufi dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Kisah Abu Nawas

Anda kenal Abunawas atau Nasrudin Hoja, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Cintailah Allah Melebihi Segalanya

Seberapa besar cinta kita kepada Allah, silakan tanya pada diri sendiri. Kita kadang lebih menghargai atasan kita daripada mendahulukan Allah. Sholat kadang ditunda ketika kita diundang oleh boss kita. Sholat kadang ditinggalkan karena asyik nonton Final Sepak Bola di televisi.

Aneka Sirwal dan baju gamis

Izzah Store Menjual aneka Sirwal dan gamis serta Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Accessories

Izzah Store Menjual aneka Acessories seperti Sabuk Bonceng Anak, Sepatu Boots, Sorban, Siwak, dll

Aneka Gamis Pakistan dan Jubah Arab

Izzah Store Menjual aneka gamis dan Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Sirwal, Celana Pangsi dan Cingkrang

Izzah Store Menjual aneka celana sirwal dan baju pangsi khas Sunda. Ada Sirwal biasa, Sirwal Loreng, Sirwal Boxer, Sirwal 3/4, dll

Keranda Kendaraan Masa Depan

Inilah yang namanya KERANDA yaitu kendaraan istimewa tanpa bensin (karena harganya selalu naik) yang. akan membawa kita ke tempat peristirahatan terakhir. Kendaraan sederhana tanpa AC, tanpa Pemutar Musik, dan akan berjalan dengan digotong kerabat kita.

Mari Mengingat Kematian

Berapapun lamanya kita hidup di dunia suatu saat nanti pasti akan berakhir. Dan akhir dari kehidupan dunia adalah datangnya kematian. Suka atau tidak suka kita akan tetap menemuinya. Oleh karena itu ingatlah selalu akan pemutus kenikmatan dunia yaitu MATI.

Rayakan tahun baru dengan ‘’Niat Islami’’

Ratusan ribu warga kota Bandung, jutaan warga Jawa Barat, dan ratusan juta penduduk Indonesia mayoritas umat Islam diperkirakan merayakan datangnya peralihan tahun baru 2012 yang tinggal hitungan jam saja. Dengan datangnya tahun baru nanti diharapkan kehidupan bangsa-bangsa di dunia khususnya di Indonesia semakin baik. Walaupun para ulama banyak yang mengharamkan umat Islam ikut-ikutan merayakan tahun baru Masehi namun pencerahan dari kalangan ustadz dan guru agama itu kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Alasannya, seluruh dunia merayakannya dan mereka bersikeras tidak ada sangkut pautnya dengan kaidah agama, melainkan milik semua orang di dunia. Kita yakin dan berharap tidak ada dari kalangan umat Islam yang ikut merayakan datangnya tahun baru Masehi untuk meniru dan menyemarakkan ritual agama lain. Dan mungkin hanya sebagian saja sekadar ikut-ikutan takut dibilang tidak anak gau. Sedikit sejarah tahun baru Masehi pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai Kaisar Roma.Sebelum Caesar terbunuh dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi Agustus. Saat ini, tahun baru Masehi-- 1 Januari-- dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen dan Yahudi. Namun kenyataannya, tahun baru itu sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum untuk warga dunia, termasuk Indonesia dikarenakan umat Islam banyak tidak mengetahui sejarahnya. Memang di kalangan ulama saja berbeda pendapat seputar merayakan tahun baru Masehi ini. Kelompok Ustadz Yahya Tambunan tegas mengharamkannya meskipun dilakukan kegiatan zikir dan mengakhirinya dengan pembakaran kembang api. Sedangkan kelompok M. Hatta dan Hasan Bakti Nst membolehkannya tergantung niat. Jika dimaksudkan untuk menyemarakkan kegiatan agama lain tentu tidak dibolehkan, tapi kegiatan zikir menyambut tahun baru itu lebih baik (Waspada, 27/12). Hemat kita, MUI pusat dan MUI daerah punya kewajiban memberikan informasi-pencerahan dan mengedukasi umat Islam terkait dengan upaya menyemarakkan tahun baru Hijriyah dan melarang umatnya ikut-ikutan merayakan tahun baru Masehi. Sayangnya, fungsi MUI masih belum berjalan dengan efektif sekalipun sudah berdiri sejak 1975. Di antara fungsi yang diemban MUI --tempat berkumpulnya para ulama dan cendekiawan muslim-- adalah melakukan amar makruf nahi munkar, membimbing dan pelayanan umat, serta membuat fatwa. Tahun baru Islam (Hijriyah) baru saja berlalu dengan kondisi serba apa adanya, jauh dari meriah. Umat Islam belum banyak yang tergerak hatinya untuk melakukan perubahan dengan mencintai sejarah Hijriyah ketimbang sejarah Masehi. Akibatnya berbagai kegiatan terkait peringatan tahun baru Hijriyah hanya dihadiri sebagian kecil umat Islam di kota-kota besar saja. Padahal, panitia sudah berupaya membuat dan mendatangkan penceramah kondang dan artis Islami dll. Akan sangat bertolak belakang dengan peringatan tahun baru Masehi. Masyarakat dari segala umur dan etnis menyemut merayakannya di jalan-jalan, hotel-hotel, lapangan terbuka, lokasi wisata tanpa diundang bahkan harus membayar mahal. Mereka pesta semalam suntuk, meniup terompet, membakar kembang api, berjoget ria, bahkan pesta minuman keras dan melakukan seks bebas. Situasinya dibuat serba modern, gemerlap, dan hura-hura. Yang membuat kita prihatin adalah pelakunya banyak dari kalangan generasi muda Islam sehingga dapat dipastikan mereka selama ini kurang mendapatkan pendidikan agama secara benar di sekolah maupun di dalam keluarganya. Jika saja mereka tahu sejarah tahun baru Masehi pastilah tidak akan ikut merayakannya. Memang dalam Islam tidak boleh kita meniru ritual atau meniru cara-cara umat dari agama lain. Islam punya aturan sendiri, namun tidak boleh ditambah-tambahi juga bisa menjadi bid’ah. Itu sebabnya sebagian ulama selalu berbeda pendapat dalam merayakan tahun baru Hijriyah apalagi dalam merayakan datangnya tahun baru Masehi semakin berbeda pendapatnya. Sebagian ulama menyatakan tidak ada ritual khusus dan doa-doa khusus terkait dengan tahun baru Hijriyah, apalagi Masehi, sehingga mengadakan zikir pun tidak ada ketentuannya—kata sebagian ulama. Namun kita sepakat terpulang dari niatnya harus islami. Jika niatnya untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta (Allah SWT) tentunya boleh kapan dan di mana saja, tidak terkecuali pas pada peringatan datangnya tahun baru Masehi.Selamat tinggal 2011 dan selamat datang 2012. Mudah-mudahan Allah SWT melindungi kita semua. Amin.+ Intisari: Yang pasti, tidak dibolehkan menyambut datangnya tahun baru Islam dengan cara-cara yang tidak islami, apalagi merayakan tahun baru Masehi Anda mendapat 1 Pesan Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini Penting!! Perlu Anda Baca: @ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan @ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis @ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap @ Kumpulan Dongeng Anak @ Bukan Berita Biasa @ Trik dan rumus matematika @ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah @ Tips dan Trik belajar yang efektif @ Review dan Ulasan pertandingan Juventus @ Pasang Iklan gratis @ Kumpulan widget gratis @ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku @ Seputar Resensi Buku @ Kumpulan tutorial Blog

Seorang Ibu di Malang Mencuri Baju untuk Lebaran

Malang - Aparat Kepolisan Resor Kota Malang, Jawa Timur, menangkap seorang ibu yang melakukan pencurian dua pasang baju di kawasan pusat perbelanjaan Mall Olympic Garden (MOG) Malang, Jumat, untuk dipakai berlebaran. Kepala Satuan Resor Kriminal Polresta Malang, AKP Anton Prasetnyo, mengatakan, pencuri bernama Latifah (37), warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dan tersangka mengaku terpaksa mencuri baju untuk dipakai berlebaran. "Awalnya, pelaku masuk ke salah satu toko baju Center Point, saat di toko itu pelaku sudah membeli dua baju batik warna cokelat dengan warna dasar putih, namun pelaku masih mengambil dua baju lagi tanpa membayar," katanya. Anton mengatakan, pencurian dua pasang baju untuk Lebaran itu diketahui oleh satpam setempat, Bagus Setiyawan, kemudian satpam itu membawa pelaku ke kantor Polresta Malang. Salah satu pegawai toko Center Point, Cici Angraini, mengatakan, kejadian itu bermula ketika dirinya melihat gerak-gerik pelaku yang mencurigakan dengan membawa baju lebih, setelah membeli dua pasang. "Saat ambil dua baju lagi, saya sempat menanyakan apakah pelaku punya kartu pelanggan untuk menambah poin, namun ketika ditanya pelaku malah kabur dan menjauh dari saya," kata Cici. Melihat adanya kecurigaan, kemudian Cici melapor ke satpam, dan menangkap pelaku serta langsung membawanya ke Polresta Malang. "Ketika ditangkap, pelaku awalnya mengelak tidak mencuri, tapi setelah digeledah terlihat ada dua barang bukti di dalam tas pelaku," katanya. Cici mengaku, kejadian pencurian baju menjelang Lebaran ini kerap terjadi di pusat perbelanjaan MOG Malang. "Kalau dilihat dari motifnya sama, yakni baju itu dibuat untuk berlebaran," kata Cici. Anton menambahkan, pelaku terancam dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara, karena terbukti melakukan pencurian ditempat keramaian. 

