Maulid Nabi: Muhasabah Diri

Muhasabah Diri

SAYA BERSYUKUR ....

Allah yang maha agung, maha menatap,maha mendengar, maha memperhatikan. Dia tahu apa yang kita lakukan. Tidak satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah. Tidak ada satu katapun yang terucap yang tidak didengar oleh pendengaranAllah yang maha mendengar.

Saat ini kita masih dihargai dan dihormati orang lain, bawahan, teman, orang tua. Sesungguhnya bukan karena kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah yang masih menutupi aib kita.

Wahai saudaraku sekalian, sesungguhnya kian lama kita dekat dengan kepulangan kita

Kain kafan akan ada saatnya akan dibungkuskan ke badan kita. Alangkah beruntungnya jikalau kematian datang kita benar benar sudah siapDosa sudah diampuni oleh Allah, badan kita terbasuh air wudhu. Alangkah indahnya jikalau malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah.

Kening kita usai berwujud,lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah. Keringat kita sedang bersimbah berjuang dijalan Allah. Alangkah indahnya jikalau kematian datang orang tua ridho kepada kita,orang orang yang kita sakiti sudah memaafkan tidak ada hutang piutang. Alangkah indahnya jikalau kematian datang air mata kita sedang menetesingat dan rindu kepada Allah. Kita lepas ajal kita dengan kemuliaan dengan khusnul khotimah.

Tapi alangkah banyaknya orang orang yang mati dengan keadaan sebaliknya. Mati dalam keadaan dosa. Mati di tempat zina. Mati dikutuk dan dilaknat orang tua. Mati dengan berselimut harta haram.

Wahai saudaraku, hidup di dunia hanya sebentar,Allah yang menciptakan kita memilih kita menjadi manusia,bukan menjadi hewan atau tumbuh tumbuhan. Diantara bermilliaran manusia, kita ditakdirkan menjadi orang Islam. Betapa banyaknya manusia yang tidak mengenal islam. Diantara begitu banyak orang islam banyak yang tidak mengenal sujud dan tausiah, Allhamdullilah.

Kening ini sering diberi kesempatan untuk bersujud, Allhamdullilah. Otak kita dibuat cerdas tidak menjadi orang yang hilang ingatan. Allah memberi mata kepada kita sehingga kita bisa melihat indahnya alam. Kita diberi telinga yang dapat mendengar dengan jelas mendengar suara adzan, mendengar suara bayi yang menangis &dapat menerima ilmu, Allhamdullilah.

Padahal mudah bagi Allah untuk mengambil telinga ini mudah bagi Allah untuk menghendaki dunia ini menjadi sepi seketika. Allah memberikan kita lidah yang bisa bersuara walaupum Allah tahu betapa banyak dusta yang kita ucapkan,betapa banyalk fitnah yang kita sebar dari mulut kita.

Allah maha tahu perasaan yang tercabik akibat lisan kita. Tapi Allah masih memberikan kesempatan untuk menyebut namanya. Dituntun untuk bisa istigfar padahal mudah bagi Allah untuk menjadikan mulut ini tidak bersuara.

Allah maha tahu bagaimana kita riya dengan tubuh ini, memamerkan tubuh kita sehingga orang lain tergelincir. Atau kita sering kecewa mengutuk tubuh ini. Allah maha tahu betapa kening ini betapapun bersujud jarang khusu ingat kepada Allah.

Allah maha tahu keadaan hati kita yang sombong, merasa hebat padahal yang kita sombongkan adalah titipan Allah.

Andaikan hari ini malaikat maut berada dihadapan kita, bekal yang mana yang bisa kita bawa pulang? bukanlah kita pasti mati? Bukannya semua akan diperhitungkan, mau pulang kemana?

Saudara saudaraku bukanlah kita ingin pulang kepada Allah? Kita sering meminta surga tapi amalan kita amalan neraka, kita sering meminta selamat tetapi perbuatan kita celaka.

