Satu-satunya wakil terakhir Asia di piala dunia 2010 akhirnya pulang kampung menyusul Korea Selatan. Jepang tersingkir secara terhormat melalui drama adu penalti melawan Paraguay. Walaupun kalah, seluruh pemain, ofisial dan masyarakat Jepang menyambut gembira atas kepulangan timnasnya. Mereka telah berjuang sangat keras untuk terus bertahan di ajang kompetisi paling bergengsi di jagat raya.
Jepang pulang kampung secara tragis setelah kalah dalam tos-tosan adu penalti melawan Paraguay. Paraguay mencetak sejarah melangkah ke perempat final Piala Dunia 2010. Ini capaian tertinggi Paraguay di pesta ajang cabang olahraga terbesar sejagat.
Sedangkan Jepang, meski kalah, wajah-wajah jajaran official terlihat tetap tegar. Mereka kecewa meski tetap dengan "kepala tegak" atau oleh pengamat disebut dengan istilah kalah terhormat.
Keberuntungan menaungi "La Albirroja", karena menang adu penalti 5-3 pada laga perdelapan final yang digelar di Stadion Loftus Versfeld, Pretoria, Afrika Selatan, Selasa (29/6).
Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 0-0 selama 90 menit waktu normal plus 2x15 menit extra time. Dengan demikian, penalti jadi "hakim" untuk menentukan siapa yang maju ke babak delapan besar.
Dalam drama yang menegangkan ini, semua algoju Paraguay sukses menjalankan tugasnya. Sedangkan Jepang, satu pemainnya gagal, yaitu Yuichi Komano, karena tendangannya membentur mistar gawang dan bola terpental keluar.
Dengan demikian, Paraguay menunggu pemenang Spanyol vs Portugal yang baru bertarung saat berita ini dirilis, dinihari atdi. Mereka akan bertarung untuk perebutkan tiket ke semifinal.
Jepang tampil agresif sejak wasit Frank de Bleeckere meniup peluit kick-off. "Samurai Biru" langsung memberikan tekanan kepada Paraguay. Strategi ini cukup manjur, karena membuat "La Albiroja" cukup sulit mengembangkan permainannya di awal laga tersebut.
Terus mendapat tekanan, Paraguay melakukan serangan balasan. "GuaranÃes" nyaris mencetak gol di menit ke-20, lewat aksi Lucas Barrios yang berhasil menerobos dua pemain belakang Jepang. Tetapi, sontekannya berhasil dihalau kiper Eiji Kawashima, sebelum bola ditendang jauh Yuji Nakazawa.
Jepang langsung meresponsnya. Satu menit berselang, satu-satunya wakil Asia yang tersisa ini pun hampir saja menjebol gawang Paraguay, seandainya mistar gawang tak "menolong". Bola tendangan keras Daisuke Matsui dari luar kotak penalti menghantam palang gawang itu, padahal kiper Justo Villar sudah tak mampu menjangkaunya.
Sepanjang 45 menit pertama ini, Jepang menunjukkan semangat tarung yang luar biasa. Tim besutan Takeshi Okada tersebut lebih banyak menguasai jalannya pertandingan. Sayang, peluang yang dihasilkan tidak berujung gol, termasuk tendangan keras Keisuke Honda dari luar kotak penalti pada menit ke-40. Babak pertama berakhir imbang 0-0.
Pada babak kedua, gantian Paraguay yang mendominasi sejak awal. "La Albirroja" terus menggempur tembok pertahanan Jepang, dan nyaris membuahkan gol pada menit ke-55. Edgar Benitez berhasil menembus kotak penalti setelah menerima umpan terobosan. Tetapi, tembakan kaki kirinya bisa diblok Yuji Nakazawa, yang meluncur untuk menghalaunya.
Jepang memberikan perlawanan sengit. Pada menit ke-70, Samurai Biru memberikan ancaman serius ketika Shinji Okazaki menembus kotak penalti usai menerima umpan terobosan Honda. Tetapi, tembakannya dari sektor kanan bisa dihalau Nestor Ortigoza, yang meluncur untuk membendung tendangan tersebut. Peluang Jepang ini pun hanya berujung tendangan pojok.
"Negeri Sakura" tak berhenti melancarkan agresinya. Saat pertandingan tersisa delapan menit, mereka kembali menghadirkan kemelut di mulut gawang Paraguay. Yuto Nagatomo melakukan penetrasi dari sayap kiri, lalu melepaskan umpan lambung, sehingga terjadi duel antara kiper Villar dan striker Yoshito Okubo. Tetapi wasit meniup peluit tanda Okubo melanggar Villar, ketika mereka berebut bola di udara.
Selepas peluang tersebut, Jepang mendominasi pertandingan dan terus mengurung pertahanan Paraguay. Walaupun demikian, serangan Honda dan kawan-kawan tak mampu meruntuhkan kokohnya barisan belakang Paraguay, sehingga sampai waktu normal 90 menit selesai, skor tetap imbang 0-0. Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak tambahan waktu 2x15 menit.
Memasuki 15 menit pertama babak perpanjangan waktu, Jepang langsung menggeber. Serangan cepat yang dibangun dari sayap kanan membuat kubu Paraguay sempat ketar-ketir. Kengo Nakamura melepaskan tendangan datar yang keras dari sayap kanan, dan bola diblok Cladio Morel Rodriguez.
Paraguay pun memberikan reaksi serupa. Pada menit ke-94, melalui serangan dari sayap kiri, mereka bisa menerobos tembok pertahanan Jepang ketika Edgar Benitez melepaskan umpan silang. Barrios dengan sempurna menyundulnya, tetapi si kulit bundar mengarah tepat ke pelukan Kawashima.
Menit ke-97, Paraguay mendapat peluang terbaik sepanjang pertandingan yang melelahkan ini. Berawal dari solo run Claudio Morel hingga mendekati kotak penalti, dia memberikan umpan terobosan kepada Nelson Haedo Valdez. Sayang, sontekan Valdez mengenai kaki kiper Kawashima, yang maju untuk mempersempit ruang tembak Valdez.
Adu Penalti
Dalam drama dan uji keberuntungan ini, Paraguay yang lebih dulu melakukan tendangan. Edgar Barreto yang menjadi eksekutor dan dia sukses menjebol gawang Kawashima. Meskipun terbaca, tetapi tendangan kerasnya tak terjangkau.
Jepang bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah Yasuhito Endo dengan mudah memperdaya Villar. Paraguay kembali unggul lewat tendangan Lucas Barrios, dan disamakan lagi oleh Jepang ketika bola tembakan Makoto Hasebe gagal dihalau.
Selanjutnya, Cristian Riveros yang menjadi algoju ketiga Paraguay, dengan percaya diri melaksanakan tugasnya karena dia berhasil memperdaya Kawashima untuk membawa timnya memimpin 3-2. Dalam kondisi cukup tertekan, Yuichi Komano mencoba menyamakan kedudukan. Sayang, tendangan kerasnya membentur mistar gawang dan bola memantul keluar. Paraguay tetap memimpin 3-2.
Valdez, yang menjadi penendang keempat Paraguay, tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mempertebal keunggulan "La Albirroja". Dia sukses menjebol gawang Jepang, membuat Paraguay unggul 4-2. Jepang sempat mengais harapan ketika Keisuke Honda bisa mencetak gol sehingga skor menjadi 4-3.
Namun, Oscar Cardozo yang menjadi penendang terakhir, kembali mencetak gol untuk mengubah kedudukan menjadi 5-3. Sontak, para pemain Paraguay langsung berhamburan untuk meluapkan dan merayakan keberhasilan mereka maju ke perempat final, karena kemenangan sudah berada di genggaman.(tribunnews/cen/ka)
- Tendangan penalti
Paraguay Jepang
Edgar Barreto: gol Yasuhito Endo: gol
Lucas Barrios: gol Makoto Hasebe: gol
Cristian Riveros: gol Yuichi Komano: gagal (kena mistar)
Nelson Haedo Valdez: gol Keisuke Honda: gol
Oscar Cardozo: gol
Pelajaran yang bisa diambil dari berita di atas adalah bahwa dalam suatu pertandingan
pasti akan ada yang menang dan kalah. Yang menang jangan sombong, untuk yang kalah jangan kecil hati. Kekalahan setelah kerja keras itu lebih baik dari pada kemenangan dari hasil pemberian atau hadiah.
Anda mendapat 1 Pesan
Silakan Buka Pesan Sekarang di Sini
Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Bijak, Jangan buang waktu anda dengan berkomentar yang tidak bermutu. Terimmma kasssih.