Anda mendapat 1 Pesan Silakan 

Buka Pesan Sekarang di Sini  

Penting!! Perlu Anda Baca

@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan @ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis @ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap @ Kumpulan Dongeng Anak @ Bukan Berita Biasa @ Trik dan rumus matematika @ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah @ Tips dan Trik belajar yang efektif @ Review dan Ulasan pertandingan Juventus @ Pasang Iklan gratis @ Kumpulan widget gratis @ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku @ Seputar Resensi Buku @ Kumpulan tutorial Blog

Gagal mencuri cabai malah mau bunuh diri

Gagal mencuri cabai membuat Andik Setiawan (30) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Rabu (23/3). Ulah nekat bapak satu anak itu dilakukan di rumah neneknya, Mbah Rubini (70) di Desa Bringin, Kecamatan Badas. Pria itu memintal kain kaus yang dipakai menjadi tali yang kemudian dipakai untuk gantung diri. Informasi yang dihimpun Surya menyebutkan, Andik Setiawan pada 3 Maret 2011 tepergok petani hendak mencuri cabai di persawahan Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah. Andik kemudian berusaha kabur bersembuyi di sawah. Namun, apes sepeda motornya Honda Revo nopol AG 4223 JW yang masih gres ditemukan warga, dan motornya kemudian diserahkan ke Polsek Gurah. Andik belakangan membuat laporan palsu kehilangan sepeda motor ke Polsek Gampengrejo tanggal 4 Maret 2011. Sewaktu petugas melakukan olah TKP di lokasi hilangnya motor di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, menemukan sejumlah kejanggalan. Polisi sebenarnya hendak menjerat Andik karena memberikan laporan palsu. Tetapi, Andik keburu menghilang. Menjadi buron Polsek Gurah dalam kasus pencurian cabai dan Polsek Gampengrejo karena laporan palsu kehilangan motor, membuat Andik tertekan. Puncaknya, dia nekat gantung diri. Polisi meneliti jenazah Andik juga menemukan di tangan kirinya ada luka bekas sayatan yang masih mengucurkan darah. Ada dugaan pelaku semula mencoba bunuh diri dengan mengiris urat nadinya, karena belum meninggal, dia memutuskan gantung diri. Hasil visum luar menunjukkan lelaki ini memang meninggal akibat gantung diri.dim 

Anda mendapat 1 Pesan 

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini  

Penting!! Perlu Anda Baca

@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan 
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis 
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap 
@ Kumpulan Dongeng Anak 
@ Bukan Berita Biasa 
@ Trik dan rumus matematika 
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah 
@ Tips dan Trik belajar yang efektif 
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus 
@ Pasang Iklan gratis 
@ Kumpulan widget gratis 
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah  
@ Seputar Koleksi Buku 
@ Seputar Resensi Buku 
@ Kumpulan tutorial Blog

Nenek Nenek Pencuri Kakao vs Koruptor

Sepertinya kasus kasus yang beterbangan di negara ini benar-benar beraneka ragam dengan keanehannya masing-masing. Seperti contohnya kasus yang baru saja terjadi di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Nasib sial menimpa seorang nenek nenek yang ketahuan mencuri 3 biji kakao di daerah perkebunan yang akan dijadikan bibit dan sekarang nasibnya terancam hukuman percobaan 1 bulan 15 hari. Miris juga ya peradaban hukum di negara ini. Memang yang namanya pencurian tetap suatu kesalahan seberapapun besar kecilnya bila dipandang perlu ditindak lanjuti silahkan saja. Hanya saja yang jadi tak berimbang di sini adalah, seorang nenek nenek yang hanya mencuri 3 biji kakao harus berhadapan dengan meja hijau tanpa di dampingi pengacara karena tidak adanya kemampuan finansial untuk membayar jasa pengacara. Sementara koruptor a.k.a maling uang rakyat yang bermilyar milyar bahkan trilyunan bebas berkeliaran tanpa penyelesaian yang jelas. Mafia mafia peradilan, makelar makelar kasus bisa bebas berkeliaran dan hidup bermewah mewah. Memang benar bahwa semua itu sebagai proses peringatan supaya tidaklah menjadi contoh bagi yang lain dalam tindak pencurian. Tapi, apakah proses peradilan yang seadil-adilnya bagi koruptor dan para mafia peradilan tidak bisa ditegakkan seperti petugas hukum menindak tegas maling-maling ayam dan maling-maling seperti Ibu Minah? Masyarakat sangatlah bisa menilai sendiri seperti apa wajah hukum di negara kita ini. Ketimpangan yang terjadi di dunia hukum saat ini, seperti bergulirnya kasus Bibit - Chandra yang terus berjalan dan belum menemukan titik temu yang jelas, ditambah lagi saat ini sedang bergulir kasus Polisi vs Jurnalisme. Fiuh…kapan ya peradilan di negara ini bisa berlaku adil tanpa mencari kambing hitam? 



Anda mendapat 1 Pesan
Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini  

Penting!! Perlu Anda Baca

@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan 

@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis 
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap 
@ Kumpulan Dongeng Anak 
@ Bukan Berita Biasa 
@ Trik dan rumus matematika 
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah 
@ Tips dan Trik belajar yang efektif 
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus 
@ Pasang Iklan gratis 
@ Kumpulan widget gratis 
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah  
@ Seputar Koleksi Buku 
@ Seputar Resensi Buku 
@ Kumpulan tutorial Blog

Mencuri Pisang Senilai Rp 2000 ditahan

Kasus Minah, 65,seorang nenek di Banyumas diadili gara-gara mencuri kakao seharga Rp 3.000 terulang di Jogja. Klijo Sumarto seorang kakek berusia 76 tahun warga Jering, Sidorejo Godean, sejak Kamis (3/12) lalu ditahan Polsek Godean Sleman. Ia berurusan dengan polisi karena dilaporkan tetangganya disangka mencuri satu tandan pisang klutuk seharga Rp 2000. Pisang klutuk tergolong jenis pisang yang tak enak dimakan karena di dalamnya ada bijinya. Di pasar burung Ngasem Jogja, pisang klutuk biasa untuk makanan burung . Proses hukum terhadap Klijo terhitung berlangsung cepat. Sehari setelah ditangkap dan ditahan polisi, mulai kemarin Jumat pagi (4/12), pria sepuh itu langsung dikirimkan ke Lapas Cebongan. Selama dua puluh hari ke depan, Klijo resmi menjadi tahanan titipan di lapas tersebut. Kehadiran Klijo sebagai` tahanan titipan itu sempat mengundang perhatian. Sebab, Klijo tak lagi mampu berjalan secara normal. Ia menderita katarak dan kaki kirinya tak berfungsi karena lumpuh. “Jalannya saja susah kenapa polisi harus nahan,” ujar seorang sumber di Lapas Cebongan. Ditahannya Klijo itu mengundang reaksi Jogja Police Watch (JPW). LSM yang bergerak dalam pengawasan kepolisian itu menyayangkan langkah Polsek Godean menahan tersangka. “Ini menambah daftar panjang betapa ironisnya penegakan hukum di negeri ini. Belum selesai kasus Minah di Banyumas, kasus kayu randu di Batang dan pencurian sebutir semangka di Kediri sekarang gantian kasus pisang Klijo ini,” ungkap Sekjen JPW Noyo Amin Zaini SH usai mendatangi Mapolsek Godean kemarin. Saat datang Noyo diterima Kanit Reskrim Polsek Godean Iptu Rusmanto. Dari keterangan polisi diketahui penahanan itu berdasarkan laporan tetangganya, Sulis. JPW mengecam langkah polisi melakukan penahanan. Menurut Naya, syarat-syarat penahanan sesungguhnya tidak terpenuhi. Sesuai KUHAP, penahanan karena alasan objektif dan subjektif. Diantaranya, agar tersangka tidak melarikan diri, tidak menghilangkan barang bukti dan tidak mengulangi perbuatannya. “Unsur-unsur itu tak terpenuhi,” sesalnya. Karena untuk berjalan saja, Klijo mengalami kesulitan. Berjalan beberapa meter Klijo mengalami kelelahan. “Ini juga diakui polisi. Berjalan sebentar saja sudah kecapean,” paparnya. Alumni FH UII ini mengatakan mestinya polisi bisa belajar dari pengalaman penanganan kasus Minah dan beberapa kasus lain yang menarik perhatian masyarakat. Kasus yang menimpa Klijo itu seolah menciderai rasa keadilan. Polisi hanya berpegang pada alasan yuridis formal dan mengabaikan substansi penegakan hukum. Penegakan hukum mestinya memenuhi tiga hal. Yakni, asas kepastian hukum, rasa keadilan dan kemanfaatan. Menilik kasus Klijo itu, tindakan polisi hanya memenuhi satu hal, yaitu asas kepastian saja. “Dua asas yang lain seakan diabaikan,” ujarnya. JPW juga memandang penahanan polisi itu terlalu dipaksakan. Teori hukum pidana mestinya bukan hanya untuk penghukuman efek jera semata. Tapi, mestinya dapat digunakan sebagai upaya pencegahan dan pengarahan. “Polisi tidak melakukan pendekatan ini,” kritiknya. Hingga berita ini diturunkan Kapolsek Godean belum bisa dimintai keterangan. “Maaf, saya sedang ujian mid. Hubungi Pak Kasat reskrim saja,” dalihnya. Ternyata, Mbah Klijo memang telah mempunyai cacat hukum. Di mata masyarakat, nama Mbah Klijo juga sudah suram. Salah seorang warga Jering yang enggan disebut identitasnya menuturkan, kakek 76 tahun itu sudah beberapa kali mencuri barang tetangga. “Kali ini saja tertangkap basah. Kalau tidak tertangkap basah, Mbah Klijo mana mungkin mengaku,” katanya. Pernyataan warga itu dibenarkan aparat Polsek Godean. Menurut petugas, penangkapan terhadap Mbah Klijo itu bukan tanpa alasan. Salah seorang anggota reskrim polsek Godean menyebutkan, kondisi fisik tersangka tidak sesuai yang diutarakan oleh JPW. “Mbah Klijo bisa jalan biasa kok. Tadi juga naik mobil sendiri. Memang usianya sudah tua,” katanya. Selain itu, penangkapan dilakukan karena Mbah Klijo mempunyai catatan merah di mapolsek. Sembilan tahun lalu, tepatnya pada hari Senin, 6 Oktober 2003, Mbah Klijo pernah ditahan polisi karena tertangkap basah mencuri ayam milik Suharyadi. Ayam tersebut lantas dijual di pasar Godean seharga Rp 40 ribu. “Karena tertangkap basah, Mbah Klijo mengakui perbuatannya dan dihukum beberapa bulan melalui putusan hakim. Dia juga mengaku telah mencuri pisang,” ungkap petugas tersebut yang kebetulan menangani kasus Mbah Klijo 9 tahun lalu. Atas perbuatannya Mbah Klijo telah melanggar pasal 362 tentang tindak pidana pencurian. Saat dilakukan penelusuran ke Lapas Cebongan, salah seorang petugas bernama Tukiman membenarkan soal penitipan Mbah Klijo sebagai tahanan Polsek Godean. Menurut Tukiman, secara fisik, Mbah Klijo tidak berbeda dengan tahanan lain. “Katanya sih salah satu kakinya sakit. Tapi bisa berjalan normal kok. Soal matanya sepertinya biasa saja,” ungkapnya kepada Radar Jogja. Sayangnya, Mbah Klijo tidak bisa ditemui, selain kepala lapas sedang tidak ditempat, hari Jum’at bukanlah jadwal kunjungan bagi tahanan atau narapidana. 

