Aneka Perlengkapan Sholat

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Aneka Parfum Alrehab

Izzah Store menjual parfum Alrehab original Jeddah Arab Saudi dengan berbagai varian aroma, seperti Soft, Lovely, Dalal, Fruit, Kholiji, Blanc, Sabaya, Aseel, Tooty Musk, dll

Aneka Pelengkapan Sholat untuk Anak

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Mari Membaca Alquran

Mari kita membaca Alquran, karena di Hari Kiamat nanti Alquran akan memberi syafaat kepada siapa saja yang gemar membacanya apalagi menghafalnya. Bacalah secara tartil dan perlahan-lahan. Jangan lewatkan hari-hari anda tanpa membaca Alquran..

Kumpulan Dongeng Anak

Anda hobi membaca dongeng-dongeng anak, di sini anda akan menemukannya. Mulai dari dongeng si kancil, si belalang, si kerbau, si kambing dan sebagainya. Cobalah dongengkan kepada buah hati anda menjelang tidur agar anak menjadi cerdas dan pandai bertutur.

Kumpulan Cerita Pendek

Anda penggemar Cerita Pendek atau Cerita panjang, di sini disajikan beberapa cerita islami yang sarat dengan pelajaran kehidupan. Cerita yang kadang memberi inspirasi kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Kisah Humor para Sufi

Anda kenal tokoh-tokoh sufi zaman dulu, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh sufi dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Kisah Abu Nawas

Anda kenal Abunawas atau Nasrudin Hoja, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Cintailah Allah Melebihi Segalanya

Seberapa besar cinta kita kepada Allah, silakan tanya pada diri sendiri. Kita kadang lebih menghargai atasan kita daripada mendahulukan Allah. Sholat kadang ditunda ketika kita diundang oleh boss kita. Sholat kadang ditinggalkan karena asyik nonton Final Sepak Bola di televisi.

Aneka Sirwal dan baju gamis

Izzah Store Menjual aneka Sirwal dan gamis serta Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Accessories

Izzah Store Menjual aneka Acessories seperti Sabuk Bonceng Anak, Sepatu Boots, Sorban, Siwak, dll

Aneka Gamis Pakistan dan Jubah Arab

Izzah Store Menjual aneka gamis dan Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Sirwal, Celana Pangsi dan Cingkrang

Izzah Store Menjual aneka celana sirwal dan baju pangsi khas Sunda. Ada Sirwal biasa, Sirwal Loreng, Sirwal Boxer, Sirwal 3/4, dll

Keranda Kendaraan Masa Depan

Inilah yang namanya KERANDA yaitu kendaraan istimewa tanpa bensin (karena harganya selalu naik) yang. akan membawa kita ke tempat peristirahatan terakhir. Kendaraan sederhana tanpa AC, tanpa Pemutar Musik, dan akan berjalan dengan digotong kerabat kita.

Mari Mengingat Kematian

Berapapun lamanya kita hidup di dunia suatu saat nanti pasti akan berakhir. Dan akhir dari kehidupan dunia adalah datangnya kematian. Suka atau tidak suka kita akan tetap menemuinya. Oleh karena itu ingatlah selalu akan pemutus kenikmatan dunia yaitu MATI.

Bersyukurlah Kita Bisa Berbicara

Nikmat Allah terhadap hamba-Nya amatlah banyak, tak terhitung dan tak terbatas. Dan di antara nikmat yang besar itu adalah nikmat bertutur dan berbicara. Dengan berbicara seorang insan akan dapat mengutarakan tentang keinginanan, harapan, cinta dan kasih sayangnya. Dengannya pula, seseorang mampu mengucapkan perkataan-perkataan yang baik, memberikan nasihat, menganjurkan kepada yang makruf dan menghalangi dari yang jahat.

Maka siapa saja yang kehilangan nikmat itu, ia tidak bisa melakukan berbagai urusan yang tersebut di atas. Dan yang lain, dengan kehilangan nikmat tersebut maka hubungan komunikasi dengan orang lain pun menjadi sempit dan terbatas. Tak ada hubungan berbicara, kecuali hanya dengan isyarat dan tulisan, itu pun bila ia mampu menulis.

Di dalam Al-Qur'an, Allah menjadikan keadaan ini sebagai perumpaan antara diri-Nya dengan kalam-Nya, dan dengan patung-patung abkam (bisu), tidak mampu berbicara dan tak mampu mengucapkan apa-apa. Tak memiliki apa-apa, dan tak mampu melakukan apa-apa. Maka tak ada yang dapat dikatakan dan dilakukannya. Sedangkan Allah, Dialah Yang Mahaagung dan Mahasegalanya.

Allah berfirman, artinya,"Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatu pun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikan pun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?" (QS. An-Nahl: 76).

Disebutkan oleh Imam Ibnu Kastir terhadap tafsiran ayat ini, bahwasanya ini merupakan perumpamaan yang dijadikan Allah antara diri-Nya dan berhala. Namun, ada juga yang berpendapat bahwasanya ini adalah perumpamaan antara orang kafir dan orang yang beriman, sebagaimana pendapat Imam Al Qurthubi. 'Ala kulli hal (intinya), perumpaan tersebut sangat jelas menerangkan kepada kita tentang kelemahan seorang yang bisu dan besarnya nikmat bertutur dan berbicara.

Satu lagi gambaran dari Al-Qur'an tentang nikmat ini. Allah berfirman, yang artinya, "Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?" (QS. Al Balad: 8-9). Imam Ibn Katsir menjelaskan makna dua buah mata, artinya dengan dua mata tersebut mereka bisa melihat. Dan lidah artinya, ia berbicara dengannya, maka ia mengutarakan apa yang terdapat di dalam hatinya. Dan dua buah bibir artinya, ia menjadikan kedua belah bibir tersebut sebagai pembantu dalam berbicara dan untuk melahap makanan serta sebagai penghias wajah dan mulutnya.Maka suatu hal yang dapat dimengerti bahwa sungguh nikmat ini kiranya benar-benar akan bernilai tinggi jika dipergunakan untuk berbicara tentang hal-hal yang baik, indah, dan pantas.

Namun, apabila dipergunakan untuk hal-hal yang jelek, tak pantas, dusta dan sia-sia, maka ia akan berakibat buruk bagi pemiliknya. Akhirnya boleh jadi, orang yang kehilangan nikmat ini lebih baik keadaannya dari pada orang yang memilikinya, tetapi tidak dapat mensyukurinya dengan ucapan dan tindakan. Wallahul Musta'an.