Kepada orang tua kita sering durhaka, berbulan bulan kita menghisap darahnya dalam kandungan. Berdiri sulit, berbaring sulit,Kita terlahir bersimbah darah,dua tahun kita hisap air susunya. Belasan tahun kita hisap keringat dan tenaganya. Berapa banyak kata kita mengirisnya, berapa banyak sorot mata kita menghujam melukai perasaannya. Berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya. Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya, padahal amalan yang dicintai Allah adalah doa kita kepada orang tua.

Saudaraku, durhaka kepada orang tua didahulukan siksanya di dunia. Mungkin orang tua kita berlumur keringat dan dosa karena ingin melihat kita berbahagia, agar kita bisa makan,agar kita punya sepatu, agar kitadihargai teman-teman. Mereka membanting tulang memeras keringat,kadang mengabaikan sujud dan sholat mereka.

KEMATIANKU .....Wahai saudaraku apabila malam ini malaikat maut menghampiri kita maka sholat kita hari ini adalah sholat terakhir kita. Wahai saudaraku, ingatlah satu desah nafas adalah satu langkah menuju kubur kita. Semakin hari sesungguhnya kita semakin dekat dengan kematian kita. Kematian bukan hanya milik orang lain tapi juga milik kita. Ingatlah bahwa ajal dapat menjemput kita dimana saja mungkin dikala tidur, dikala berjalan. Ingatlah bahwa ajal tidak bisa diduga.

Wahai saudara saudaraku, kita pasti akan mati dan kita pasti akan mempertanggungjawabkan apapun yg kita lakukan. Tidak ada sedikit pun yg kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri. Allah melihat persis apa yg kita lakukan tidak ada yg tersembunyi. Walaupun kita menyembunyikan aib kita serapi-rapinya, tetaplah Allah akan mengetahuinya. Memang, sekarang ini kita masih aman dari hinaan orang, dari celaan orang, dari cemoohan orang, karena kita bisa merahasiakannya. Tapi apakah kita mamapu merahasiakan aib kita di hadapan Allah kelak?

Siapkah kita andaikata malaikat maut menjemput kita hari ini? Ingatlah pada syarakatul maut adalah saat yg sangat pahit. Kita sering melihat bagaimana hewan kurban yg tidak punya dosa, Allah memperlihatkan kepada kita pahitnya saat ajal memisah dari tubuh kita. Mata terbeliak, lidah menjulur, badan menggelepar sesungguhnya kita pun akan demikian. Walaupun tampak tenang sesungguhnya pahit kecuali bagi orang-orang yang merindukan Allah.

Andaikata kita sudah mati tidak ada lagi yang bisa menolong , harta-harta kita yang mati matian kita kumpulkan tak bisa kita bawa karena bukan milik kita tapi milik Allah.

Tinggal sehelai kain kafan yang dililitkan ditubuh kita. Bayangkanlah apabila tubuh ini sudah kaku, wajah ini sudah beku. Kain kafan sudah mulai dibungkus.

Bersyukur kalau kita ada yang mengurus. Bayangkanlah bila tubuh kita sudah terbujur kaku bersyukur bila ada yang menyolatkan kita. Istri, suami, anak anak kita hanya bisa menangis disekitar kita.

Kita akan diusung ke kamar kita yang baru, yaitu ke liang lahat. Wajah kita akan dibuka untuk menyentuh tanah dan papan akan ditutupdisekitar kita.

Pelan pelan orang yang kita cintai akan menaburkan tanah sehingga semakin gelap, semakin kini sendiri. Tanah semakin penuh, semakin jauh dari mereka. Mungkinkah nanti anak-anak kita yang menaburkan tanah, sahabat-sahabat kita. Inilah pertemuan terakhir dengan mereka.

Tinggallah kita sendiri di liang lahat, mereka semua akan pulang. Belatung, cacing sudah mulai mengunyah tubuh kita. Tapi yang menjadi masalah ketika mulai datang malaikat kubur, Mungkin pertanyaannya: "wahai mahluk malang berpuluh-puluh tahun engkau hidup di dunia "Betapa banyaknya engkau menghianati Allah yang selalu menjamumu. Betapa banyak nikmatnya dan kau balas dengan penghianatan. Mungkin saat itu dinding kubur mulai menghimpit tubuh. Sebetulnya sholat kita akan membela tetapi sholat kita terlalu lemah,karena tidak pernah khusu.