Anda mendapat 1 Pesan 

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini 
 
Penting!! Perlu Anda Baca

@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan 

@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis 
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap 
@ Kumpulan Dongeng Anak 
@ Bukan Berita Biasa 
@ Trik dan rumus matematika 
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah 
@ Tips dan Trik belajar yang efektif 
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus 
@ Pasang Iklan gratis 
@ Kumpulan widget gratis 
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah  


@ Seputar Koleksi Buku 
@ Seputar Resensi Buku 
@ Kumpulan tutorial Blog

Pencuri Pulsa Bisa Masuk Penjara

Pencurian pulsa atau lebih tepatnya pemotongan pulsa setelah seseorang menerima konten tertentu menjadi keluhan konsumen telekomunikasi. Kementerian Komunikasi dan Informasi dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) bereaksi atas hal ini. Menyedot pulsa orang tanpa ijin itu kriminal. Ditemui usai memberikan pidato pembukaan INAICTA 2011 yang berlangsung hari Selasa (4/10/2011) di JCC, Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa pencurian pulsa adalah salah satu bentuk tindak kriminal dan pelakunya bisa masuk penjara. "Untuk pencurian pulsa ini masih kita bekerja bersama BRTI, kita selidiki apakah ini operator atau content provider, kalau terbukti akan kita tindak nanti, karena ini kriminal, menyedot pulsa orang tanpa ijin itu kriminal," jelas Tifatul. Tifatul melanjutkan, konten provider atau siapa pun yang memberikan konten dan menyedot pulsa harus memiliki ijin dari pengguna telekomunikasi. Jika tidak, maka tindakan yang dilakukan bisa dituntut secara hukum. "Bisa kita tuntut, masuk penjara ini," kata Tifatul. Menurut Tifatul, bisnis konten yang menyedot pulsa tanpa ijin adalah bisnis yang tidak fair. Ia mengatakan, pengguna yang mengalami bisa melaporkan ke call center BRTI di 159. Laporan ini penting karena jika pencurian pulsa berlangsung dari nominal 1000-2000, jika terkumpul banyak akan menjadi miliaran rupiah. Terkait dengan soal pencurian pulsa ini, Kemkominfo akan memanggil para operator untuk membahas. "Besok (Rabu, 5/10/2011) jam 10 akan kita kumpulkan operator untuk bahas ini," pungkas Tifatul. Anda mendapat 1 Pesan Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini Penting!! Perlu Anda Baca: @ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan @ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis @ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap @ Kumpulan Dongeng Anak @ Bukan Berita Biasa @ Trik dan rumus matematika @ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah @ Tips dan Trik belajar yang efektif @ Review dan Ulasan pertandingan Juventus @ Pasang Iklan gratis @ Kumpulan widget gratis @ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku @ Seputar Resensi Buku @ Kumpulan tutorial Blog

Mencuri Sabun, Kakek 77 Tahun Diancam Hukuman.

Gara - gara sabun, siap dipenjara. Cirebon Jawa Barat, Rasjo, kakek berusia 77 tahun harus mendekam dalam tahanan dan segera disidang di pengadilan akibat mencuri dua buah sabun dan kacang hijau senilai Rp13.000 di minimarket Indomart, Losari. Hari ini PN Sumber rencananya menggelar sidang, namun batal karena kakek tidak bisa hadir. Terdakwa sempat ditahan pihak kepolisian sektor (Polsek) Losari selama 12 hari. Terdakwa ditahan petugas setelah pihak Indomart melaporkan kasus pencurian tersebut pada 12 November 2009 lalu. namun, setelah berkas tersebut dilimpahkan ke Kejaksaan Sumber, pihak kejaksaan mengeluarkan terdakwa dari tahanan. Menurut Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejaksaan Negeri Cirebon, Banua Purba, saat dikonfirmasi membenarkan jika kakek pencuri sabun dan kacang tesebut perkaranya sudah di limpahkan ke PN Cirebon.“Memang perkara ini diagendaka sidang pada hari ini. Namun, karena sampai sore ini terdakwa tidak bisa hadir kemungkinan persidangan kami undur hingg Senin mendatang,” katanya.Purba menambahkan terdakwa mengaku mengambil barang tersebut karena terdesak kebutuhan. Dia mengaku, pada persidangan Senin mendatang, pihaknya bakal menjemput langsung terdakwa dari kediamannya. 

Anda mendapat 1 Pesan 

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini  

Penting!! Perlu Anda Baca:

@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan 
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis 
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap 
@ Kumpulan Dongeng Anak 
@ Bukan Berita Biasa 
@ Trik dan rumus matematika 
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah 
@ Tips dan Trik belajar yang efektif 
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus 
@ Pasang Iklan gratis 
@ Kumpulan widget gratis 
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah  
@ Seputar Koleksi Buku 
@ Seputar Resensi Buku 
@ Kumpulan tutorial Blog

Karena Mencuri Semangka Di Hukum 5 Tahun

Duh Indonesia mulai kejadian kasus-kasus aneh. Masih ingat dengan kejadian nenek yang dihukum 1 bulan 15 hari karena mencuri 3 biji kakau, nah kalau sekarang kejadiannya karena buah semangka. Kholil (51) dan Basar (40) warga Lingkungan Bujel, Kelurahan Sukorame, Kecamatan Mojoroto. Mereka terancam dihukum selama 5 tahun karena mencuri buah semangka. Seperti yang dikutip dari detikSurabaya Peristiwa ini terjadi 5 bulan yang lalu. Mereka iseng mengambil buah semangka di kebun milik Darwati (34), warga Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto. Tak disangkanya, saat akan menikmati buah semangka itu mereka kepergol pemilik dan langsung melaporkan keduanya ke polisi. "Awan-awan mas, jenengen wong kepanasen enek semongko kan yo pengen. Yo pancene apes, jik are mecah sing dhuwe ngerti terus bengok maling (Siang-siang mas, namanya orang kepanasan ada semangka kan kepengen. Ya memang sial, masih akan memecah, yang punya tahu dan langsung teriak maling)," kata Kholil dari balik jeruji besi tahanan PN Kota Kediri. Setelah menjalani proses penyidikan di Mapolsek Mojoroto, keduanya kemudian dilimpahkan ke kejaksaan dan pengadilan untuk disidangkan. Mereka didakwa melakukan tindak pidana pencurian biasa, dengan melanggar Pasal 362 KUHP dan mendapatkan ancaman hukuman 5 tahun penjara. "Saiki isone yo pasrah. Arep piye maneh, lhawong sing duwe dijak damai gak gelem.(Sekarang bisanya ya pasrah. Mau bagaimana lagi, yang punya diajak damai ya nggak mau)," ungkap Kholil. Sementara itu Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas perkara yang menimpa Kholil dan Basar, Dwianto, saat dikonfirmasi mengaku hanya menjalankan tugas. Kejari diakuinya hanya melanjutkan kasus yang telah dilimpahkan oleh kepolisian. "weleh weleh dengan negara Indonesia ini, yang korupsi milyaran saja masih bebas, yang kasusnya sepele aja kena ancaman hukum yang lama. kasian memang nasib orang kecil" 

Anda mendapat 1 Pesan Silakan 

Buka Pesan Sekarang di Sini
 
Penting!! Perlu Anda Baca

@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan 
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis 
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap 
@ Kumpulan Dongeng Anak 
@ Bukan Berita Biasa 
@ Trik dan rumus matematika 
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah 
@ Tips dan Trik belajar yang efektif 
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus 
@ Pasang Iklan gratis 
@ Kumpulan widget gratis 
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah  
@ Seputar Koleksi Buku 
@ Seputar Resensi Buku 
@ Kumpulan tutorial Blog

Pembantaian Petani di Mesuji Lampung



Innalillahi wainna illaihi rajiun, bangsa ini sedang sakit parah. Tingkah polah penghuninya sudah seperti penghuni hutan belantara, siapa yang kuat dan berkuasa akan hidup makmur namun siapa yang lemah dan tak berdaya akan mati dibantai.

