Marhaban Ya Ramadhan


Ramadhan: Sebuah Pengantar

Hello teman-teman, sebentar lagi (dalam hitungan hari) kita akan memasuki bulan Ramadhan. Teman-teman bahagia nggak bisa menemui bulan Ramadhan lagi. Lho menemui bulan Ramadhan koq bahagia sih?

Di bulan Ramadhan kan justru kita tidak boleh makan dan minum di siang hari? Tidak boleh ini dan itu. Bagaimana mungkin kita bisa menemukan kebahagiaan kalau kita dilarang makan dan minum. Perut kita kan jadi lapar. Teman-teman pasti menganggapnya demikian, betul nggak?

Kalau teman-teman masih beranggapan demikian, berarti teman-teman belum mengetahui hakekat bulan Ramadhan. Untuk itu pada posting kali ini aku ingin sedikit membahas seputar masalah yang berhubungan dengan bulan Ramadhan.

Mudah-mudahan materi yang aku sajikan nanti bisa sedikit membantu memberi pencerahan bagaimana sebaiknya menghadapi dan menjalankan amalan selama bulan Ramadhan nanti. Insya Allah.

Materi yang akan kami sajikan adalah:

1. Keutamaan Ramadhan
2. Kemuliaan Ramadhan
3. Lailatul Qadar
4. i'tikaf
5. Tanya jawab Ramadhan
6. Pernik Ramadhan
7. Lebaran

Mari kita bahas satu per satu.

1. Keutamaan Ramadhan

Dari Salman r.a. meriwayatkan, "Pada hari terakhir bulan Sya'ban, Rasulullah berkhutbah kepada kami, "Wahai manusia, kini telah dekat kepadamu satu bulan yang agung, bulan yang syarat dengan berkah, yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan.

Inilah bulan yang Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai fardhu, dean shalat Tarawih di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa yang ingin mendekatkan dirinya kepada Allah di bulan ini dengan suatu amalan sunnah, maka pahalanya seolah-olah dia melakukan amalan fardhu pada bulan-bulan yang lain.

Dan barangsiapa yang melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka dia akan dibalas dengan pahala seolah-olah telah melakukan tujuh puluh amalan fardhu pada bulan yang lain.

Inilah bulan kesabaran, dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati adalah surga. Bulan ini juga merupakan bulan simpati terhadap sesama. Pada bulan ini rizki orang-orang beriman ditambah.

Barangsiapa memberi makan (untuk berbuka puasa) kepada orang yang berbuka puasa, maka kepadanya dibalas dengan keampunan terhadap dosa-dosanya dan dibebaskan terhadap api neraka Jahannam dan dia juga memperoleh ganjaran yang sama sebagaimana orang yang berpuasa tadi tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi.

Kami pun berkata, "Ya Rasulullah, tidak semua orang di antara kami mempunyai sesuatu yang dapat diberikan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka,"

Rasulullah SAW menjawab, "Allah akan mengaruniakan balasan ini kepada seseorang yang memberi buka walaupun hanya dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau seisap susu.

Inilah bulan yang pada sepuluh hari pertamanya Allah menurunkan rahmat, sepuluh hari pertengahannya Allah memberikan keampunan, dan pada sepuluh hari terakhirnya Allah membebaskan kepada hamba-Nya dari api neraka jahannam.

Barangsiapa yang meringankan beban hamba sahayanya pada bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.

Perbanyaklah di bulan ini empat perkara. Dua perkara dapat mendatangkan keridhoan tuhanmu, dan yang dua lagi kamu pasti memerlukannya.

Dua perkara yang mendatangkan keridhoan Allah yaitu, hendaklah kalian membaca kalimah thoyyibah dan istighfar sebanyak-banyaknya. Dan dua perkara yang pasti kita memerlukannya adalah hendaklah kamu memohon kepada-Nya untuk masuk syurga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka Jahannam.

Dan barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) yang bila sekali minum saja dia tidak akan merasakan dahaga lagi sehingga dia memasuku syurga."(HR: Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya).

Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah bersabdda, "Umatku telah dikaruniai lima hal yang istimewa yang belum pernah diberikan kepada umat-umat sebelum mereka,

1. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada harum kesturi.

2. Ikan-ikan di lautan memohonkan ampunan bagi mereka hingga mereka berbuka puasa

3. Allah menghiasi Syurganya setiap hari, kemudian berfirman, "Sebentar lagi hamba-hambaku yang shalih akan diangkat segala kesusahan dari mereka dan mereka akan datang kepadamu.

4. Setan-setan yang jahat akan dibelenggu supaya tidak dapat bebas menggoda mereka sebagaimana yang biasa mereka lakukan di luar bulan Ramadhan.

5. Pada malan terakhir bulan Ramadhan mereka yang berpuasa akan diampuni.
Rasulullah SAW ditanya, "Wahai Rasulullah, apakah malam itu malam lailatul qadar?"
Rasulullah menjawab, "Bukan, tetapi selayaknya seorang pekerja itu diberikan upahnya apabila telah menyelesaikan pekerjaannya." (HR: Ahmad)

Dari Ka'ab bin Ujrah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, "mendekatlah kalian ke mimbar!" Lalu kami pun mendekati mimbar itu. Ketika Rasulullah menaiki tangga mimbar yang pertama, beliau berkata, "Amin." Ketika menaiki tangga yang kedua beliau juga berkata, "amin." Ketika beliau menaiki tangga yang ketiga pun beliau berkata, "Amin,"

Setelah Rasulullah turun dari mimbar, kami pun bertanya, "Ya Rasulullah, sungguh kami telah mendengar dari engkau pada hari ini sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya."

Rasulullah bersabda, "Ketika aku menaiki tangga yang pertama, Jibril muncul di hadapanku dan berkata, "Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan yang penuh berkah, tetapi tidak memperoleh keampunan." Maka aku berkata, "Amin."

Ketika aku menaiki tangga yang kedua, Jibril berkata, "Celakalah orang yang apabila namamu disebutkan, dia tidak bershalawat atasmu," Aku pun berkata, "Amin."

Dan ketika aku melangkah ke tangga yang ketiga, Jibril berkata, "Celakalah orang yang mendapati ibu bapaknya yang telah tua atau salah satu dari keduanya, tetapi keduanya tidak menyebabkan orang itu masuk surga."Aku pun berkata, "Amin."

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah bagi umat Islam. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Apabila umatku mengetahui apa-apa yang ada dalam bulan Ramadhan, nkiscaya mereka akan menginginkan agar seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan Ramadhan."

Dari hadits ini setiap orang yang memahami, maka dia akan berkeinginan untuk berpuasa selama satu tahun penuh, namun hal ini betapa sulit dilakukan. Tapi jika dibandingkan dengan pahala Ramadhan yang telah dikabarkan oleh Rasulullah SAW, maka kesulitan itu tidak akan ada artinya.

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Berpuasa di bulan Ramadhan dan puasa tiga hari setiap bulan (tanggal 13,14 dan 15 hijriyah) dapat menghilangkan pikiran-pikiran jahat dan kotoran hati."

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.