BAGAIMANA MENSYUKURI NIKMAT LIDAH?
1. Menghindari perkataan kufur
Di antara buah-buah busuk yang dihasilkan oleh lisan yang lepas adalah perkataan kufur. Perkataan ini dapat yang menjadikan si pengucap kata serta-merta berstatus kufur di sisi Allah. Padahal tadinya dia adalah golongan orang-orang yang beriman. Entah dengan maksud main-main ataukah sungguh-sungguh, keduanya tetaplah perkataan kufur.Allah ÓÈÍÇäå æÊÚáì menegaskan dalam Al-Qur'an,"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Namun apa kata Allah ??"Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman." (QS. At-Taubah: 65-66).

Bayangkan, Anda sekadar bercanda namun Allah tetap menganggap itu sebagai olok-olokan dan berkonsekuensi kufur di sisi-Nya. Lalu bagaimana lagi dengan mereka yang sungguhan? Dalam realitas empirik, kita banyak mendapati ini. Kalimat Al-Qur'an kitab "paling porno" contohnya, atau "ajinghu akbar", atau pernyataan Islam agama kejam, Al-Qur'an perlu disesuikan dengan perkembangan zaman, Al-Qur'an ada penambahan dan pengurangan, hijab sempurna mengungkung, ada nabi terakhir, wihdatul wujud, dan sebagainya yang senada dengan itu. Semua kata-kata yang buruk dan menyakitkan di atas pernah kita dengar, dan sungguh itu dapat mengakibatkan kekufurun. Maka marilah kita bertaubat dan berlindung kepada Allah darinya.

2. Menjauhi perkataan syirik.
Seperti kalimat kufur, kalimat syirik pun sangat menjamur, dipopulerkan oleh orang-orang kufur lalu diadopsi oleh orang-orang yang beriman namun sedikit bersyukur tehadap Tuhannya yang Mahamengatur. Banyak contoh yang biasa kita dengar, di antaranya, "Wahai leluhur kami!" Ungkapan seperti ini biasa diucapkan oleh orang-orang yang berlatih kekebalan sebelum menunjukkan aksinya. Atau ungkapan lain, "Pakailah benda ini, maka dia akan menjagamu." Atau ungkapan yang sering diucapkan oleh para sufi yang ekstrim untuk guru-guru mereka, "Dialah sang pemberi rezki." "Dia mengetahui yang tampak dan yang tersembunyi, yang sekarang dan yang akan datang." Atau kalimat yang biasa keluar dari mulut dua sejoli yang sedang kasmaran, "Hidup dan matiku hanya untukmu." Kata-kata yang sepantasnya hanya untuk Allah. Untuk kesyirikan ini Allah mengancam dengan firman-Nya, artinya,

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS. An-Nisa: 48).

3. Ghibah (menyebarkan aib orang lain)
Seonggok daging dari bangkai manusia yang sudah membusuk, seperti itulah Allah menggambarkan ghibah. Dan mereka yang punya hobbi membicarakan aib orang lain adalah mereka yang menjadikan bangkai manusia sebagai makanan favorit. Allah berfirman, artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan buruk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari buruk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahapenerima taubat lagi Mahapenyayang." (QS. Al Hujurat: 12).
Saudaraku, itulah akibat ghibah. Semoga Allah menjauhkan lisan kita darinya. Amin.

Lalu sekarang, apakah ghibah itu?
Nabi bersabda, artinya, "Apakah kalian tahu apa itu ghibah?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Rasulullah bersabda, "Engkau menceritakan tentang saudaramu suatu yang tidak disukainya." Lalu beliau ditanya, "Bagaimana jika hal yang aku ceritakan itu terbukti padanya?" Beliau menjawab, "Jika terbukti padanya apa-apa yang engkau sebut tersebut, maka sesungguhnya engkau telah mengghibahnya, dan jikalau tidak terdapat padanya, maka sesungguhnya engkau telah berbuat bohong tentangnya." (HR. Muslim). Semoga Allah menjaga lisan kita dari keburukan-keburukan ini. Amin. Walhamdulillahi rabbil alamin. (Abu Hijaz Syahrullah Hamid As-Sala'bundangi) -Al Fikrah-



Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Hati-hati dengan Lidahmu

Lidah itu tak bertulang, begitulah kata nenekku. Makanya karena tak bertulang, lidah bisa kita gerakkan kemana kita mau. Mau kita gerakkan ke bawah, mau kita gerakkan ke atas, mau kita gerakkan ke samping, mau melet terserah yang punya lidah. Lidah bisa kita gunakan sesuai kehendak kita.

Makanya kita kadang lupa diri ketika berbicara menggunakan lidah. Mentang-mentang bicara itu gratis, kita sering asal omong, asal jeplak, tidak tahu apa yang mesti dibicarakan dan tidak tahu apa yang mesti kita rahasiakan. Kadangkala informasi yang belum tentu asal-usulnya kita mau saja menyebarluaskannya ke mana-mana. padahal islam melarang menyebar kabar burung, sebelum jelas apakah berita itu benar atau salah. Namun karena kita sedang emosi, maka lidah kita dengan mudahnya mengumbar berita yang belum jelas kebenarannya.

Lisan, bentuknya memang relatif kecil bila dibandingkan dengan anggota tubuh yang lain, namun ternyata memiliki peran yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Celaka dan bahagia ternyata tak lepas dari bagaimana manusia memanajemen lidahnya.

Bila lidah tak terkendali, dibiarkan berucap sekehendaknya, alamat kesengsaraan akan segera menjelang. Sebaliknya bila ia terkelola dengan baik , hemat dalam berkata, dan memilih perkataan yang baik-baik, maka sebuah alamat akan datangnya banyak kebaikan..

Di saat kita hendak berkata-kata, tentunya kita harus berpikir untuk memilihkan hal-hal yang baik untuk lidah kita. Bila sulit mendapat kata yang indah dan tepat maka ahsan (mendingan) diam. Inilah realisasi dari sabda Rasulullah sholallohu alaihi wasalam
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam ( HR Muslim )

Di samping itu kita pun harus paham betul dimana lahan-medan kejelekan sehingga lidah kita tidak keliru memijaknya. Kita harus tahu apakah sebuah hal termasuk dalam bagian dosa bagi lidah kita atau tidak? Bila kita telah tahu ,tentunya kita bersegera untuk meninggalkannya.