Inilah keadaan nyata sekarang ini, simak berita mengejutkan sekaligus mencengangkan tentang terjadinya pembantaian para petani sawit di Mesuji, Lampung.
Kepolisian Negara RI segera menyelidiki video terkait dugaan pembantaian warga oleh oknum polisi di Mesuji, Provinsi Lampung.



"Kita akan menyelidiki video ini untuk melihat latar belakang, adanya angka 30 orang tewas ini digabungkan di lain tempat, bukan satu peristiwa," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis.

Menurut Boy, adanya data tersebut tidak tahu dari mana, mengenai 30 orang yang tewas kemungkinan dari tahun 2004 yang digabung-gabungkan dengan tahun berikutnya.

"Kita akan pelajari dengan tim ahli dan melakukan konsultasi serta mencermati seksama untuk mencari tahu unsur-unsur rekayasa gambar," kata Boy.

Kabag Penum mengatakan memang peristiwa itu terjadi pada 21 April 2011, bahkan di video itu tergambar pascakejadian dan di gambar ada kepolisian paskakejadian, setelah orang tergeletak, tapi bukan berarti polisi yang melakukan.

"Angka 30 orang itu kemungkinan agar memberikan informasi ke Mabes Polri, sebab tindakan keamanan juga nyata," kata Boy.

Saat ini, tim dari Mabes Polri turun ke sana untuk melakukan evaluasi. "Wakapolri dan Kabareskrim, sudah ke sana bersama satu tim," kata Boy.

Sejumlah warga asal Lampung melaporkan kasus pembunuhan keji yang terjadi di daerah Mesuji, Lampung, ke Komisi III DPR pada hari Rabu (14/12), dan mereka merupakan keluarga korban.

Bob Hasan, pengacara yang mendampingi para warga itu, menjelaskan, pembunuhan bermula dari perluasan lahan oleh perusahaan PT SI sejak 2003. Perusahaan yang berdiri pada 1997 itu, kata dia, menyerobot lahan warga untuk ditanami kelapa sawit dan karet.

Namun, pihak perusahaan meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk mengusir penduduk. Selain itu, lanjut dia, perusahaan juga membentuk kelompok keamanan sendiri.

Selanjutnya, dibentuk Pam Swakarsa untuk membenturkan rakyat dengan rakyat, tetapi di belakangnya ada aparat kepolisian. Intimidasi dari oknum kepolisian dan pihak perusahaan sangat masif terjadi di sana.

Setidaknya ada 30 korban tewas dan ratusan warga terluka sejak tahun 2009 sampai tahun 2011. (S035)

Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Kasus Pemerkosaan di Angkutan Kota Merajalela



Sungguh bejat kelakuan sopir angkot ini, dia memperkosa penumpangnya tanpa punya belas kasihan. Peristiwa pemerkosaan ini tidak hanya terjadi di Depok tapi baru-baru ini menimpa juga kepada seorang siswi Mts di Sukabumi.

Tidak lama kemudian kembali terjadi kasus pemerkosaan terhadap seorang bakul sayur yang hendak pergi berbelanja pukul 03.00 di Depok. Seorang wanita berumur 35 tahun diperkosa dan dirampas anting dan uangnya sejumlah 500.000,-



Kasus perkosaan di dalam angkutan umum kini kembali menghantui masyarakat, setelah ada seorang tukang sayur di kawasan Depok, Jawa Barat, diperkosa dan dirampok saat menaiki mikrolet M-26 Kampung Melayu-Bekasi.

Maraknya aksi perkosaan di dalam angkutan umum yang terjadi di sepanjang tahun 2011 ini ditengarai karena hukuman yang diberikan tidak menimbulkan efek jera. Pandangan ini dikemukakan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azas Tigor Nainggolan, Jumat (16/12/2011), saat dijumpai di Mapolda Metro Jaya.

Tigor mengatakan, efek jera merupakan prinsip atas diterapkannya hukuman. "Ini masalah polisi. Kalau terus berulang, tandanya polisi gagal," tukas Azas.

Tigor menuturkan, pihak kepolisian harusnya bisa memetakan kasus perkosaan ini terjadi di mana dan kapan. Dengan demikian, polisi seharusnya meningkatkan patroli di wilayah rawan yang telah dipetakan tadi.

Menurut Tigor, keberadaan polisi membuat pelaku kejahatan akan berpikir dua kali dalam melancarkan aksinya. "Polisi harus bertindak, jangan razia dadakan yang sifatnya reaktif. Masyarakat itu takut kalau ada aparat, kalau enggak ada ya enggak takut," tutur Tigor.

Upaya penindakan secara hukum juga perlu dilakukan dengan tegas. Tigor bahkan meminta agar polisi menindak pemilik angkot yang membiarkan angkutan umumnya dipakai untuk aksi kriminal. "Kewenangan sopir dan pemilik angkot untuk pencegahan memang di Dinas Perhubungan, tapi kalau kriminal menjadi wewenang polisi untuk berikan efek jera. Polisi bisa menindak operator karena membiarkan tindak pidana," paparnya.

Aksi perampokan disertai perkosaan mulai kembali terjadi. RS (40) dirampok dan diperkosa oleh empat orang pria saat menaiki mikrolet M-26 jurusan Kampung Melayu-Bekasi pada Rabu (14/12/2011) pukul 04.00 WIB.

Saat itu, RS hendak menuju Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, dari rumahnya. Di dalam angkot, RS sempat ditodong dengan golok oleh seorang pria yang duduk di jok belakang. Setelah itu, RS mulai disetubuhi di dalam angkot yang masih melaju.

Tiga orang lain yang ada di dalam angkot justru menyemangati pelaku untuk memerkosa korban. Seusai disetubuhi, komplotan itu lalu merampas uang Rp 500.000 dan anting milik RS. Polisi kini masih memburu pelaku.


Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Tobat Berkat Sebutir Kurma



Hati-hati dengan sebutir rambutan yang kalian cicipi tanpa sepengetahuan Si tukang rambutan di pasar. Barangkali sebutir rambutan yang sepet itulah yang menghalangi terkabulnya doa kalian yang selalu dipanjatkan siang dan malam.

Bukan hanya rambutan, tapi jenis makanan apa saja yang kalian makan tanpa seizin pemiliknya. Memang kelihatannya sepele alias gratis dan terasa enak tanpa keluar uang. Tapi akibatnya sangat mencengangkan, mari kita baca kisahnya berikut ini....



Kisah Islamiah kali ini akan menghadirkan kisah tobat.
Gara-gara sebutir kurma, amalan ibadah yang dialkukan oleh Ibrahim bin Adham tertolak. Namun setelah mendapatkan penghalalan dari sebutir kurma itu, doa dan ibadahnya kembali makbul.


BERIKUT KISAHNYA.
Ibrahim bin Adham merupakan seorang yang dikenal ahli ibadah, zuhud dan tinggi tawakalnya kepada Allah SWT. Pada suatu hari setelah selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke masjid Al-Aqsa.
Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat Masjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak di dekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al-Aqsa dan seperti biasa, ia suka memilih tempat beribadah pada sebuah ruangan di bawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusyuk sekali.

Tiba-tiba ia mendengar percakapan dua malaikat tentang dirinya.
"Itu Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara' yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi, doanya ditolak karena empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Masjidil Haram," jawab malaikat yang kedua.

DIALOG MALAIKAT.
Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama empat bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan amalan-amalan lainnya tidak diterima oelh Allah SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullah....," Ibrahim beristighfar.
Ia langsung berkemas berangkat lagi ke Makkah menemui pedagang tua penjual kurma untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.
Begitu sampai di Makkah, ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, akan tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda,
"Empat bulan yang lalu saya membeli kurma di sini dari seorang pedagang tua. Kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma," jawab anak muda itu.
"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan?" katanya.

Kemudian Ibrahim menceritakan peristiwa yang dialaminya, anak muda itu mendengarkan dengan penuh hikmat.
"Engkau sebagai ahli wairs orang tua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur aku makan tanpa seizinnya?" tanya Ibrahim.

"Bagi saya tidak masalah, Insya Allah saya halalkan, tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatasnamakan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya," jawab pemuda itu.
"Dimana alamat saudara-saudaramu? Biara saya temui mereka satu persatu," tutur Ibrahim.

MAKBUL LAGI.
Ibrahim bin Adham pun bergegas, walaupun tempatnya berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim.

Empat bulan kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada di bawah kubah Sakra lagi dan tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap-cakap.
"Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain," kata malaikat yang satu.
"Oh... tidak lagi sekarang, sekarang doanya sudah makbul lagi. Ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain, dan sekarang ia sudah bebas," jawab malaikat yang kedua.

Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Bertobat Setelah Mendengar Lantunan Al-Qur'an




Kisah Islamiah kali ini tentang Taubatan Nasuha. Mengingat kehidupan sekarang ini tidak terlepas dengan kemaksiatan di mana-mana. Sulit rasanya menemukan suatu daerah atau wilayah atau lingkungan yang bersih dari maksiat.

Seperti kita ketahui bahwa hidup di dunia tidak pernah mulus, tapi penuh dengan rintangan dan hambatan yang secara sengaja atau tidak menyebabkan kita berbuat salah dan dosa. Untuk itu saya sajikan sebuah kisah tentang tobatnya seorang manusia yang awalnya adalah seorang penjahat.



Seorang penjahat pun hatinya bisa bergetar dan bertobat saat mendengar seseorang yang melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Bahkan ketika sudah bertobat, ia bisa mengubah tanah yang ia genggam menjadi emas.


Kisahnya.
Fudhail adalah seornag penjahat yang sangat terkenal. Semua warga takut kepadanya. Suatu hari, ia melihat seorang gadis yang berjalan sambil membawa air. Fudhail langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti kemana gadis itu pergi.

