Kekaguman Katherine Wesley tentang Islam
Awalnya, ia hanya ingin meneliti Islam, khususnya
fikih dan perbandingan hukum Islam. Tapi, ia mengaku
"jatuh cinta" pada Islam
Sejak dua bulan terakhir ini, the Forum for non/new
Muslims membahas tafsir S. Al-Hujurat Al-Quran.
Rupanya metode pembahasan dengan menjelaskan kata per
kata cukup menarik bagi banyak peserta. Memang di
antara peserta itu sudah ada yang pernah mengambil
kursus bahasa Arab. Sehingga pembahasan ayat-ayat
Al-Quran dengan pendekatan "kata per kata" dan
mendalami makna ayat-ayatnya dengan mendalami makna
dari setiap kata menjadi daya tarik tersendiri.
Hari pertama saja, ketika saya menjelaskan kata
'aamanuu' pada ayat "yaa aayuhalladzina aamanuu
laa tuqaddimuu......dst", mengambil waktu yang cukup
panjang untuk menjelaskan semua makna yang terkait
dengan kata itu. Dimulai dari kata
"amina-ya'manu-amnun" yang berarti "aman",
hingga "aamana-yuuminu-I'maan wa amaanah" yang
berarti "amanah" atau kepercayaan.
Duduk di salah satu sudut ruangan yang tidak terlalu
luas itu, seorang gadis bule. Wajahnya putih bersih
dan penuh senyum, tapi menampakkan sikap pemalu.
Sesekali gadis itu menyelah seolah-olah membenarkan
penjelasan saya, atau menguatkan
argumentasi-argumentasi yang saya berikan.
Saya memang agak terkejut. Apalagi gadis ini belum
saya kenal dengan baik. Maka, dalam sebuah sesi hari
Sabtu itu saya Tanya, "may I ask you?"
"Yes sir!" jawabnya sopan.
"Do you speak Arabic?", tanyaku.
"Oh no!", katanya malu-malu. "But I took some
course on Arabic", lanjutnya.
"Di mana anda mengambil kursus Arab, dan bagaimana
tingkat bahasa Arab mu?" tanyaku.
Dengan sedikit tertawa dia mengatakan, "Jujur saya
malu mengatakannya. Saya baru pemula."
"Saya juga pemula! Jawab saya sambil bercanda.
Menjelang akhir kelas, dua Sabtu lalu, Katherine,
demikian dia mengenalkan diri, seperti ingin sekali
mengatakan sesuatu tapi sepertinya sangat malu, atau
sepertinya berat untuk disampaikan. Sesekali ingin
mengatakan sesuatu, namun setiap kali saya pancing
untuk berbicara, jawabannya "am..amm never mind!",
seperti gaya anak remaja yang cuwek.
Setelah kelas bubar, barulah Katherine mendekat dan
meminta waktu untuk berbicara. Oleh karena waktu saya
singkat, saya katakan, apakah dia perlu waktu panjang?
"Tidak, hanya perlu waktu anda beberapa menit
saja," katanya.
Saya kemudian meminta izin untuk menyelesaikan
beberapa hal yang perlu saya selesaikan. Beberapa saat
kemudian saya memintanya untuk masuk ke 'conference
room'. Katherine masuk ke ruang conference dan
berencana menutup pintu, tapi saya memintanya untuk
tetap pintu terbuka. "It's fine, don't close
it", kata saya.
"Alright Katherine! Adakah hal yang bisa aku
bantu?", saya memulai percakapan siang itu.
"Iman (maksudnya Imam), are you familiar with Imam
Latif?", tanyanya.
"Latif yang mana yang anda maksudkan? Aku mempunyai
beberapa nama Latif dalam memori ku", kataku
merujuk kepada kenyataan bahwa saya mengenal beberapa
teman yang kebetulan bernama Latif atau Abdul Latif.
"I think he is the Imam at the NYU", jawabnya.
"Oh yeah, he is the Muslim Chaplain at the NYU and
as well the Muslim Chaplain for the NYPD", jelasku.
Saya kemudian bertanya, ada apa dengan Imam Khalid
Latif (nama lengkap Chaplain yang dimaksud) itu.
Barulah kemudian saya tahu kalau Katherine itu adalah
mahasiswa S3 di NYU, yang ternyata sedang menulis
disertasinya dalam perbandingan madzhab Maliki dan
Syafi'i.
"Aku telah menghadiri sebagian dari ceramah kuliah dan
kutbahnya." (maksudnya Khutbah)", katanya mengenai
Imam Latif.
Saya kemudian bertanya, kenapa ingin berbicara ke saya
siang itu? Dari percakapan itu ternyata Katherine
sudah meneliti Islam, khususnya fikih dan perbandingan
fikih dalam hukum Islam. "For me, it's simply
amazing!" (bagiku itu benar-benar mengagumkan),
katanya mengenai diskusi-diskusi atau
perdebatan-perdebatan yang terjadi di antara pada
ulama Islam. Menurutnya, semakin dia dalam perberdaan
pendapat para ulama itu, semakin sadar bahwa Islam itu
begitu menjunjung tinggi ilmu dan semangat pencarian
(inquiries). Dia bahkan mengetahui betul bahwa
semangat inilah yang pernah menjadikan Islam jaya
dalam segala lini kehidupan manusia.