Diantara medan-medan dosa bagi lidah kita antara lain..
Ghibah-Bila didefinisikan maka seperti yang diungkapkan oleh Rasulullah sholallohu alaihi wasalam
"Engkau menyebutkan tentang saudaramu, dengan apa-apa yang dia benci " terus bagaimana jika yang kita bicarakan tersebut memang benar-benar ada pada saudara kita? "Jika memang ada padanya apa yang engkau katakan maka engkau telah meng-ghibahinya, dan bila tidak ada padanya maka engkau telah berdusta" (HR. Muslim)

Di dalam Al Quran, Allah ta'ala menggambarkan orang yang meng-ghibahi saudaranya seperti orang yang memakan bangkai saudaranya:

"Janganlah kalian saling memata-matai dan jangan mengghibahi antara satu dengan yang lain, sukakah kalian memakan daging saudaranya tentu kalian akan benci" ( Al Hujurat 12)

Tentu sangat menjijikkan makan daging bangkai, semakin menjijikkan lagi apabila yang dimakan adalah daging bangkai manusia, apalagi saudara kita sendiri. Demikianlah ghibah, ia pun sangat menjijikkan sehingga sudah sepantasnya untuk dijauhi dan dan ditinggalkan.

Lebih ngeri bila berbicara tentang ghibah, apabila kita mengetahui balasan yang akan diterima pelakunya. Seperti dikisahkan oleh Rasulullah sholallohu alaihi wasalam di malam mi'rajnya. Beliau menyaksikan suatu kaum yang berkuku tembaga mencakar wajah dan dada mereka sendiri. Rasul pun bertanya tentang keberadaan mereka, maka dijawab bahwa mereka lah orang-orang yang ghibah dan melanggar kehormatan orang lain.

Namimah-Kalau diartikan ia bermakna memindahkan perkataan dari satu kaum kepada kaum yang lain untuk merusak keduanya. Ringkasnya "adu domba". Sehingga Allah mengkisahkan tentang mereka dalam Al-Qur'an. Mereka yang berjalan dengan namimah, menghasut, dan mengumpat. Di sekitar kita orang yang punya profesi sebagai tukang namimah sangat banyak bergentayangan, dan lebih sering di kenal sebagai provokator-kejelekan. Namimah bukan hal yang kecil , bahkan para ulama mengkatagorikannya di dalam dosa besar . Ancaman Rasulullah bagi tukang namimah
" tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba (HR Bukhari)

Akibat namimah ini sangat besar sekali, dengannya terkoyak persahabatan saudara karib dan melepaskan ikatan yang telah dikokohkan oleh Allah. Ia pun mengakibatkan kerusakan di muka bumi serta menimbulkan permusuhan dan kebencian.

Dusta-Adalah menyelisihi kenyataan atau realita. Dusta bukanlah akhlaq orang yang beriman, bahkan ia melekat pada kepribadian orang munafiq
"Tiga ciri orang munafik, apabila berkata berdusta, apabila berjanji mengingkari dan apabila dipercaya berkhianat (HR Bukhari dan Muslim). Padahal orang munafik balasannya sangat mengerikan "di bawah kerak api neraka" Dusta pun mengantarkan pelakunya kepada kejelekan "Sungguh kedustaan menunjukkan kepada kejelekan dan kejelekan mengantarkan kepada neraka.

Sebagai seorang beriman tentulah menjadi prioritas bagi dirinya untuk mencari jalan keselamatan didunia dan diakhirat, dimana diantara jalan keselamatan tersebut bagaimana ia menggunakan lisanya kepada hal yang diridhoi Allah Ta’ala.



Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Ghibah

Dalam kehidupan bertetangga kita seringkali mendapati tetangga yang tidak suka kepada kita. Biasanya ada banyak motif mengapa tetangga tidak suka kepada kita. Bisa karena iri, dengki, ingin menyingkirkan kita, ingin menguasai lingkungan, merasa malu punya tetangga miskin, dan ingin mempermalukan kita di lingkungannya.

Berhubungan dengan masalah tetangga, saya ingin sedikit mengulas kembali masalah etika dan tata krama tentang bertetangga. Bagaimana akhlak bertetangga yang perlu diperhatikan dan perlu dilaksanakan serta apa saja yang tidak perlu dilaksanakan. Diantara perbuatan yang sangat dilarang oleh agama islam yaitu perbuatan ghibah artinya membicarakan aib dan kejelekan tetangganya.

Allah Ta’ala telah memberi kita begitu banyak nikmat-Nya sampai sampai kita tidak dapat menghitung nikmat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Seandainya kalian mau menghitung-hitung nikmat yang Aku karuniakan kepada kalian niscaya kalian tidak akan mampu untuk menghitungnya (QS 14:34).

Kalau kita melihat didalam diri seorang manusia saja Allah memberikan nikmat yang begitu luar biasa yang tidak dapat dihargai dengan materi sebesar apapun. Diantara nikmat yang Allah berikan kepada kita yang tidak ternilai harganya adalah dilengkapinya pada bagian rongga mulut kita dengan Lidah yang membuat kita mampu berkomunikasi dengan baik, merasakan lezatnya makanan. Bukan hanya itu, dengan lidah seorang manusia dapat meraih keutamaan disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu dengan berdzikir, membaca Alqur’an, berbicara yang santun dan baik, kemampuan beretorika dengan indah untuk mengajak seseorang kepada kebaikan serta keutamaan-keutamaan lainya.

Tidak sedikit juga diantara manusia yang binasa disebabkan karena lidahnya, bahkan menjerumuskannya dalam kebinasaan yang sangat besar, Nabi Sallallahu ‘alahi wassalam bersabda : “Yang paling banyak memasukan manusia kedalam neraka adalah dua lubang, mulut dan kemaluan (HR. Thirmidzi), juga dalam hadits yang lain Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan : “Dan tidak ada yang menjerumuskan manusia kedalam neraka melainkan akibat lisan-lisan mereka”.

Betapa banyak kaum muslimin yang mampu untuk menjalankan perintah Allah Ta’ala dengan baik, bisa menjalankan sunnah-sunnah Nabi Sallallahu ‘alahi wasallam, mampu menjauhkan dirinya dari zina, berkata dusta, minum khamar, bahkan mampu untuk sholat malam setiap harinya, senantiasa puasa senin kamis, namun ...... mereka tidak mampu menghindarkan lidahnya dari perbuatan ghibah, bahkan walaupun mereka telah tahu bahwa ghibah itu tercela dan merupakan dosa besar namun tetap saja mereka tidak mampu menghindarkan diri mereka dari ghibah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkan perbuatan ghibah dengan penggambaran yang sangat hina dan menjijikan, dimana Allah menyamakan orang yang melakukan ghibah sama dengan memakan bangkai saudaranya, Allah Subhanahu wa ta’la berfirman: ............ dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (QS 49 :12).