"Ikutilah dia dan cari tahu di mana rumahnya. Setelah itu bilang kepada orang tuanya bahwa Fudhail menginginkan putrinya dan mereka harus mengosongkan rumahnya nanti malam," perintah Fudhail kepada anak buahnya.

Setelah sampai di rumahnya, gadis pembawa air itu masuk. Tak lama kemudian anak buah Fudhail mendatangi rumah itu dengan kasar.
"Buka pintu!!! Kami anak buah Fudhail. Dia menginginkan anakmu. Nanti malam engkau harus mengosongkan rumahmu untuk dia dan putrimu," bentak para penjahat itu.


Membaca Al Qur'an.
Ayah gadis itu kontan saja ketakutan. ia lalu menceritakan peristiwa itu kepada istrinya,. Sang istri pun tak kalah takutnya, sebab mereka sama-sama telah mendengar kejahatan Fudhail. Kedua orangtua itu bingung, namun saking takutnya, dengan berat hati kedua orang tua gadis itu terpaksa merelakan buah hatinya.

Pada malam harinya, Fudhail benar-benar datang. Sesampainya di depan rumah gadis itu, Fudhail memerintahkan anak buahnya untuk bersiaga. Ia pun masuk ke dalam rumah.
Setelah mengamati ke seluruh sudut rumah, Fudhail pun menemukan sebuah pintu kamar. Dia yakin itu adalah kamar si gadis. Ia pun berjalan mendekat, namun sayup-sayup didengarnya sebuah suara yang dia yakin itu adalah suara si gadis.
Ternyata itu suara ayat suci Al Qur'an yang menggambarkan tentang tobat.

Mendengar ayat itu, hati Fudhail tiba-tiba bergetar dengan hebatnya. Untuk pertama kalinya dia merasa takut kepada Allah SWT. Hatinya tersentuh dan ingin kembali ke jalan-Nya. Dia pun mengurungkan niatnya untuk menodai gadis itu.

Dengan gemetar, ia pun berlari keluar rumah. Ia terus berlari sampai dia tiba di sebuah gubuk dan berhenti di sana. Pada saat itulah dia mendengar perbincangan para musafir yang sedang beristirahat.
"Aduh, saat ini Fudhail tahu tidak ya kita di sini? Kalau dia sampai tahu, pasti akan merampas barang-barang kita" ujar salah seorang dari mereka.

Hati Fudhail sedih mendengar ucapan para musafir itu. Dia baru sadar kalau dirinya telah menjadi teror bagi masyarakat.



Emas dalamGenggaman Tangan.
Sejak saat itulah Fudhail menjalai pertobatan dan menempuh jalan zuhud. Karena sudah bertobat, Fudhail mempunyai keinginan untuk meminta maaf kepada korban-korban kejahatannya dulu. Ada satu orang yang membuatnya tertegun, yakni meminta maaf pada seorang Yahdi yang pernah ia rampok kala itu.

Ia berulang kali memohon maaf, tapi si Yahudi masih tetap saja menolak permohonan maafnya. Namun Fudhail tidak putus asa dan terus berusaha. Karena terus menerus didesak, akhirnya si Yahudi bersedia memaafkan tapi dengan satu syarat.

"Aku berjanji tidak akan memaafkan perampas uangku. Untuk menebus nazar itu, ambillah emas dan uang yang ada di bawah kasurku dan berikan kepadaku. Maka, akan aku anggap itu sebagai ganti rugi harta yang pernah engkau rampas dulu," kata si Yahudi.

Fudhail pun memenuhi syarat itu. Dia menuju temnpat tidur yang dimaksudkan lalu dirogohkan tangannya ke bawah kasur. Sesaat kemudian ditarik tangannya dari bawah kasur dan tampaklah beberapa kepingan emas dan uang ditelapak tangannya. Fudhail segera menyerahkan kepingan emas dan uang itu kepada orang Yahudi tersebut.

Si Yahudi Masuk Islam.
Namun, tiba-tiba saja si Yahusi menyalaminya sambil berkata,
"Sekarang ajarilah aku kalimat syahadat, sebab aku sekarang telah percaya kepada Tuhan Muhammad dan Muhammad Rasul-Nya."

Fudhail pun sangat heran mendegar penuturan Yahudi itu.
Namun, segera saja si Yahudi menambahi kalimatnya,
"Ketahuilah, aku telah membaca dalam kitab suciku bahwa salah satu sifat umat nabi terakhir adalah ketika mereka bertobat dari hati yang paling dalam, maka tanah di tangan mereka akan berubah menjadi emas atas Kuasa Allah."

Terjawab sudah keheranan Fudhail, teryata yang ada di bawah tempat tidur orang Yahudi itu tidak ada emas atau uang, namun hanya sebongkah tanah yang kemudian berubah menjadi emas atas Kuasa-Nya.

Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Pemuda Sejati bukan Pemuda Korupsi



Sekarang ini lagi ramai-ramainya berita tentang rekening gendut. Anda tahu siapa pemilik rekening gendut tersebut adalah PNS muda.

Pemuda adalah aset penting dari sebuah bangsa, begitulah menurut saya. Jika pemuda – pemuda dalam suatu bangsa baik, maka bukan tidak mungkin negara yang berada dalam kondisi terpuruk akan bangkit kembali.



Lalu pertanyaannya adalah bagaimana dengan pemuda – pemuda Indonesia saat ini?

Ada sebuah kisah tentang pemuda luar biasa dan inspiratif yang akan saya bagi kepada Anda, kisah ini saya dapat ketika saya mengikuti sebuah pelatihan. Kisah ini terjadi pada jaman kekhalifahan Umar bin Khatab.

Berikut kisah pemuda – pemuda luar biasa itu:


gambar ini diambil dari http://www.glowimages.com/
Di tengah padang pasir yang gersang, ada seorang pemuda yang tengah menempuh perjalanan cukup jauh. Dalam perjalanannya, pemuda ini hanya ditemani oleh seekor unta (unta inilah harta satu – satunya yang dimiliki untuk menemani perjalanannya). Di tengah perjalanan yang melelahkan ini, sang pemuda menemukan oase (mata air di tengah gurun). Bagaikan menemukan sesuatu yang luar biasa, pemuda ini tidak menyia – nyiakan kesempatan untuk beristirahat melepas lelah sembari meminum air dari dalam oase tersebut (mungkin bagi kita yang berada di Indonesia, menemukan air bukanlah hal yang sulit, namun tentu berbeda dengan kondisi yang dialami oleh pemuda tersebut). Unta sang pemuda pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan tuannya. Karena kelelahan yang luar biasa, setelah mengikat untanya ke sebuah pohon yang berada di tepian oase , sang pemuda pun tertidur dengan lelapnya.

Karena rasa lelah yang melandanya, pemuda tersebut tidak menyadari bahwa ikatan tali untanya tidak terlalu kuat. Sehingga untanya dengan mudah lepas dan berjalan meninggalkan tuannya yang sedang tertidur lelap. Di tengah perjalanan, sang unta menemukan sebuah perkebunan dengan tanaman yang menggiurkan. Karena lapar, si unta pun memasuki kebun tersebut dan langsung memakan apa yang ada di dalamnya.

Tidak lama kemudian, munculah pemilik perkebunan. Pemiliknya adalah seorang kakek – kakek tua renta. Dengan tenaga yang dimilikinya, sang kakek berusaha mengusir si unta agar keluar dari kebunnya. Namun mengingat usianya yang sudah renta, sang kakek tidak mampu mengusir unta tersebut. Berungkali sang kakek mencoba menghalau si unta dari kebunnya, namun tak kunjung berhasil. Sang unta justru semakin lahap memakan tanaman yang berada di bagian dalam kebun.
Melihat hal tersebut, sang kakek memutuskan membunuh unta itu untuk menyelamatkan kebunnya. Setelah membunuh unta tersebut, sang kakek menunggu kalau – kalau ada seseorang yang mencari untanya yang hilang.

Sementara itu di tepian oase, sang pemuda yang sedang asyik tertidur akhirnya terbangun. Alangkah kagetnya ia, ketika melihat untanya hilang. Ia pun mencari unta kesayangannya. Ketika sampai di kebun sang kakek, ia menemukan untanya dalam keadaan tak bernyawa. Ia sangat sedih sekaligus marah, sambil mengatakan “ Siapa yang membunuh untaku?”

Melihat sang pemuda, si kakek datang menghampiri seraya berkata, “Maaf anak muda apakah ini untamu?”. Sang pemuda berkata, “benar, dan siapakah gerangan yang membunuhnya?”. Sang kakek menjawab dengan pelan, “Aku minta maaf, akulah yang membunuh untamu karena untamu telah merusak kebunku dan aku tak kuasa untuk menghalaunya keluar. Jadi kubunuh ia, maafkan aku.” Mendengar jawaban sang kakek, sang pemuda tidak bisa menerima dan marah besar meskipun sang kakek sudah meminta maaf dan menyampaikan alasannya. Dengan kemarahan yang sangat, maka ia pun lepas kontrol dan dibunuhnya sang kakek yang sudah renta itu.

Anak dari sang kakek yang baru pulang dan melihat ayahnya meninggal di tangan sang pemuda tidak bisa menerima perbuatan pemuda tersebut terhadap ayahnya, maka iapun menuntut keadilan dan membawa kasus ini kepada khalifah Umar bin Khatab. Anak dari sang kakek berkata kepada khalifah Umar, “Ya Amirul Mukminin, saya tidak bisa menerima perlakuan pemuda tersebut terhadap ayah saya. Maka saya meminta keadilan kepadamu dan menuntut hukuman qisas (mati) atasnya.”

