Syair Gempa Untuk Indonesiaku


Ketika itu mentari akan terbenam
Jam di dinding menunjuk angka 17.16
Ketika itu langit begitu gelap
Seakan pertanda akan ada bencana


Wahai orang yang sibuk
Engkau begitu mabuk dengan nikmatnya hidup
Wahai orang yang lalai
Kematianmu hanya menghitung detik

Tanpa ada tanda-tanda
Tanpa perlu peringatan
Tak ada persiapan
Tak ada simulasi

Semuanya serba mendadak
Segalanya serba tiba-tiba
Spontan, Serentak dan Seirama
Sedetik, dua detik, satu menit

Bumi tiba-tiba bergetar
Pijakan kaki mendadak bergoyang
Bangunan berguguran
Manusia bertumbangan

Jeritan 'Allahu Akbar' membahana
Raungan 'Laailaaha Ilallah' mengangkasa
Teriakan 'Ya Allah' bersahutan
Lolongan 'minta tolong' menyayat kalbu

Semuanya berusaha menyelamatkan diri
Semuanya ingin tetap hidup
Masing-masing memikirkan nyawa dirinya
Masing-masing mengurus harta miliknya

Yang di atas turun ke bawah
Karena takut reruntuhan
Yang di bawah naik ke atas
Karena takut tsunami

Yang di hulu turun ke hilir
Karena pikiran bingung
Yang di hilir naik ke hulu
Karena pikiran kacau balau

Suami mencari istrinya
Istri mencari suaminya
Ibu mencari anaknya
Anak mencari ibunya

Nenek mencari cucunya
Cucu mencari neneknya
Mertua mencari menantunya
Menantu mencari mertuanya

Riweuh
Pabaliut
Paburantak
Teu pararuguh


Gempa bumi adalah kiamat kecil
Satu dari sekian banyak ujian Allah
Manusia harus menerimanya
Karena ini adalah takdir

Gempa adalah sebuah pelajaran
Gempa adalah sebuah nasihat
Gempa adalah sebuah peringatan
Gempa adalah sebuah ujian

Pelajaran agar manusia mengerti
Nasihat agar manusia sadar
Peringatan agar manusia waspada
Ujian agar manusia bersabar

Wahai para korban gempa
Tidaklah seorang mukmin ditimpa sebuah kesedihan
Nestapa, bencana, derita, penyakit
Hingga duri yang mengenai dirinya

Kecuali Allah akan bersamamu
Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu
Asalkan kalian tabah dan bersabar
Ridha terhadap keputusan-Nya

Wahai para korban gempa
Dunia adalah tempat ujian
Tempat susah payah
Tempat capek-capek

Seandainya dunia ini bukan tempat ujian
Pastilah di dalamnya tidak ada keruwetan dan musibah
Para nabi pun hidup susah dan sengsara
Para rasul pun selalu diberi ujian

Nabi Adam terus didera ujian
Selama hidupnya sampai meninggal
Nabi Nuh didustakan
Diejek oleh kaumnya

Ibrahim diuji dengan dibakar api
Disuruh menyembelih putranya-Ismail
Nabi Ya'kub selalu menangis
Hingga matanya buta

Nabi Muhammad SAW harus selalu bersabar
Beliau yatim piatu sejak kecil
Cobaan kaum jahiliyah dan hidup miskin
Pamannya-Hamzah terbunuh

Wahai para korban gempa, bersabarlah
Karena hidup berjalan maju
Setelah kesempitan akan datang kelapangan
Setelah kesulitan akan datang kemudahan


Gempa Jambi

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un. Indonesia kembali menangis. Jambi dihantam gempa tektonik berkekuatan 7 Skala Righter (SR) setelah sebelumnya Sumatera barat juga digoyang gempa berkekuatan 7,9 SR.

Gempa dahsyat terjadi di Jambi-Bengkulu tepatnya berpusat di 46 km tenggara Sunagi penuh jambi, 54 km timur Laut Mukomuko, Bengkulu pada 86 km barat daya Bangko Jambi dan 101 km barat laut Muara Anam Bengkulu dan 121 km barat daya Muarabungo Jambi di kedalaman 10 km. Gempa tak berpotensi tsunami. Gempa terjadi pada Hari kamis (01/10) saat pagi hari sekitar pukul 08.52 WIB.

Pada saat berita ini naik posting, jumlah korban sementara diperkirakan mencapai 220 orang lebih. Kerusakann terparah terjadi di Jambi dan kerinci yang mencapai 40 persen.

Menurut berita dari berbagai media massa, kerusakan akibat yang ditimbulkan akibat gempa jambi sama seperti kerusakan akibat gempa Suumbar dan Jogja. jambi dan sekitarnya luluh lantak, listrik padam, terjadi kebakaran di beberapa lokasi dan akses komunikasi dari dalam dan keluar Jambi juga terganggu.

Berita mengenai gempa Jambi bisa juga disimak di website berikut:

1. www.Lintasberita.com
2. www.Republika.co.id
3. www.berita.liputan6.com
4. www.pro3rri.com
5. www.suaramerdeka.com
6. www.nasional.vivanews.com
7. www.google.co.id

Aku ikut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa masyarakat Jambi, semoga mereka diberi ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan ini.

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.