“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada ayah yang menolong anaknya untuk berbakti kepadaNya”. (H.R. Abu Syaih dalam ats Tsawab)
Saya barusan membaca sebuah artikel di majalah Wanita edisi terbaru yang membahas tentang peran seorang ayah. Disebutkan dalam artikel tersebut bahwa masyarakat kita sudah bukan rahasia lagi menganut pepatah “ ayah bekerja dan ibu di rumah”. Ini artinya peran ayah sebagai pencari nafkah sedang ibu di rumah mengasuh anak.
Fenonema ini menjadikan anak tidak banyak merasakan peran seorang ayah atau ‘Ayah ada, tapi tiada”. Ini sering disebut sebagai pola pengasuhan dominan keibuan. Di mana seorang anak dari mulali bangun tidur hingga tertidur kembali lebih banyak bersama ibunya. Bahkan Indonesia mendapat julukan Negara tak berayah (fartheless country). Memprihatinkan ya...
Ketika anak bangun dari tidur yang pertama kali dicari adalah ibu. Ketika anak mengalami kesulitan didalam pelajaran yang diharapkan bantuan untuk pertama adalah ibu. Ketika anak sakit yang mendekap hangat adalah ibu. Ketika hendak tidur nyanyian ibu jugalah yang mengiringi kealam mimpinya?
Di mana peran ayah ketika anak-anak sedang membutuhkan? Kapan ayah ada waktu mendampingi anak menyelesaikan pekerjaan rumah? Pernahkah ayah menelon sekedar mengucap ‘I love u atau ayah kangen kamu kepada buah hati tercinta? Saya sibuk , saya cape banting tulang mencari nafkah untuk keluarga. Saya perlu istirahat di rumah. Itu jawaban yang banyak saya dengar dari peneropongan saya. Tidak salah dan saya juga sedang tak ingin menyalahkan para ayah. Karena ini realita yang banyak terjadi di masyarakat.
Tulisan ini tidak ingin memojokkan peran ayah. Saya juga tidak ingin menghakimi seorang ayah. Tapi dari selintas pengamatan dan hasil peneropongan hasil ngobrol ngalor ngidul sesama kaumku..peran ayah memang lebih dominan sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Berangkat pagi pulang sore hari. Giliran lepas dari rutinitas kerja, ayah nampak bingung memanfaatkan waktu berharganya bersama buah hati. Alhasil tak ada interaksi. Waktu di rumahpun lebih banyak untuk hobi / kesenangan pribadinya Untuk ngotak-ngatik motor / mobil, sibuk hewan piaraan Atau ayah sibuk membaca Koran , buku. atau dihabiskan di depan televisi. Sementara anak juga asyik dengan aktivitasnya sendiri.
Dampak tidak optimalnya peran ayah mulai banyak kita rasakan. Contoh banyaknya anak-anak kita yang terjerat pergaulan bebas, terjerat narkoba dan jarum-jarum neraka dll. Fenomena kekerasan yang terjadi pada anak mungkin juga terjadi karena kelengahan seorang ayah. Penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung terhadap anak yang terjadi di ibu kota pekan yang lalu yang ramai di beritakan di televisi, tokoh suami atau sang sang ayah luput dari perhatian.
Ya, di mana peran ayah, hingga seorang ibu kandung tega menganiaya balitanya yang masih berusia 5 bulan hingga tulang di sekujur tubuhnya remuk? Di mana peran ayah ketika seorang ibu kandung menganiaya dua anaknya yang masih balita? Di mana peran ayah hingga dia tega bersama istrinya pergi menelantarkan buah hatinya? Where have their Farthers gone?
Akibat tuntutan dan persaingan ekonomi pergeseran paradigma parenting menjadi motherhood sepertinya tidak bisa dihindarkan, “ Untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan pendidikan Al-Qur’an kepada anak, yang semestinya menjadi tugas ayah dilemparkan ke TPA”. Para ayah mungkin lupa atau bahkan tidak tahu kelak di akhirat Allah SWT akan menghisab anak berdasarkan nasab. Kelak Allah akan bertanya pada setiap ayah, apa yang telah mereka lakukan pada anaknya. Wallahu a’lam Bish-Shawab..
Semoga manfaat..
Orang-orang besar di dunia bukanlah orang-orang yang berasal dari sekolah hebat, tapi berasal dari keluarga-keluarga hebat!
Sumber: www.griya-anita.blogspot.com
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.