Mendengar laporan tersebut, dengan beberapa pertimbangan, maka diputuskan bahwa hukuman qisas dijatuhkan kepada sang pemuda. Sang pemuda pun berkata, “Saya menerima hukuman qisas atas diri saya, namun ijinkan saya pulang terlebih dahulu dalam waktu 3 hari saja untuk melunasi hutang – hutang saya dan berpamitan dengan keluarga saya.” Semua orang yang berada di tempat tersebut berpikir bahwa pemuda ini pasti mengada – ada untuk melarikan diri dari hukuman qisas. Namun tidak demikian dengan khalifah Umar bin Khatab, beliau berkata,” Baiklah kuijinkan kau pulang dalam waktu 3 hari untuk menyelesaikan tanggunganmu, namun aku minta seseorang yang bisa menjadi jaminanmu.” Sang pemuda bingung harus menjaminkan siapa? Karena dia hanyalah seorang musafir yang berkelana seorang diri. Dan orang – orang yang berada di tempat itu juga pasti enggan untuk menjaminkan dirinya.

Dan diluar dugaan semua orang yang ada di situ, majulah sahabat Rasulullah, Abu Dzar Al-Ghifari dengan tenang seraya berkata, “ Aku yang menjadi jaminan atas pemuda ini.” Sontak semua sahabat dan orang yang berada di situ terkaget – kaget dan sangat menyayangkan tindakan Abu Dzar Al-Ghifari seorang sahabat kesayangan Rasulullah yang dengan berani menjaminkan dirinya untuk seorang pemuda yang tidak dikenalnya.

Dengan jaminan dari Abu Dzar Al-Ghifari, maka diijinkanlah pemuda itu untuk pulang ke kampung halamannya selama 3 hari. Bahkan untuk mempermudah perjalanannya, sang pemuda dipinjami seekor kuda. Sang pemuda pun tidak menyia – nyiakan kesempatan yang diberikan, ia memacu kudanya dengan kencang meninggalkan orang – orang disekitarnya.

Satu hari ditunggu, sang pemuda tak kunjung kembali. Hari kedua pun tak nampak tanda – tanda kedatangan sang pemuda. Sampai detik – detik menjelang dijatuhkannya hukuman qisas, sang pemuda yang ditunggu tak kunjung datang. Semua orang mulai khawatir, karena kalau pemuda itu tak datang maka nyawa Abu Dzar Al-Ghifari taruhannya. Detik demi detik berlalu, Abu Dzar Al-Ghifari mulai maju ke tempat dimana hukuman qisas akan dilangsungkan dengan senyum tersungging di wajahnya(di wajahnya tak tampak sedikit pun ketegangan), siap menggantikan sang pemuda untuk diqisas.
Ketika hukuman qisas akan dilangsungkan, dari kejauhan tampak debu bergulung disertai derap langkah kuda yang dipacu dengan kecepatan penuh. Semua orang memandang ke arah gulungan debu tersebut, dan perlahan – lahan mulai terlihatlah sang pemuda yang ditungu – tunggu, dengan sekuat tenaga memacu kudanya agar tidak terlambat sampai di tempat dimana hukuman qisas dijatuhkan atas dirinya. Semua orang bernafas lega, karena Abu Dzar Al-Ghifari tidak jadi diqisas.

Pemuda tersebut dengan terengah – engah, turun dari kudanya sambil berkata, “sekarang saya sudah siap untuk diqisas ya amirul mukminin.” Khalifah Umar bin Khatab terheran – heran sekaligus takjub terhadap sikap sang pemuda, sebelum meng-qisas pemuda tersebut beliau bertanya, “Hai anak muda, apa yang membuatmu kembali kesini untuk menyerahkan nyawamu? Padahal kalau mau, kau bisa saja tidak kembali dan otomatis dirimu akan terbebas dari hukuman qisas ini.” Sang pemuda pun menjawab,”Ya amirul mukminin saya hanya tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi dari umat Muhammad saw yang menepati janjinya dan saya juga tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi pemuda dari umat Muhammad saw yang kesatria dan berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.” Mendengar jawaban tersebut semua orang yang semula meragukan sang pemuda menjadi kagum terhadapnya. Abu Dzar Al-Ghifari pun tersenyum mendengar jawaban sang pemuda.

Kemudian Khalifah Umar bertanya kepada Abu Dzar, “Ya abu Dzar apa yang menyebabkan dirimu begitu yakin menjaminkan dirimu untuk pemuda ini?” maka Abu Dzar Al-Ghifari menjawab,” Aku hanya tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi dari umat Muhammad saw yang bersedia berkorban untuk saudaranya yang seiman.” Semakin kagumlah orang – orang yang berada di tempat itu.

Mendengar jawaban sang pemuda dan Abu Dzar Al-Ghifari, anak dari sang kakek yang juga seorang pemuda berkata kepada khalifah Umar bin Khatab, “Ya amirul mukminin saya mencabut tuntutan hukuman qisas terhadap pemuda itu.” Umar bin Khatab pun semakin heran seraya bertanya, “Mengapa engkau mencabut tuntutanmu?”, anak sang kakek menjawab,”Karena saya tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi dari umat Muhammad saw yang mau memaafkan saudaranya yang seiman.”

Sungguh kisah pemuda – pemuda yang luar biasa, hati saya selalu bergetar setiap mendengar kisah ini diceritakan.

Bagaimana dengan kita, sebagai pemuda/ pemudi apakah kita sudah menjadi seperti mereka? atau bagi para orang tua apakah sudah mempersiapkan putra – putrinya untuk menjadi pemuda/ pemudi sejati harapan bangsa?

Like
Be the first to like this post.
Posted in Umum. Leave a Comment »



Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

PEMUDA SEJATI



Pemuda adalah harapan bangsa dan penerus kepemimpinan negeri ini. Di pundak para pemudalah letak kemajuan dan kelangsungan negeri ini. Bila geNerasi mudanya sekarang ini sudah doyan dan hobi korupsi maka alamat bangkrutlah negeri ini. Begitu pun bila generasi mudanya sudah gemar dan doyan maksiat, maka nantinya negeri ini akan menjadi negeri prostitusi.

Namun sebaliknya bila generasi mudanya adalah pemuda dan pemudi yang berani, cerdas, amanah, dan jujur serta penuh tanggung jawab maka negeri ini Insya Allah akan aman, tentram, maju dan berkembang pesat.



Pemuda adalah aset penting dari sebuah bangsa, begitulah menurut saya. Jika pemuda – pemuda dalam suatu bangsa baik, maka bukan tidak mungkin negara yang berada dalam kondisi terpuruk akan bangkit kembali.

Lalu pertanyaannya adalah bagaimana dengan pemuda – pemuda Indonesia saat ini?

Ada sebuah kisah tentang pemuda luar biasa dan inspiratif yang akan saya bagi kepada Anda, kisah ini saya dapat ketika saya mengikuti sebuah pelatihan. Kisah ini terjadi pada jaman kekhalifahan Umar bin Khatab.

Berikut kisah pemuda – pemuda luar biasa itu:

gambar ini diambil dari http://www.glowimages.com/

Di tengah padang pasir yang gersang, ada seorang pemuda yang tengah menempuh perjalanan cukup jauh. Dalam perjalanannya, pemuda ini hanya ditemani oleh seekor unta (unta inilah harta satu – satunya yang dimiliki untuk menemani perjalanannya). Di tengah perjalanan yang melelahkan ini, sang pemuda menemukan oase (mata air di tengah gurun). Bagaikan menemukan sesuatu yang luar biasa, pemuda ini tidak menyia – nyiakan kesempatan untuk beristirahat melepas lelah sembari meminum air dari dalam oase tersebut (mungkin bagi kita yang berada di Indonesia, menemukan air bukanlah hal yang sulit, namun tentu berbeda dengan kondisi yang dialami oleh pemuda tersebut). Unta sang pemuda pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan tuannya. Karena kelelahan yang luar biasa, setelah mengikat untanya ke sebuah pohon yang berada di tepian oase , sang pemuda pun tertidur dengan lelapnya.

Karena rasa lelah yang melandanya, pemuda tersebut tidak menyadari bahwa ikatan tali untanya tidak terlalu kuat. Sehingga untanya dengan mudah lepas dan berjalan meninggalkan tuannya yang sedang tertidur lelap. Di tengah perjalanan, sang unta menemukan sebuah perkebunan dengan tanaman yang menggiurkan. Karena lapar, si unta pun memasuki kebun tersebut dan langsung memakan apa yang ada di dalamnya.

Tidak lama kemudian, munculah pemilik perkebunan. Pemiliknya adalah seorang kakek – kakek tua renta. Dengan tenaga yang dimilikinya, sang kakek berusaha mengusir si unta agar keluar dari kebunnya. Namun mengingat usianya yang sudah renta, sang kakek tidak mampu mengusir unta tersebut. Berungkali sang kakek mencoba menghalau si unta dari kebunnya, namun tak kunjung berhasil. Sang unta justru semakin lahap memakan tanaman yang berada di bagian dalam kebun.
Melihat hal tersebut, sang kakek memutuskan membunuh unta itu untuk menyelamatkan kebunnya. Setelah membunuh unta tersebut, sang kakek menunggu kalau – kalau ada seseorang yang mencari untanya yang hilang.

Sementara itu di tepian oase, sang pemuda yang sedang asyik tertidur akhirnya terbangun. Alangkah kagetnya ia, ketika melihat untanya hilang. Ia pun mencari unta kesayangannya. Ketika sampai di kebun sang kakek, ia menemukan untanya dalam keadaan tak bernyawa. Ia sangat sedih sekaligus marah, sambil mengatakan “ Siapa yang membunuh untaku?”