"And so, what I can do for you?", tanya saya.
Maksud saya, barangkali ingin mendiskusikan sesuatu
yang berhubungan dengan disertasinya. Atau mungkin
ingin mengklarifikasi tentang sesuatu dalam penelitian
yang dilakukannya.
Katherine terdiam dan bahkan menunduk beberapa saat.
"Saya berfikir untuk memeluk Islam," katanya
seraya meneteskan airmata.
Tanpa terasa saya hanya langsung mengucapkan
"alhamdulillah!". Bagi Katherine tentu kata ini
bukan sesuatu yang asing lagi. Mendengar itu dia hanya
tersenyum seraya mengusap airmatanya.
"Are you sure, Katherine?".
"Yes, I am sure. Pada dasarnya, saya telah
memikirkan tentang dalam waktu yang cukup lama,"
katanya.
Saya kemudian mencoba menjelaskan kembali makna
berislam. Bahwa beislam itu bukan sekedar mengetahui
kebenaran ini, tapi dari itu merupakan komitmen hidup
untuk melakukan perubahan internal maupun eksternal
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Saya memang tidak berpanjang lebar lagi berbicara
kepada Katherine. Saya tahu Katherine sebenarnya tahu
banyak tentang Islam, dan bahkan mungkin lebih banyak
tahu dari 'average Muslims' yang terlahir dari
orang tua Muslim. Apalagi memang dia telah meneliti
hukum Islam, khususnya mengenai fikih Islam.
"Are you ready?", kembali saya tanya.
"Yes!", jawabnya tegas.
Saya meminta ke resepsionis untuk mencarikan dua orang
saksi. Setelah saksi hadir di ruang pertemuan itu,
saya memulai menuntun Katherine mengikrarkan:
"Laa ilaaha illa Allah-Muhammadan Rasul Allah".
Diikuti pekik Allahu Akbar, saya mendoakan semoga
Katherine dikuatkan dan bahkan menjadi da'iyah di
jalanNya. Alhamdulillah! [www.hidayatullah.com]
New York, April 18, 2008
Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of
New York. Syamsi adalah penulis rubrik "Kabar Dari New
York" di www.hidayatullah.com
Artikel lainnya:
Militer Israel Hina Rakyat Palestina Dengan Kaos
Serdadu-serdadu penjajah Israel semakin menampakkan kebenciannya
kepada rakyat Palestina dengan berbagai macam cara.
Sejak perang Gaza 23 berakhir, tentara Israel menandai berakhirnya asa
tugas mereka dengan menggunakan kaos yang menampilkan gambar kekejian
yang mereka buat di Jalur Gaza.
Berbagai macam gambar dan tulisan dalam kaos tersebut berisi nada-nada
yang sangat culas, seperti "Lebih baik memakai durex (kondom)" dengan
di sampingnya gambar mayat seorang bayi
Palestina dengan ibunya yang sangat sedih meratapi kematiannya. Dan
berbagai gambar dan tulisan hinaan lainnya.
Kaos-kaos laknat tersebut didesain oleh Givati Brigade's Shaked
battalion, sebuah kelompok dari militer Israel.
Seorang militer Israel berisinisial Y mengatakan bahwa apa yang mereka
lakukan ini adalah bukti kebanggaan dari tentara Israel atas
bangsanya, tulis harian terkenal Israel haareetz, Sabtu (21/3).
Selain itu juga ada gambar seorang anak yang sedang membawa senjata
dalam bidikan sniper dan bertuliskan dalam bahasa Israel yang berarti
"lebih kecil, lebih sulit".
Menurut seorang tentara Israel yang sempat diwawancara Haaretz, pesan
dalam kaos itu adalah, "Itu seorang anak laki-laki. Jadi, jika anda
akan memiliki sedikit masalah dengannya. Selain itu targetnya juga
lebih kecil."
Gambar lainnya adalah tentara Israel membom sebuah masjid dan
bertuliskan "Hanya Tuhan yang memaafkan".
Gambar kaos-kaos kontroversial itu terungkap setelah serangan Israel
ke Gaza yang menewaskan hampir 1.000 warga sipil. Sebagian besar
merupakan wanita dan anak-anak.
Seorang mantan tentara yang giat membeberkan kebejatan moral tentara
dengan kampanyenya bertajuk "Breaking The Silence", Micheal Maniken
mengatakan kepada Sky News bahwa terungkapnya gambar-gambar kaos itu
menunjukkan semakin bejatnya moral tentara.
Selain itu, banyak juga kaos yang menuliskan pesan-pesan cabul seperti
"No virgins, no terror attacks/tak ada perawan,tak ada serangan
teror".
Menurut Orna Sasson-Levy, seorang sosiolog dari Bar-Ilan University,
adanya fenomena ini menunjukkan tren radikalisasi dalam tubuh tentara
Yahudi Israel, dan menunjukkan rasa sesungguhnya tentara Israel
terhadap rakyat Palestian.
www.muslimdaily.net
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.