Ibadah Haji Tahun 2200

Ibadah haji adalah kewajiban manisia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjanjian ke Baitullah

“Ibadah haji adalah kewajiban manisia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjanjian ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam).”(Q.S. Ali Imran 3: 97)

Sejak Rasulullah saw. melakukan Haji Wada, hukum haji tetap tidak berubah, yakni fardhu ‘ain. Ketika itu, (Haji Wada) jemaah hanya sekitar 90.000 orang. Semakin hari, jumlahnya dipastikan semakin bertambah.

Allah swt. mengundang semua manusia untuk mengunjungi ‘rumah-Nya’. Ia tidak pernah membatasi jumlah jamaah. Dalam salah satu hadisnya, Rasulullah saw. bahkan pernah mengancam, “Barangsiapa yang mampu namun tidak mau beribadah haji maka akan mati sebagai Yahudi dan Nasrani.

Haji merupakan kewajiban sekaligus hak asasi setiap muslim sampai kiamat. Sistem pembatasan kuota per negara 1 banding 1000 orang yang berlaku saat ini, hanyalah solusi temporer. Alasannya, agar ibadah haji bisa nyaman. Pemahaman ini sangatlah keliru.“Al Hajju jihadu” sàbda Rasulullah saw. Haji itu perjuangan. Susah payah dan berdesak-desakan, tidak ada syarat harus nyaman dan longgar. Semakin banyak orang bisa berangkat haji, walaupun tidak nyaman, semakin

sukses tugas pemerintah muslim di dunia.

Menurut World Religious Statistics, di tahun 1900, prosentase umat muslim di dunia berjumlah 12,4% dari seluruh penduduk. Disinyalir akan menjadi 23,5% di tahun 2200. Bahkan, Samuel P Huntington pengarang The Clash of Civilizations, berani memperkirakan jumlahnya Iebih banyak dari itu. Menurutnya, di tahun 2025 saja umat muslim sudah akan berjumlah 30% dari jumlah penduduk, melebihi umat Kristen yang hanya 25%. Walhasil jumlah muslim 200 tahun yang akan datang diperkirakan mendekati 3 miliar orang. Batas usia rata-rata saat itu 97 tahun, dengan kesehatan yang baik. Penghasilan tahunan rata-rata diprediksi USD.25.860. Rasulullah saw meramalkan bahwa di akhir zaman, orang Islam akan sedemikan kaya, sampai-sampai mereka bersusah payah mencari para mustahik (orang yang berhak menerima zakat) namun tetap tidak ditemukan.

Kalaulah ternyata hasilnya tidak seperti itu, misalnya bila di tahun 2200 dianggap masih ada sepertiga penduduk yang agak miskin dan sepertiga lagi sibuk atau berhalangan, paling tidak sepertiga sisanya siap dan mampu naik haji. Saat itu, transportasi akan semakin canggih dan murah. Peter Lorie dalam History of The Future memprediksikan, di tahun 2019 akan mulai beroperasi pesawat penumpang hypersonic, berkecepatan Mach 25, sehingga Jakarta-Jeddah bisa ditempuh dalam 50 menit. Scramjet yang berbahan bakar udara dan kendaraan dengan energi magnetik membuat biaya transport semakin murah.

Tahun 2150 angkutan massal akan digratiskan. Semiliar muslim tamu undangan Allah harus bisa ditampung, tanpa dibatasi kuota lagi. Saat ini saja, Pemerintah Arab Saudi sudah merencanakan menampung 14 juta jamaah haji dan umrah dalam 20 tahun mendatang. Jembatan jumrah di Mina dalam 4 tahun akan dibuat empat tingkat, menampung 0,5 juta orang per jam. Padang Arafah yang luasnya 25 km2 bisa saja di tahun 2200 dibuat seratus lantai untuk menampung semiliar orang yang wukuf. Demikian juga Masjidil Haram seluas 32 hektar dan kawasan sekitarnya seluas 27 km2 harus dibongkar, diratakan sampai perbukitan, dan dibangun seratus tingkat untuk tawaf dan sa’i, lantainya tembus pandang searah. Seluruh kota ditutup kubah raksasa tetrahedron dari bahan filamen transparan yang memgubah sinar matahari menjadi tenaga listrik.


Hotel dan gedung-gedung lain dibangun jauh di balik perbukitan Mekkah dan dihubungkan ke masjid melalui terowongan-terowongan dengan ban berjalan. Beberapa Airport Haji berkapasitas besar dibangun di tempat miqat sesuai hadis Nabi, yakni di Zulhulaifah, Qarnul Manazil, Yalamlam, dan Juhfah. Pergerakan jamaah antara Mekah-Mina-Muzdalifah-Arafah melalui ban berjalan. Di Mina dibuat seratus lantai untuk jamaah mabit 3 hari yang dihubungkan dengan jembatan tempat melontar jumroh. Jutaan binatang kurban diproduksi dengan metoda kloning.

Seluruh pembangunan prasarana di atas dibiayai oleh sindikasi keuangan bank tanpa riba dari seluruh negara Islam. Sistem transportasi yang efisien membuat jamaah haji tahun 2200 cukup berada di tanah suci selama 6 hari saja. Ini semakin mempermurah biaya naik haji, yang membuat semakin banyak lagi umat Islam yang mampu berangkat dari tahun ke tahun. Itu bukan khayalan apabila semua pihak menanam niat mulia yang sama: “Menjadikan haji sedemikian mudah dan murah”, sehingga praktis setiap muslim bisa melaksanakannya. Adapun mereka yang masih berhalangan, bisa melaksanakan haji secara virtual reality di tempat masing-masing, mirip teknologi simulator pelatihan pesawat terbang. Dengan proyektor Kabah hologram, visualisasi suasana tanah suci, simulasi suara, suhu, dan stimulan pada syaraf otak, setiap orang bisa “mengalami” haji secara realistis tanpa pergi dari rumahnya. Yassiru wala tu 'assiru

(PercikanIman.Org)
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Kumpulan dongeng anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.