Melihat sang pemuda, si kakek datang menghampiri seraya berkata, “Maaf anak muda apakah ini untamu?”. Sang pemuda berkata, “benar, dan siapakah gerangan yang membunuhnya?”. Sang kakek menjawab dengan pelan, “Aku minta maaf, akulah yang membunuh untamu karena untamu telah merusak kebunku dan aku tak kuasa untuk menghalaunya keluar. Jadi kubunuh ia, maafkan aku.” Mendengar jawaban sang kakek, sang pemuda tidak bisa menerima dan marah besar meskipun sang kakek sudah meminta maaf dan menyampaikan alasannya. Dengan kemarahan yang sangat, maka ia pun lepas kontrol dan dibunuhnya sang kakek yang sudah renta itu.

Anak dari sang kakek yang baru pulang dan melihat ayahnya meninggal di tangan sang pemuda tidak bisa menerima perbuatan pemuda tersebut terhadap ayahnya, maka iapun menuntut keadilan dan membawa kasus ini kepada khalifah Umar bin Khatab. Anak dari sang kakek berkata kepada khalifah Umar, “Ya Amirul Mukminin, saya tidak bisa menerima perlakuan pemuda tersebut terhadap ayah saya. Maka saya meminta keadilan kepadamu dan menuntut hukuman qisas (mati) atasnya.”

Mendengar laporan tersebut, dengan beberapa pertimbangan, maka diputuskan bahwa hukuman qisas dijatuhkan kepada sang pemuda. Sang pemuda pun berkata, “Saya menerima hukuman qisas atas diri saya, namun ijinkan saya pulang terlebih dahulu dalam waktu 3 hari saja untuk melunasi hutang – hutang saya dan berpamitan dengan keluarga saya.” Semua orang yang berada di tempat tersebut berpikir bahwa pemuda ini pasti mengada – ada untuk melarikan diri dari hukuman qisas. Namun tidak demikian dengan khalifah Umar bin Khatab, beliau berkata,” Baiklah kuijinkan kau pulang dalam waktu 3 hari untuk menyelesaikan tanggunganmu, namun aku minta seseorang yang bisa menjadi jaminanmu.” Sang pemuda bingung harus menjaminkan siapa? Karena dia hanyalah seorang musafir yang berkelana seorang diri. Dan orang – orang yang berada di tempat itu juga pasti enggan untuk menjaminkan dirinya.

Dan diluar dugaan semua orang yang ada di situ, majulah sahabat Rasulullah, Abu Dzar Al-Ghifari dengan tenang seraya berkata, “ Aku yang menjadi jaminan atas pemuda ini.” Sontak semua sahabat dan orang yang berada di situ terkaget – kaget dan sangat menyayangkan tindakan Abu Dzar Al-Ghifari seorang sahabat kesayangan Rasulullah yang dengan berani menjaminkan dirinya untuk seorang pemuda yang tidak dikenalnya.

Dengan jaminan dari Abu Dzar Al-Ghifari, maka diijinkanlah pemuda itu untuk pulang ke kampung halamannya selama 3 hari. Bahkan untuk mempermudah perjalanannya, sang pemuda dipinjami seekor kuda. Sang pemuda pun tidak menyia – nyiakan kesempatan yang diberikan, ia memacu kudanya dengan kencang meninggalkan orang – orang disekitarnya.

Satu hari ditunggu, sang pemuda tak kunjung kembali. Hari kedua pun tak nampak tanda – tanda kedatangan sang pemuda. Sampai detik – detik menjelang dijatuhkannya hukuman qisas, sang pemuda yang ditunggu tak kunjung datang. Semua orang mulai khawatir, karena kalau pemuda itu tak datang maka nyawa Abu Dzar Al-Ghifari taruhannya. Detik demi detik berlalu, Abu Dzar Al-Ghifari mulai maju ke tempat dimana hukuman qisas akan dilangsungkan dengan senyum tersungging di wajahnya(di wajahnya tak tampak sedikit pun ketegangan), siap menggantikan sang pemuda untuk diqisas.
Ketika hukuman qisas akan dilangsungkan, dari kejauhan tampak debu bergulung disertai derap langkah kuda yang dipacu dengan kecepatan penuh. Semua orang memandang ke arah gulungan debu tersebut, dan perlahan – lahan mulai terlihatlah sang pemuda yang ditungu – tunggu, dengan sekuat tenaga memacu kudanya agar tidak terlambat sampai di tempat dimana hukuman qisas dijatuhkan atas dirinya. Semua orang bernafas lega, karena Abu Dzar Al-Ghifari tidak jadi diqisas.

Pemuda tersebut dengan terengah – engah, turun dari kudanya sambil berkata, “sekarang saya sudah siap untuk diqisas ya amirul mukminin.” Khalifah Umar bin Khatab terheran – heran sekaligus takjub terhadap sikap sang pemuda, sebelum meng-qisas pemuda tersebut beliau bertanya, “Hai anak muda, apa yang membuatmu kembali kesini untuk menyerahkan nyawamu? Padahal kalau mau, kau bisa saja tidak kembali dan otomatis dirimu akan terbebas dari hukuman qisas ini.” Sang pemuda pun menjawab,”Ya amirul mukminin saya hanya tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi dari umat Muhammad saw yang menepati janjinya dan saya juga tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi pemuda dari umat Muhammad saw yang kesatria dan berani mempertanggungjawabkan perbuatannya.” Mendengar jawaban tersebut semua orang yang semula meragukan sang pemuda menjadi kagum terhadapnya. Abu Dzar Al-Ghifari pun tersenyum mendengar jawaban sang pemuda.

Kemudian Khalifah Umar bertanya kepada Abu Dzar, “Ya abu Dzar apa yang menyebabkan dirimu begitu yakin menjaminkan dirimu untuk pemuda ini?” maka Abu Dzar Al-Ghifari menjawab,” Aku hanya tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi dari umat Muhammad saw yang bersedia berkorban untuk saudaranya yang seiman.” Semakin kagumlah orang – orang yang berada di tempat itu.

Mendengar jawaban sang pemuda dan Abu Dzar Al-Ghifari, anak dari sang kakek yang juga seorang pemuda berkata kepada khalifah Umar bin Khatab, “Ya amirul mukminin saya mencabut tuntutan hukuman qisas terhadap pemuda itu.” Umar bin Khatab pun semakin heran seraya bertanya, “Mengapa engkau mencabut tuntutanmu?”, anak sang kakek menjawab,”Karena saya tidak ingin orang – orang mengatakan bahwa tidak ada lagi dari umat Muhammad saw yang mau memaafkan saudaranya yang seiman.”

Sungguh kisah pemuda – pemuda yang luar biasa, hati saya selalu bergetar setiap mendengar kisah ini diceritakan.

Bagaimana dengan kita, sebagai pemuda/ pemudi apakah kita sudah menjadi seperti mereka? atau bagi para orang tua apakah sudah mempersiapkan putra – putrinya untuk menjadi pemuda/ pemudi sejati harapan bangsa?

Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Peran Pemuda di Zaman ini



Pemuda sejati adalah yang sanggup menyatakan, ’’Aku adalah aku”. Bukannya pemuda yang berkata, ’’Aku adalah anak si Anu”. (Hadis Nabi Muhammad SAW)

KETIKA berbondong orang-orang dari segala penjuru ingin menjadi dirinya sendiri. Mereka telah melakukan perjalanan panjang dengan mengembara. Sepanjang tahun dan sepanjang kepulauan, mereka berpetualang menembus hutan semak-belukar, mengarungi lautan, mendaki gunung, menyeberangi sungai-sungai, memasuki gua, dusun, dan kota-kota besar. Mereka telah menemui para cendekiawan, ulama, guru, psikologi, dan para sesepuh yang bijaksana. Tapi, nyatanya mereka masih belum puas juga. Mereka merasa masih belum cukup afdal. Mereka tetap merasakan belum juga menjadi ’’aku”. Padahal telah habis waktu yang panjang, biaya yang banyak, tenaga yang terkuras, pikiran yang membebani, dan waktu yang terhimpun pupus.