Mungkin sedekah kita akan membela tapi sedekah kita terlalu lemah karena kita terlampau kikir. Mungkin saum kita akan menolong tapi saum kita hanya saum perut, mata tidak pernah saum, mulut tidak pernah saum, hanya bisa menyakiti orang lain.

Mungkin haji kita akan menolong tapi haji kita haji mardun, yang tertolak karena niatnya tidak benar. Tinggallah kita menderita, paling hanya doa anak dan keluarga kita yangkita tunggu-tunggu, tapi bagaimana? Mereka tidak bisa berdoa karna kita tidak pernah mengajarkan mengenal Allah dengan baik.

Tahukah saudaraku, siksa kubur terhenti apabila anak kita berdoa atau orang yang Allah titipkan. Doa tersebut bagai cahaya yang masuk sehingga kubur kita menjadi terang-benderang. Berbahagialah bagi orang orang yang cukup bekal, kubur akan menjadi salah satu kenikmatan. Sholatnya menjadi cahaya terang benerang ,sedekahnya menjadi ganjaran,wakafnya menjadi pahala yang tak pernah putus,orang orang yang ditolong akan selalu mendoakan, ilmu yang diajarkan akan mengalir tiga ganjaran.

Wahai saudaraku, kenapa kita selalu mengganggap kematian itu keliatannya adalah untuk orang lain, padahal kita pasti mati. Setiap perbuatan kita di dunia akan dihitung lengkap, apakah kebaikan,keburukan yang lebih banyak.

Wahai Allah, Engkaulah yang maha tahu kapan ajal akan menjemput kami. Kain kafan mana yang akan dililitkan di tubuh ini,Juga liang lahat mana yang kami akan huni. Wahai Allah ijinkanlah kami memiliki sisa umur yang benar, ampunilah andaikata selama ini kami mengkhianatimu.

Jadikan harta yang engkau titipkan benar benar dapat menjadi cahaya dalam kubur kami kelak. Jadikanlah sholat-sholat kami menjadi pendamping kami ya Allah.

ORANG TUAKU ....Kita tidak tahu akan berapa lama lagi kita bisa menatap wajah ibu bapak kita. Andaikata ibu bapak kita sudah terbungkus kafan. Tidak ada lagi wajah yang bisa ditatap. Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium. Tidak ada lagi sapaan yang bisa kita tunggu. Tidak ada lagi doanya untuk kita. Andai ibu bapak kita sudah berada di liang lahat maka tidak pernah lagi kita melihat lagi mereka dirumah. Andai tanah sudah menimbun jasadnya. Jangan sia siakan ibu bapak kita.

Sampai kapanlah kita akan melukai hatinya,seburuk apapun keadaannya darah dagingnya melekat pada tubuh kita. Solehkanlah yang orang tuanya yang belum soleh. Muliakan yang orang tuanya terhina. Saudaraku kenanglah kebaikan orang tua kita. Dimana gerangan di akhirat keluarga kita berkumpul, adik, kakak, apakah kita kan kumpul di surga berjumpa dengan Rosul Allah atau cerai berai di neraka. Ya Allah utuhkan keluarga kami di dunia ini mulia, utuhkanlah keluarga kami di surgaMu mulia. Ya Allah karuniakan kepada kami hati yang penuh cinta, cinta kepadamu ya Allah, dan golongkanlah hati ini menjadi hati yang selalu rindu ingin berjumpa dengan-Mu.

DOAKU ....Ya Allah kami mohon berikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa dosa kami, Ampun ya Allah..., Ampunilah kami ya Allah ...Ampuni sekelam apapun masa lalu kami. Hapuskanlah segala kotornya aib aib kami. Ampuni apabila kami sering tidak ridho dengan takdir Mu ya Allah. Ampuni segala kezaliman kami, terhadap orang tua kami Ya Allah, selamatkan orang tua kami, jadikan tetesan keringatnya, air matanya, darahnya jadi jalan kemuliaan bagi dunia dan akhirat. Sayangi ibu bapak kami ya Allah....Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi. Lapangkan kuburnya ya Allah ringankan hisabnya, Amin

Oleh: K.H. Abdullah Gymnastiar


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.