Allah Ta’ala telah menyamakan perbuatan ghibah dengan memakan daging saudara kita yang telah menjadi bangkai, yang mana hal ini sangat dibenci oleh manusia dan merupakan puncak kebencian. Memakan bangkai hewan yang busuk saja menjijikan, namun hal ini masih lebih baik daripada memakan daging saudara kita sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam muslim yang semakin menambah rasa jijik kita akan perbuatan ghibah, yaitu kisah yang diceritkan oleh sahabat Amru bin Ash radiallahu ‘anhu yang melewati bangkai seekor begol (hasil persilangan kuda dan keledai), maka beliau berkata : “ Demi Allah, salah seorang dari kalian memakan daging bangkai ini (hingga memenuhi perutnya) lebih baik baginya daripada ia memakan daging saudaranya (yang muslim).

Begitu besar ancaman bagi pelaku ghibah yang disiapkan oleh Allah maka kita perlu mawas diri, terkadang kita tidak sadar atau tidak mengetahui bahwa apa yang sedang kita perbincangkan adalah ghibah. Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tahukah kalian apa itu ghibah? Sahabat menjawab : “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Nabi berkata : “Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu, Sahabat bertanya kembali : “Bagaimana pendapaatmu jika itu benar adanya? Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Kalau memang sebenarnya begitu engkau telah mengghibahinya, tetapi jika apa yang engkau sebutkan tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya (memfitnahnya)”. (HR. Muslim)

Abdullah bin Mas’ud radiallahu ‘anhu berkata : “Ghibah adalah engkau menyebutkan apa yang engkau ketahui pada saudaramu, dan jika engkau mengatakan yang tidak ada pada dirinya berarti itu adalah kedustaan”. Dari keterangan tersebut maka ulama kita menjelaskan yang dimaksud dengan ghibah adalah menceritakan sesuatu yang ada pada saudara kita yang mana hal tersebut tidak ia sukai, baik itu mengenai agamanya, ahlaknya, fisiknya, ataupun nasabnya. Ghibah itu bisa dengan perkataan yang jelas atau dengan yang lainnya seperti isyarat dengan perkataan atau dengan bibir atau mata dan yang lainnya, yang penting dapat dipahami bahwasanya hal itu adalah merendahkan saudaranya yang lain.

Berkaitan dengan bahaya ghibah , syariat juga memberikan penjelasan mengenai keadaan yang dipandang maslahat bagi pribadi maupun bagi ummat yang tidak bisa dicapai kecuali dengan jalan berghibah, yaitu :

Pertama, Pengaduan, maka dibolehkan bagi orang yang teraniaya mengadu kepada penguasa atau hakim dan yang selainnya yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk mengadili orang yang menganiaya dirinya, Allah Ta’ala berfirman : ”Allah tidak menyukai ucapan yang buruk (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali orang yang teraniaya”. (QS 4:148),

Kedua, Meminta bantuan untuk mengubah kemungkaran dan mengembalikan pelaku kemaksiatan kepada kebenaran, dan hendaknya tujuannya adalah sebagai sarana untuk menghilangkan kemungkaran, jika niatnya tidak demikian maka hal ini adalah haram,

Ketiga,. Meminta fatwa atas persolaan yang dihadapi dan sebaiknya tidak menyebut nama jika hal itu memungkinkan. Keempat, Memperingatkan kaum muslimin dari suatu bentuk kejelekan, dimana pelaku sudah terang-terangan melakukan kejelekan dan kefasikan, Aisyah radiallahu anha berkata : “Seseorang datang meminta izin kepada Rasulullah, maka Nabi Sallallahu ‘alaihi wassalam bersabda : “izinkanlah ia, ia adalah sejahat-jahat orang ditemngah kaumnya”. (HR. Bukhari Muslim). Namun diharamkan menyebutkan aib-aibnya yang lain yang tidak ia nampakkan kecuali ada sebab lain yang membolehkannya, 5). Untuk pengenalan, jika seseorang terkenal dengan sebuah laqob (gelaran) seperti si rabun, si pincang, si buta dan yang selainnya maka boleh untuk disebutkan, dan diharamkan menyebutkannya dalam rangka untuk merendahkan. Adapun jika ada cara lain untuk mengenali mereka (tanpa harus menyebutkan kekurangannya) maka cara tersebut lebih baik.

Tidak dipungkiri sangat sedikit diantara kita yang bisa selamat dari penyakit ghibah ini, bahkan naudzubillah mungkin ada diantara kaum muslimin yang menjadikan kelakuan yang menjijikan ini menjadi komsumsi sehari-sehari yang didukung oleh berbagai sarana yang memudahkan hal tersebut. Olehnya itu tidak ada kata terlambat, kita harus bertaubat dan meninggal perbuatan keji tersebut, yang menjadi pertanyaan bagaimanakah cara bertobat bagi orang yang pernah menggibahi saudaranya?.



Ulama kita telah menjelaskan bagaimana cara bertobat bagi orang yang pernah menggibahi saudaranya. Berkata syaikh Utsaimin rahimahullah (ulama besar arab saudi) : “Orang yang pernah membicarakan saudaranya dan merendahkannya dihadapan orang lain, maka ada dua cara yang dapat ditempuh: 1). Bahwa orang yang mengghibah harus datang kepada yang ia ghibahi dan memohon maaf serta meminta kerelaannya atas kesalahan yang ia perbuat, 2). Jika yang dighibahi telah mengetahui, maka ia harus datang dan meminta kerelaannya, namun jika yang dighibahi tidak tahu, cukup dengan memohon ampun untuknya (mendoakannya) dan membicarakan kebaikan-kebaikannya ditempat-tempat ia mengghibahinya, karena sesungguhnya kebaikan-kebaikan bisa menghilangkan kejelekan-kejelekan.

Cara kedua inilah yang lebih maslahat sebagiamana dikuatkan oleh perkataan Ibnu Katsir : “Tidak disyaratkan orang yang menghibahi saudaranya meminta penghalalannya. Karena jika ia memberitahu, terkadang orang dighibahi lebih tersakiti jika dibandingkan dia belum tahu, maka jalan keluarnya hendaknya memuji dengan kebaikan-kebaikan yang dimilikinya ditempat-tempat dimana ia telah mencela saudaranya. “

Akhirnya kita memohon kepada Allah Azza wa jalla untuk diberikan kekuatan dan hidayah agar kita tidak terjatuh dalam penyakit yang berbahaya ini, bahkan lebih dari itu perlu banyak menahan diri sekuat tenaga untuk tidak berbicara kecuali sesuatu yang bermanfaat bagi pribadi maupun untuk kemaslahatan ummat. Wallahu waliyut taufiq.




Penting!! Perlu Anda Baca:@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap@ Kumpulan Dongeng Anak@ Bukan Berita Biasa@ Trik dan rumus matematika@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah@ Tips dan Trik belajar yang efektif@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus@ Pasang Iklan gratis@ Kumpulan widget gratis@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah @ Seputar Koleksi Buku@ Seputar Resensi Buku@ Kumpulan tutorial Blog

Bagaimana Sikap Anda Terhadap Hamba Allah Begitulah Allah Memperlakukan Anda

Bagaimana Sikap Anda Terhadap Hamba Allah Begitulah Allah Memperlakukan Anda

Segala puji bagi Allah Subhaanahu Wata’ala Tuhan semesta alam, shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang mengikutinya.


Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata’ala Menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang”. (HR. Bukhari).

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)?

Siapa yang menyayangi makhluk (Allah Subhaanahu Wata’ala) maka akan di sayangi oleh sang pencipta (Allah Subhaanahu Wata’ala). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ”Orang-orang yang penyayang akan di sayangi oleh Yang Maha Penyayang, sayangilah apa yang terdapat di muka bumi maka maka kalian akan di sayangi oleh apa yang terdapat di langit (penghuninya)”.(HR. Tirmidzi).

Perhatikanlah untuk selalu memberikan keringanan dan kemudahan untuk orang lain agar Allah Subhaanahu Wata’ala Memberikan keringanan buat anda.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang memberikan kemudahan atas kesusahan seorang muslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberikan kemudahan buat dia atas kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat”.(HR. Bukhari).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menyelamatkan orang yang sedang kesusahan, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan membukakan (menyelamatkan) dia dari kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat”. (HR. Ahmad).

Bantulah orang lain untuk memenuhi kebutuhan mereka (yang baik) maka anda akan mendapatkan pertolongan dari Allah Subhaanahu Wata’ala

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah Subhaanahu Wata’ala Akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya”.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang (memenuhi) kebutuhan saudaranya maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memenuhi kebutuhannya”.(HR. Muslim).

Permudahlah untuk orang yang tidak mampu…maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan mempermudah kamu

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ”Barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang tidak mampu maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberikan kemudahan untuknya di dunia dan akhirat”.(HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: ”Sebelum (masa) kalian (dulu) terdapat seorang pedagang yang memberikan piutang kepada orang lain, jika ia melihat (orang yang di hutanginya) tidak mampu untuk membayar (hutangnya) ia mengatakan kepada pegawainya: maafkanlah ia, semoga Allah Subhaanahu Wata’ala Memaafkan (dosa-dosa) kita, kemudian Allah Subhaanahu Wata’ala Memaafkan (dosa-dosa) nya”.(HR. Bukhari).

Bersikap ramahlah dengan hamba-hamba Allah Subhaanahu Wata’ala Maka anda termasuk dari do’a Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

“Ya Allah! Barangsiapa yang bersikap ramah dari umatku maka berilah kasih sayang untuknya, dan barangsiapa yang menyusahkan mereka maka susahkanlah mereka”.(HR. Ahmad).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata’ala Maha Lembut dan menyukai yang ramah atau yang berlemah lembut, dan Dia memberikan kepada orang yang bersikap ramah apa yang tidak Dia berikan kepada orang yang kejam”. (HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang (mengharamkan) keramahan (kelemah lembutan), maka dia tidak akan mendapatkan kebaikan”. (HR. Muslim).

Tutuplah (aib) orang lain maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan menutupi aib anda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan menutupi (aibnya) di dunia dan di akhirat”. (HR. Muslim).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menutup aurat (aib) seorang saudaranya semuslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan menutupi auratnya (aibnya) pada hari kiamat”. (HR. Ibn Majah).

Maafkanlah kesalahan saudara anda… maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memaafkan kesalahan anda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa memaafkan (kesalahan) seorang muslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memaafkan kesalahannya”. (HR. Abu Daud).

Berikanlah makanan kepada orang-orang muslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberikan makanan (rezki) kepada anda.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Siapapun dari seorang mukmin yang memberikan makanan kepada seorang mukmin karena kelaparan, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberikan makanan untuknya dari buah-buahan surga”. (HR. Tirmidzi).

Berilah air minum kepada orang-orang muslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberi anda air minum

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa dari seorang mukmin yang memberikan air minum kepada seorang mukmin karena kehausan, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberinya air minum pada hari kiamat dari air anggur yang lezat”.(HR. Tirmidzi).

Berikanlah pakaian kepada orang-orang muslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberi pakaian kepada anda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa dari seorang mukmin yang memberikan pakaian kepada orang yang telanjang, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memberinya pakaian dari khadir surga”. (HR. Tirmdizi).

Maka bagaimana anda bersikap kepada hamba-hamba Allah Subhaanahu Wata’ala, begitupun Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memperlakukan anda, maka silahkan anda memilih untuk diri anda suatu keadaan yang Allah akan memperlakukan anda seperti perlakuan anda, bersikaplah (berinteraksilah) kepada hamba-hamba Allah, dengan hal itu anda akan mendapatkan balasannya.

Berhatilah-hatilah dari menyakiti orang lain, karena Allah Subhaanahu Wata’ala Akan menyiksa anda

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata’ala Akan menyiksa orang-orang yang menyiksa manusia di dunia”.(HR. Tirmidzi).

Allah Subhaanahu Wata’ala Berfirman: “Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya..”. (QS. Al Baqarah: 49).

Dan dalam surah yang lain Allah Subhaanahu Wata’ala Berfirman: “…dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”.

Balasan sesuai dengan jenis pekerjaan

Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memperlakukan seorang hamba sebagaimana seorang hamba memperlakukan (saudaranya) hamba-hamba yang lain, maka perlakukanlah hamba-hamba Allah Swt dengan perlakuan yang anda sukai Allah Subhaanahu Wata’ala Memperlakukan anda seperti perlakuan itu. Maka bersikap ramahlah kepada hamba-hamba Allah Subhaanahu Wata’ala Maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan memperlakukan anda seperti itu.

Allah Subhaanahu Wata’ala Berfirman: “…dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (At Taghaabun: 14).

Dan dalam surah yang lain Allah Subhaanahu Wata’ala Berfirman: “…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang, apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An Nuur: 22).

Berhati-hatilah dari mempersulit hamba-hamba Allah Subhaanahu Wata’ala

Maka anda akan termasuk dari do’a Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: “Ya Allah! Barangsiapa yang memimpin dari urusan umatku sedikitpun, kemudian dia mempersulit mereka maka persulitlah ia, dan barangsiapa yang memimpin dari urusan umatku sedikitpun lalu ia bersikap ramah dengan mereka maka kasihilah ia”. (HR. Muslim).

Jangan anda menyakiti orang-orang muslim yang lain dengan mencari-cari aib mereka

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mencari-cari aib saudaranya semuslim yang lain maka Allah akan menyelidiki aibnya, dan barangsiapa yang di selidiki oleh Allah Subhaanahu Wata’ala Aibnya maka akan di ekspose (aibnya) sekalipun dia berada di dalam (koper) pejalanannya”. (HR. Tirmidzi).

“Dan barangsiapa yang mengungkap aurat (aib) saudaranya semuslim, maka Allah Subhaanahu Wata’ala Akan mengungkap auratnya (aibnya) sampai Allah Subhaanahu Wata’ala Akan mencemarkan aibnya di rumahnya”.( HR. Ibn Majah).

Jangan anda menahan kasih sayang anda terhadap orang lain

Sebab Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang tidak menyayangi manusia maka Allah Subhaanahu Wata’ala Tidak akan menyayanginya”.(HR. Muslim).

Bagaimanapun sikap anda terhadap seseorang, maka anda akan mendapat balasannya yang setimpal dari Allah Subhaanahu Wata’ala

Bersungguh-sungguhlah, (semoga Allah Subhaanahu Wata’ala Memberikan taufik untuk anda!) untuk memberikan manfaat untuk hamba-hamba Allah Subhaanahu Wata’ala, sebagai bentuk ketaatan terhadap sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam : “Barangsiapa dari kalian yang mampu untuk memberikan manfaat bagi saudaranya maka lakukanlah!”. (HR. Muslim).

Dan berbuat baiklah kepada mereka, sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata’ala Menyukai orang-orang yang berbuat baik. Jadilah orang yang bersikap ramah dan lemah lembut kepada mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Akan di haramkan untuk masuk neraka setiap orang yang berlemah lembut, ramah dan mempermudah (masalah) dari manusia’.

Maafkan mereka, ampuni mereka, semoga Allah Subhaanahu Wata’ala Mengampuni anda, sesungguhnya Allah Subhaanahu Wata’ala Tidak akan menyia-nyiakan orang yang berbuat kebaikan.

Dan penutup do’a kami ialah: “alhamdulillah rabbil ‘aalamin”. Artinya: segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Sahalawat dan salam kepada baginda Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, kepada keluarganya dan kepada seluruh sahabatnya.!!!

Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Pernahkah Anda Berfikir?

Pernahkah anda memikirkan bahwa anda tidak ada sebelum dilahirkan ke dunia ini; dan anda telah diciptakan dari sebuah ketiadaan?

Pernahkan anda berpikir bagaimana bunga yang setiap hari anda lihat di ruang tamu, yang tumbuh dari tanah yang hitam, ternyata memiliki bau yang harum serta berwarna-warni?

Pernahkan anda memikirkan seekor nyamuk, yang sangat mengganggu ketika terbang mengitari anda, mengepakkan sayapnya dengan kecepatan yang sedemikian tinggi sehingga kita tidak mampu melihatnya?

Pernahkan anda berpikir bahwa lapisan luar dari buah-buahan seperti pisang, semangka, melon dan jeruk berfungsi sebagai pembungkus yang sangat berkualitas, yang membungkus daging buahnya sedemikian rupa sehingga rasa dan keharumannya tetap terjaga?

Pernahkan anda berpikir bahwa gempa bumi mungkin saja datang secara tiba-tiba ketika anda sedang tidur, yang menghancur luluhkan rumah, kantor dan kota anda hingga rata dengan tanah sehingga dalam tempo beberapa detik saja anda pun kehilangan segala sesuatu yang anda miliki di dunia ini?

Pernahkan anda berpikir bahwa kehidupan anda berlalu dengan sangat cepat, anda pun menjadi semakin tua dan lemah, dan lambat laun kehilangan ketampanan atau kecantikan, kesehatan dan kekuatan anda?

Pernahkan anda memikirkan bahwa suatu hari nanti, malaikat maut yang diutus oleh Allah akan datang menjemput untuk membawa anda meninggalkan dunia ini?

Jika demikian, pernahkan anda berpikir mengapa manusia demikian terbelenggu oleh kehidupan dunia yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan dan yang seharusnya mereka jadikan sebagai tempat untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan hidup di akhirat?

Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.

Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang.

Harus disadari bahwa tiap orang mempunyai kebutuhan untuk berpikir serta menggunakan akalnya semaksimal mungkin.

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mngerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (QS. Al-Fajr, 89:23-24)

Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan. Akibatnya ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan dirinya di dunia. Padahal, Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an:

“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39)

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al-Mu’minuun, 23:115)

Oleh karena itu, yang paling pertama kali wajib untuk dipikirkan secara mendalam oleh setiap orang ialah tujuan dari penciptaan dirinya, baru kemudian segala sesuatu yang ia lihat di alam sekitar serta segala kejadian atau peristiwa yang ia jumpai selama hidupnya. Manusia yang tidak memikirkan hal ini, hanya akan mengetahui kenyataan-kenyataan tersebut setelah ia mati. Yakni ketika ia mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya di hadapan Allah; namun sayang sudah terlambat.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa pada hari penghisaban, tiap manusia akan berpikir dan menyaksikan kebenaran atau kenyataan tersebut:

“Dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan, “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." (QS. Al-Fajr, 89:23-24)

Padahal Allah telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Berpikir atau merenung untuk kemudian mengambil kesimpulan atau pelajaran-pelajaran dari apa yang kita renungkan untuk memahami kebenaran, akan menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi kehidupan di akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Allah mewajibkan seluruh manusia, melalui para Nabi dan Kitab-kitab-Nya, untuk memikirkan dan merenungkan penciptaan diri mereka sendiri dan jagad raya:

“Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya." (QS. Ar-Ruum, 30: 8)



Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Pesan untuk Para Suami

Pesan untuk Para Suami

Bila ada surga di dunia itu adalah rumah tangga yang bahagia, rumah tangga yang penuh dengan rasa sakinah, mawaddah dan rahmah. Dan bila ada neraka di dunia itu adalah rumah tangga yang hancur, suami istri saling menyalahkan, curiga, tidak saling mencintai dan jauh dari rasa sakinah mawaddah dan rahmah.

Saya awali pesan ini dengan menggambarkan kedua hal di atas. Dengan menikah Anda tidak saja mendapatkan seorang istri, tetapi Anda mendapatkan seluruh dunia. Sebagaimana kita ingat rasul bersabda bahwa sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri sholihah. Yang akan menjadikan rumah kita bak surga, baiti jannati. Sejak pernikahan ini, mulai saat ini sampai akhir hayat Anda insya Allah, istri Anda akan menjadi mitra, patner dan sabahat terbaik.Dengan dialah, Anda berbagi berbagai kejadian, melewatkan hari dan tahun bersama. Dengannya lah Anda berbagi suka, duka, impian, harapan dan juga kecemasan. Ketika Anda sakit, dialah yang akan merawat, ketika Anda memerlukan pertolongan dia akan mengupayakan semua yang dia bisa lakukan bagimu. Ketika Anda berbagi rahasia padanya, dia akan menjaga rahasia itu dengan amanah; ketika Anda perlu nasehat, dia akan memberikan nasehat yang terbaik. Dan dia akan selalu bersamamu.

Ketika terbangun di pagi hari, yang pertama mata Anda lihat adalah dia. Dia akan selalu bersamamu, dan jika pada suatu waktu dia tidak ada di sisimu, maka secara emosi dia ada bersamamu. Dia memikirkan, berdoa untuk kebaikanmu dengan sepenuh hati, dan Anda ada dalam pikiran, doa dan hatinya. Ketika Anda tidur di malam hari, terakhir yang Anda lihat adalah dia; dan ketika Anda bermimpi, anda akan melihatnya dalam mimpimu. Kamulah dunianya dan dialah duniamu.

***

Hubungan antara seorang suami istri merupakan hubungan yang sangat penuh dengan hal yang mengagumkan. Tidak mudah digambarkan dengan kata-kata, betapa rasa cinta, kasih sayang, keintiman, kedamaian serta kesejukan yang ada mengisi hati kedua pasangan manusia.
Penjelasan rasional adalah bahwa semua inilah anugerah dari Allah, dan semua itulah kehendak Allah. Dengan semua kuasa dan kehendakNya, Dialah yang menciptakan dan membuat perasaan ini hadir di hati pasangan suami istri.

Allah mengingatkan kepada manusia yang mencari keberadaanNya bahwa salahsatu tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menjadikan rasa kasih dan sayang. Allah berfirman: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Diamenciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamucenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapattanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (QS. 30:21)

Tetapi hati manusia bukanlah sesuatu yang statis, tetapi sangat dinamis.Perasaan dapat berubah setiap waktu. Dan cinta pun dapat terbang dan hilang.Ikatan pernikahan pun bisa menjadi lemah bila tidak dijaga dengan baik dan kebahagian di dalam rumah tangga pun tidak bisa dijamin akan berlangsung terus. Perlu usaha dari kedua belah pihak suami istri untuk saling menjaga keberlangsungan cinta dan kasih mereka. Ibarat sebuah pohon, tanahnya perludirawat, dijaga dan dipupuk.

***

Oleh karenanya, inilah sedikit pesan dari saya bagi Anda para suami;

Di dunia kita, kita hidup di kehidupan yang sibuk dan melelahkan di kelilingi oleh berbagai macam schedule dan deadline. Bagi pasangan, ini artinya kemungkinan Anda tidak bisa meluangkan waktu bersama-sama dan berada sendiri di tengah-tengah kesibukan kerja dan komitmen tugas. Anda jangan membiarkan hal ini terjadi terus menerus. Cobalah sesekali Anda luangkan waktu untuk melakukan kegiatan secara periodik dengan istri Anda. Ingat rasul juga pernah meluangkan waktunya untuk berlomba lari dengan Aisyah r.a.
Keluar dengan istri sesering mungkin, lakukan aktivitas bersama, mengunjungi teman bersama, piknik bersama atau sekedar berbelanja di mall bersama.

Selalu jaga romantika dalam hubungan Anda. Kehidupan modern hampir mengubah kita menjadi robot atau mesin teknologi tinggi tanpa emosi. Menunjukkan emosi dan perasaan yang Anda rasakan perlu untuk menjaga ikatan pernikahan terhindarkan dari berkarat, peluruhan. Sebagaimana rasul bersabda untukmenunjukkan rasa kasih dan sayang pada saudara yang kita cintai, "Katakanlah kepadanya kalau engkau mencintai saudaramu," sebuah hadist untuk menunjukkan cinta kepada teman karena ikatan ukhuwah. Terlebih lagi bila istri kita yang terikat dengan ikatan suci pernikahan, nyatakanlah.

Jangan meremehkan hal-hal penting yang terlihat kecil, seperti membawakan belanjaannya, memijit bahunya atau membukakan pintu mobil dan sebagainya. Ingatlah bahwa rasul pernah menyediakan kakinya untuk membantu istrinya naik ke atas unta.

Usahakanlah untuk menyediakan waktu sholat berjamaah dengan istri.
Memperkuat hubungan Anda dengan Allah merupakan jaminan terbaik agar pernikahan Anda akan selalu terjaga kuat. Merasakan kedekatan dan kedamaain dalam hubungan Anda dengan Allah akan terimplikasikan dalam hubungan Anda dengan istri di rumah. Ingatlah bagaimana rasul memberikan apresiasi yang sangat besar bagi pasangan yang bangun malam hari untuk sholat layl (sholat malam/tahajjud) bersama atau seorang istri/suami yang membangunkan pasangannya untuk sholat layl sekalipun dengan memercikkan air di muka pasangannya.

Lakukan usaha terbaikmu untuk menjadi terbaik bagi istri dengan kata-kata dan dengan perbuatan. Bicaralah padanya dengan baik, senyum padanya, minta nasehatnya, mintalah pendapatnya, dan luangkan waktu yang berkualitas dengannya dan selalu ingat bahwa rasul bersabda "Yang terbaik diantara kamu adalah terbaik memperlakukan istrinya".

Adalah hal biasa yang terjadi dimana pasangan berjanji untuk mencintai dan menghormati istri/suaminya sampai maut memisahkan mereka. Saya percaya bahwa janji ini adalah baik dan sangat baik.
Tetapi hal ini tidak cukup. Anda harus mencintai apa yang dicintai istri Anda. Keluarganya, dan hal-hal yang dia cintai harus menjadi kecintaan Anda pula.