Mereka merasa jika hidup pada zaman Rasulullah SAW –karena terdorong idealismenya yang tinggi, menganggap dan menggambarkan sejarah Islam masa silam dengan gambaran yang sangat indah– niscaya akan lebih mudah untuk mencapai keinginan yang sederhana itu.
Namun, ini adalah zaman ketika dunia sudah menjadi satu kubangan. Dunia yang penuh tipuan, meskipun dunia tidak pernah menipu kita. Bahkan sebaliknya, justru kitalah yang ’’menipu” dunia. Dunia dengan kenyataan masa kini yang penuh kezaliman, kebiadaban, ketidakadilan dalam berbagai bidang, kebejatan, dekadensi moral atau akhlak yang sering dipertontonkan, diperlakukan kolaborasi para penguasa sebagai pejabat negara (umaro) serta institusi penegak hukum dan pengusaha, baik dari konglomerat pribumi maupun nonpribumi, khususnya kelompok taipan Tiongkok kepada masyarakat (baca: rakyat) suatu negeri. Bahkan, tiga golongan manusia ini dengan sifat superioritas dan innocent yang melekat erat menjadi satu kesatuan dalam dirinya. Merasa bangga bila ’’dunia” mereka dipublikasikan secara vulgar melalui media cetak atau elektronik.
Manakala erosi kepribadian sudah semakin menggerogoti kekuatan hidup, jutaan orang akan hidup tanpa nama, tanpa pakaian, tanpa makan, dan tanpa tempat tinggal. Mereka hidup berkeliaran tanpa arah tujuan yang pasti dan tidak konkret. Kecuali selama ini orang-orang itu hanya menumpang pakaian, makan, rumah, tidur, dan mendompleng ’’kebesaran” nama orang tuanya sebagai nama jatidirinya yang palsu. Nampaknya, hidup tak butuh apa-apa selain kejayaan orang tuanya pada masa lalu yang dibangga-banggakan, sehingga orang-orang itu bisa bercerita bahwa mereka adalah keturunan si Anu. Keturunan adalah senjata, tameng, dan fasilitas yang dapat digunakan untuk menghirup zat asam meski dapat disedot secara gratis. Bahkan terhadap segala sesuatu yang dibagikan secara cuma-cuma pun, seperti pembagian sembako, kompor gas, uang BLT, kupon zakat fitrah dan daging kurban, kawin dan khitanan massal, kesehatan gratis, serta lain-lain, orang-orang ini harus menyebut silsilah keturunannya. Sebab, keturunan dapat ditafsirkan sebagai simbol kebesaran serta kekuasaan yang langgeng dan berlanjut dalam kurun waktu jangka panjang bagi mereka yang merasa berasal dari keturunan orang besar, berkuasa, dan kaya raya. Meskipun orang-orang tersebut hidupnya sendiri tak pernah menjadi besar, tak pernah berkuasa, dan melarat. Sebenarnya keturunan yang mereka agungkan itu bertujuan mengintimidasi dan menindas kaum proletarian agar mereka lebih berpeluang untuk memperoleh berbagai fasilitas kehidupan di negaranya sebatas untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Simbol keturunan dapat membentuk opini mereka untuk menjadikan golongan mereka menjadi kaum tirani.
’’Coba lihatlah kami!’’ seru penduduk dusun yang dikunjungi orang-orang pengembara itu. Jelek-jelek begini, kami ini punya nama, kami simpan akta kelahiran dan foto-foto milik kami. Ke mana pun kami bepergian, kami nyatakan nama kami secara wajar dan sederhana. Lalu, kami memperoleh mata pencaharian dan kami hidup darinya. Tidak ada sesuatu yang menakutkan. Nama kami cukup bisa dijual. Orang-orang percaya kepada kami karena kami sangat menjaga amanah apa pun bentuknya yang dibebankan oleh masyarakat kepada kami, karena Allah Yang Maha Mengetahui melaknat keras kepada orang-orang munafik. Bahkan, kami sekarang sudah tidak ingat lagi nama-nama orang tua kami yang termasyhur itu yang era dulu kalanya sangat berkuasa dan besar karena jabatan dan kekayaannya yang melimpah ruah. Untuk apa? Toh, masyarakat juga sudah tidak membutuhkannya lagi. Mereka juga sudah lupa. Sebab, kini yang ke depan itu aku. Maka masyarakat butuh tahu secara utuh siapa jatidiri aku? Orang-orang pengembara yang berbondong itu hanya terkesima dan tak habis berpikir, bagaimana mungkin seseorang bisa hidup tanpa membawa serta nama orang tuanya? Apakah itu realistis? Apakah itu dapat dianggap hidup? Selama ini membanggakan keturunan adalah suatu hal yang lazim. Orang tak perlu risih dan segan. Kenapa orang harus merasa malu? Itulah yang disebut mengagungkan kepribadian nasional karena sudah terikat pada akar budaya. Itulah yang dikatakan mengagungkan nama orang tua yang dianggap luhur. Nama sendiri tak penting. Nama orang tua adalah yang terpenting, karena nama orang tua menunjukkan kualitas, peradaban, dan jaminan. Identik dalam konteks filosofis Jawa-nya bahwa nama orang tua bisa mencerminkan bibit, bobot, dan bebet.
Adat-istiadat selama ini dipandang sesuatu yang sakral. Bahkan, kadangkala dianggap lebih suci daripada agama. Hanya karena orang tidak tahu atau justru orang tahu betul, maka adat adalah kebenaran itu sendiri. Upacara adat, ya upacara, semua orang harus terlibat dengan yang satu ini. Orang-orang pengembara itu sangat gemar pada upacara. Nama orang tua yang terpandang sudah sepantasnya dikaitkan dengan berbagai upacara dan anak-anaknya mendompleng di dalamnya. Sudah menjadi kebiasaan turun-temurun bahwa anak yang tak tentu kepandaiannya selalu mendewakan orang tuanya yang dibawanya ke mana-mana, tak pernah tanggal dari jasadnya. Anak adalah duplikasi orang tuanya yang sejati. Andaikan Rasulullah SAW sekarang masih bersama kita, beliau pasti penuh ketakjuban memandang umatnya yang mendewakan nama orang tuanya, padahal wahyu yang diterima beliau tidak demikian memerintahkannya. Nafsu pengkultusan nama orang tua telah bersimaharajalela menguasai relung-relung jiwa orang per orang dari setiap umatnya. Ada yang salah? Ya, tapi sudah menjadi salah kaprah. Padahal, pangsa pasar dan pangsa peradaban menghendaki munculnya kekuatan pribadi dengan statemen: ’’Inilah aku, dengan segala kekurangan dan kelebihannya.” Juga struktur budaya yang tebangun dari puing-puing pingsan berserakan tak terurus, juga lebih mengutamakan kekuatan yang dimiliki para pemuda sejati yang apa adanya.
Bahwa agama dan filsafat tidak dapat dipakai sebagai rujukan manakala setiap orang sudah melenyapkan namanya sendiri dan memakai nama orang tuanya. Di sini rupanya sumber kebahagiaan dan keselamatan diri. Bahkan selera dan pengertian postmodernism pun tidak bisa menolong, meski di situ banyak peluang yang diberikan. Maka orang-orang pengembara yang berbondong-bondong itu menjadi kaya-raya, menjadi ditakuti, menjadi berkuasa, menjadi sewenang-wenang, menjadi selalu benar, menjadi penindas, menjadi momok demokrasi dan niat baik setiap orang karena nama orang tuanya. Mereka merumuskan sendiri tentang definisi transparansi, demokrasi, deregulasi, hak asasi manusia, hukum, politik, ekonomi, keadilan, kemakmuran, dan kebenaran.
Pada akhirnya, kemenangan dan kebenaran menjadi miliknya sendiri karena merekalah yang paling fasih menafsirkan sendi-sendi kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara versi mereka dengan superegonya. Mereka membelanjakan uangnya, mereka mendapat untung daripadanya, mereka mendapat barang, keleluasaan, dan kehidupan yang langgeng. Tak ada kekuatan lain yang mampu menahannya selain kekuatan yang mereka miliki. Mereka merangsek terus. Mereka rakus dan ganas. Mereka menerkam apa dan siapa saja. Mereka bagaikan makhluk predator. Mereka membantai membabi-buta, memerkosa, bahkan membunuh tanpa belas kasih, tanpa batas, siapa pun yang menghalangi sepak terjangnya. Mereka selalu punya dalih untuk berbicara, bertindak, dan mengantongi apa saja yang mereka sukai. Pada hakikatnya, mereka telah memproklamasikan bahwa dunia dan seisinya adalah miliknya. Kita paham dan tanggap. Kita pasrahkan. Dengan kedua tangan yang berdarah, bergetar, dan merentang, kita persilahkan semuanya, kekuasaan, jabatan, pekerjaan, harta benda, jiwa raga, juga kehormatan untuk diambil. Di negeri ini, kita sudah tidak punya harga diri. Mereka berbondong dari segala penjuru mata angin makin banyak jumlahnya. Mereka merajalela memenuhi sudut-sudut desa, kota, dan dunianya. Mereka menggebrak. Mereka benar dan kita salah. Mereka menang dan kita kalah. Puncaknya, mereka telah menyebut dirinya sebagai Tuhan pengatur alam semesta karena agung dan luhur nama orang tuanya. Sementara, penduduk dusun adalah rakyat jelata yang didatangi oleh orang-orang pengembara itu, saat sekarat meregang nyawa mengeluh seraya berucap: ’’Apakah kondisi kehidupan masyarakat di negeri kami akan terus-menerus seperti yang kami alami saat ini? Apakah tak akan pernah berubah lagi sampai dunia kiamat yang sudah dekat? (*)

Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

2 Mahasiswa Pembunuh Dipecat



Anda masih ingat kasus pembunuhan seorang mahasiswa Universitas Al-Azhar di lapangan bola? Kasus ini sempat menggegerkan dunia pendidikan karena terjadinya secara berentetan dengan kasus pembunuhan pelajar lainnya. Sebut saja kasus pembunuhan seorang pelajar yang pernah juara olimpiade matematika, kemudian kasus tawuran yang mengakibatkan tewasnya seorang pelajar di Kemayoran.

Sebenarnya apa yang salah dengan sistem pendidikan kita? Mengapa pelajar dan mahasiswa sekarang ini gampang sekali melakukan tindakan kriminal dan bahkan sampai menewaskan pelajar lainnya?



Mari kita simak kisah pembunuhan seorang mahasiswa bernama Ahmad Yoga Fudholi.
Universitas Al-Azhar resmi memecat dua orang pelaku pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya Ahmad Yoga Fudholi (19), mahasiswa Fakultas Teknik Informatika.

"Pimpinan Universitas Al-Azhar Indonesia memberhentikan secara tidak hormat dan permanen saudara DR dan EZ (oknum mahasiswa) sebagai mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Ahmad Lubis, saat menggelar jumpa pers di ruang Auditorium, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2011).

Pemecatan ini dilakukan sebagai konsekwensi karena telah melanggar aturan yang berlaku di UAI sesuai SK Rektor Nomor 69/SK/R/UAI/2006.

Lebih lanjut Ahmad menambahkan, pihak Universitas mengucapkan belasungkawanya sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ahmad Yoga Fudholi.

"Semoga Allah SWT memberikan tempat yang terbaik dan mulia disisi-Nya dan kepada keluarga yang ditinggalkan dianugrahi kesabaran dan ketabahan atas musibah yang sangat berat ini," tuturnya.



Anda mendapat 1 Pesan

Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini

Penting!! Perlu Anda Baca:@ Bisnis Pulsa Paling Menguntungkan@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog