LIMA NASEHAT ALQURAN UNTUK ORANG KAYA
Ini juga nasehat untuk orang kaya yang berbentuk cerita Qorun dalam alquran, harta menurut alquran bagaimana? apakah harta itu anugrah ataukah ujian kepada manusia? Lalu bagaimana sikap kita terhadap harta ini?
Harta dapat menjadi nikmat apabila yang ia dicari dengan jalan halal dan dikeluarkan di jalan Allah, islam tidak hanya menjelaskan apa harta itu, untuk apa harta itu tetapi darimana diperoleh dan bagaimana menyalurkannya?
Apabila harta itu diperoleh atas jalan yang dilarang oleh Allah maka harta itu adalah bencana yang dikirim oleh Allah didunia sebelum bencana diakhiratnya, ada bermacam-macam pertanyaan Allah ketika menginjak padang mahsyar salah satunya adalah mengenai hartanya dan jawabannya itu akan menjadikan dia tergolong orang yang selamat yang akan digiring ke surga ataukah jatuh ke neraka.
Al-anfal 28 “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar[8:28]. Disana gamblang bahwa harta itu merupakan ujian dan cobaan kepada manusia setiap ujian itu pasti ada yang sukses dan ada juga yang gagal, yang selamat melewati ujian ini akan mendapat pahala yang besar dihadapan Allah.
Apabila mensyukuri pastilah akan ditambah oleh Allah dan yang mengkufuri ada azab yang pedih dari Allah. Sesungguhnya harta dan anak kalian adalah fitnah ujian dan cobaan. Karena itu jangan terlalu bangga dengan ujian kita belum tentu kita selamat atas ujian ini.
Harta ini merupakan ujian agar menampak indah dan tidak akan orang berhias dengan hartanya selamanya, harta dan anak merupakan hiasan dunia tapi sesungguhnya yang terbaik disisi Allah itu adalah amal sholeh.
Setiap umat itu ada cobaan dan cobaan untuk umat hari ini adalah harta, sebenarnya kikir itu tidak murni jelek, sombong tidak murni jelek tapi dimana diletakkan maka akan ketahuan keliatan jelek ataukah bagus. Alquran ini menyebutkan harta ini “khoir” sesuatu yang baik, kapan?? kalau digunakan dalam jalan yang baik, harta itu sebaik-baik penolong dijalan Allah.
Harta itu bukan dijadikan tolak ukur kemuliaan dihadapan Allah dan ini ditolak Alquran, itu konsep yang salah yang sebenarnya ialah kalian tidak memberi makan orang miskin dan memuliakan orang yatim, apabila ia mampu memberi semua itu tadi maka ia akan menjadi mulia dihadapan Allah. [al-mukmin 55-56]
[23:55] Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa)[55], Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar {1008}[23:56] .
[Qs sabak 37] “Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).[34:37]
Bukan berati harta banyak anak banyak ia deket sengan Allah yahg dekat dengan Allah ialah apabila ia gunakan harta untuk beramal sholeh dan anaknya dibimbing kejalan Allah.
Alquran menceritakan orang kafir berpandangan harta mereka akan menyelamatkannya dari siksaan Allah dan akan kekal abadi bersama kenikmatan anggapan ini salah total maka ia jadi sibuk menumpulkan dan menghitung terus tanpa berfikir dia akan mati karena ia menganggap harta ini akan mengekalkannya ia baru sadar ketika sudah berada dalam kuburan tapi sadar saat itu percuma mustahil karena tidak akan kembali ke dunia lagi.
Allah menceritakan kepada kita ceritakan dalam alquran seseorang yang memiliki 2 kebun yang subur dan menghasilkan banyak hasil Allah tidak mendoliminya tidak mengurangi tapi dia masuk ke kebunnya dengan penuh congkak dan sombongnya membanggakan hartanya spontan dibakar habin kedua kebunnya itu ia baru sadar kalau hartanya itu bukan miliknya. kalau ketemu orang yang kaya cepet akrabnya dan memandang orang miskin mata sebelah, suka memamerkan kekayaannya dihadapan orang miskin Qorun pernah show dengan seluruh hartanya. Ia tidak meyakini adanya kiamat dan apabila ada kiamat ia meyakini kalau ia dibangkitkan pasti kaya juga spontan Allah membakar kebunnya dan akhirnya sadar.
Orang menjadi melampaui batas ketika beranggapan tidak butuh yang lain dan berbuat durjana di bumi Allah, kalau Allah mencurahkan semua rizki-Nya maka manusai akan semakin lupa dengan Allah, mak Allah hanya menurunkan sesuai kadarnya karena Allah Maha mengetahui.
Apabila orang sudah gila hartanya maka ia akan lebih kejam lagi daripada penguasa yang dholim, orang yang punya harta ingin mengatur semua Orang ia tidak mau didekte orang ia beranggapan ia yang paling benar dan berkuasa, seperti kaum nabi suaib karena nabi ingin mengatur harta-harta mereka maka yang pertama kali menolak adalah orang-orang yang kaya karena mereka tidak mau diatur. Qorun juga sudah kebal dengan nasehat karena beranggapan harta yang ia peroleh adalah dari kepandaiaanya sendiri bukan dari Allah, kalau Allah berkehendak mengapa Allah tidak membantu mereka (orang miskin) sendiri?? mereka tidak percaya neraka, tidak percaya hari kiamat, ini kadang diungkapkan tanpa sadar.
Orang yang selalu sibuk dengan harta tidak akan pernah konsekuen dengan agama, [alfatah;11] “Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfa'at bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan[48:11]
Mereka orang-orang yang tidak bergabung dengan rosul dengan berbagai alasan, semua yang membawa kehancuran kita pada dunia dan akhirat itu adalah musuh. Kadang orang yang berharta itu ketika diberi dakwah kepada mereka bukan menjadi dekat kepada Allah tapi menjadikan mereka semakin jauh.
Ada ungkapan yang keliru dan menjauhkan dari Allah yaitu “Cari yang haram susah apalagi yang halal?” Ungkapan ini sangat berbahaya dihadapan Allah, mereka beranggapan kalau mencari yang halal ia pasti mati ini ungkapan yang salah. Harta di akhirat tidak akan pernah kita bawa paling kalau mati yang dibawa cuman kain kafan, bukan berarti kita dilarang menjadi kaya tapi jangan jadikan harta ini adalah tujuan hidup mereka akan tergelincir dalam kehancuran tapi jadikan harta ini sebagai wasilah dan yang menyambung kenikmatan dunia ke Akhirat karena disana kehidupan yang sebenarnya.
Harta ini milik Allah kita tidak punya apa-apa seperti ketika kita lahir dan kita mati cuman bedanya kalau mati kita membawa kain kafan, jangan memuji harta dan jangan pula mencelanya kecuali untuk Allah
Harta adalah sebaik-baik pembantu kita untuk selamat di akhirat, sesial-sial orang ialah apabila ia gila harta dan menuju kepada Allah tanpa membawa bekal, dunia ini adalah ladang kita untuk membangun kehidupan kita di akhirat, harta yang kekal adalah harta yang sudah diberikan untuk Allah. Harta bukan seseatu jika tidak dijadikan untuk amal untuk Allah tapi harta segala sesuatu jika kita gunakan untuk amal.
Mengenai cerita Qorun dalam [Qoshosh ;76-83]
1. Jangan gembira yang berlebihan sampai congkak karena Allah tidak suka sombong sehingga lupa daratan, menerima khikmatan Allah yang membawa lupa kepada pemberi nikmatnya, melupakan semua ketentuan Allah amat gembira ini yang dilarang. Sombong itu menolak kebenaran menolak kebaikan, sombong bukan berarti memakai pakaian yang terbaik, orang yang sadar dirinya darimana berasal maka ia tidak akan congkak lagi,
2. Kejarlah akhirat dari harta-harta ini untuk pelantara memakmurkan kehidupan akhirat, orang dengan hartanya bisa menjadikan ia lebih dekat dengan Allah, jangan jadi orang yang tidak menimati dunia dan di akhirat tidak dapat apa-apa. Harta yang telah keluarkan itu milik kita bukan harta yang masih kita simpen belum pasti milik dia.
3. Pertama Allah tidak memerintahkan mengeluarkan semua harta maka nikmatilah dunia ini, karena Allah senang kalau yang diberi tadi menikmatinya apa yang Allah berikan semua ini niatkan untuk akhirat kitapun memperolehnya pahalanya di akhirat.
Kedua [al-a'rof; 32] Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat {536}." Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.
4. Berbuat baik seperti Allah berbuat baik kepadamu, sering manusia menepuk dadanya ia kira semua itu dari kepandaiaanya bukankah Allah yang mengirim semua ini kembalinya semuanya dari Allah, kitakan tidak mau Allah memutus rizki kita maka kita harus berbuat baik kepada sesama juga, maka jangan putus rizki orang-orang yang membutuhkan dari harta-hartamu, apabila kita berbuat baik maka yang pertama kali untung pertama kali adalah sipemberi karena pahalanya dilipat gandakan Allah baru orang lain merasakannya, kikir berarti kikir untuk dirnya sendiri.
5. Jangan berbuat durjana melalui harta ini untuk meresahkan bumi Allah, harta ini akan menjadi bencana bila yang memegang tangan yang salah, berapa banyak orang yang tunduk oleh orang berharta, undang-undang bisa diubah oleh orang-orang berharta, bacalah surat (al-Qolam dan al-kahfi).
Sumber :
- Sentuhan Qolbu Bersama Habib Muhammad bin Alwi Pasrusuhan
- www.pasfmpati.com Streaming PukuL 00:00 Wib
- www.jkmhal.com
- websitestory.co.cc
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.