Tidak cukup pula mencintainya sampai maut memisahkan. Cinta tidak boleh mati dan kita percaya bahwa ada kehidupan akhirat, kehidupan setelah mati. Dan insya Allah, akan dipertemukan kelak di akhirat.
Sebagaimana rasul mencintai Khadijah istrinya yang telah menemani beliau selama 25 tahun, beliau terus menerus mencintai khadijah dan mengingatnya. Setelah kematian khadijah beberapa tahun berselang, rasulullah tidak pernah melupakannya bahkan sanak kerabat dan teman khadijah beliau utamakan yang terkadang membuat Aisyah cemburu.

Cintailah istri Anda, dan apa yang dicintainya. Cintailah ia tidak hanya sampai maut memisahkan tetapi sampai Anda dikumpulkan bersama kelak di akhirat, insya Allah.

Semoga nasehat atau ajakan ini dapat menambah kecintaan Anda dan kecintaan istri Anda.


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Wasiat Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib Ra

Wasiat Nabi Muhammad saw, kepada Ali bin abi thalib ra.

WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada SAIDINA ALI R.A.;

Wahai Ali, bagi orang ‘ALIM itu ada 3 tanda-2 nya:

1. Jujur dalam berkata-kata.
2. Menjauhi segala yg haram.
3. Merendahkan diri.

Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3 tanda-2 nya:

1. Merahasiakan ibadahnya.
2. Merahasiakan sedekahnya.
3. Merahasiakan ujian yg menimpanya.

Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3 tanda-2 nya:

1. Takut berlaku dusta dan keji.
2. Menjauhi kejahatan.
3. Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam keharaman.

Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda-2 nya:

1. Mengawasi dirinya.
2. Menghisab dirinya.
3. Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.

Uang 50.000 kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal masjid, tetapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket.

60 menit terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa pendeknya waktu itu untuk Chatting atau browsing Facebook.

Semua insan ingin memasuki syurga tetapi tidak banyak yang berfikir dan berbicara tentang bagaimana untuk memasukinya.

Sepuluh Wasiat Untuk Istri

Istri memegang peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga. Berikut ada beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

1.Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat

Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.

Wahai hamba Allah....jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.

Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:"Aku mohon ampun kepada Allah..itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku).."Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:

-Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.

-Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum'ah.

-Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan"(QS. Al Hujurat: 11).

-Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda:"Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya"(HR. Muslim).

-Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.

-Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda:"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka"(HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).

-Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.

-Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).

-Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.


2.Berupaya mengenal dan memahami suami

Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa -apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khalik (Allah 'Azza Wajalla).


3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.

Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:"Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya"(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda:"Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali"(HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).

Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).


4.Bersikap qanaah (merasa cukup)

Kami meninginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.

Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu 'anhunna.Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu??? Ia berkata pada suaminya:"Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka."


5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.

Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.


6.Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.

Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.


7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.

Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu 'anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama:" Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran".(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).


8.Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.

Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.


9.Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).

Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar'I seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.


10.Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.

Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya:"Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya"(HR. Bukhary dalam An-Nikah).


"Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin."


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Sepuluh Wasiat Untuk Istri

Sepuluh Wasiat Untuk Istri

Istri memegang peranan yang sangat penting dalam istana keluarganya. Maka ia dituntut untuk memahami peranan tersebut lalu mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga. Berikut ada beberapa wasiat untuk mereka yang berhasrat menjadi istri yang mendambakan keluarga bahagia. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

1.Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat

Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah.

Wahai hamba Allah....jagalah Allah maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu. Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.

Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata:"Aku mohon ampun kepada Allah..itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku).."Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:

-Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.

-Duduk di majlis ghibah dan namimah, berbuat riya dan sum'ah.

-Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang briman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan"(QS. Al Hujurat: 11).

-Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah bersabda:"Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya"(HR. Muslim).

-Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.

-Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah bersabda:"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka"(HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany).

-Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.

-Tabarruj (pamer kecantikan) dan sufur (membuka wajah).

-Membiarkan sopir dan pembantu masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.


2.Berupaya mengenal dan memahami suami

Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu. Apa -apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khalik (Allah 'Azza Wajalla).


3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik.

Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah bersabda:"Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya"(HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany).

Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah bersabda:"Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali"(HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany).

Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjdai sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).


4.Bersikap qanaah (merasa cukup)

Kami meninginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak.

Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu 'anhunna.Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu??? Ia berkata pada suaminya:"Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka."


5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga, seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.

Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.


6.Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya.

Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah semampumu.


7.Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya.

Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya. Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu 'anha, dalam hati Rasulullah walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama:" Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menaggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran".(HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim).


8.Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya.

Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.


9.Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya).

Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar'I seperti mengadukan perbuatan dhalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.


10.Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan.

Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah telah melarang hal itu dalam sabdanya:"Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya"(HR. Bukhary dalam An-Nikah).


"Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmatNya. Amin."


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Maka Nikmatilah, Karena Ini Pun Akan Berlalu

Maka Nikmatilah, Karena Ini Pun Akan Berlalu

Saat di depanmu terhidang nasi sayur tahu tempe, mengapa mesti sibuk berandai-andai dapat makan ikan, daging atau ayam ala resto? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang ada tanpa berkesah, pastilah rasanya tak jauh beda. Karena enak atau tidaknya makanan lebih tergantung kepada rasa lapar dan mau tidaknya kita menerima apa yang ada. Maka nikmatilah, karena jika engkau terus mengharap makanan yang lebih enak, makanan yang ada di depanmu akan basi, padahal belum tentu besok engkau akan mendapatkan yang lebih baik daripada hari ini.

Saat engkau menemui udara pagi ini cerah, langit hari ini biru indah, mengapa sibuk mencemaskan hujan yang tak kunjung datang? Padahal kalau saja kau nikmati adanya tanpa kesah, pastilah kau dapat mengerjakan begitu banyak kegiatan dengan penuh kegembiraan. Maka nikmatilah, jangan malah resah memikirkan hujan yang tak kunjung tumpah. Karena jika kau tak menikmatinya, maka saat tiba masanya hujan menggenangi tanahmu, kau pun kan kembali resah memikirkan kapan hujan berhenti.

Percayalah, semua ini akan berlalu, maka mengapa harus memikirkan sesuatu yang tak ada, namun suatu saat pasti akan hadir jua? Sedang hal itu hanya akan membuat kita kehilangan keindahan hari ini karena mencemaskan sesuatu yang belum pasti.

Saat engkau memiliki sebuah pekerjaan dan mendapatkan penghasilan, meski tak sesuai dengan yang kau inginkan, mengapa mesti kesal dan membayangkan pekerjaan ideal yang jauh dari jangkauan? Padahal kalau saja kau nikmati apa yang kau miliki, tentu akan lebih mudah menjalani. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat kau dapatkan apa yang kau inginkan, ternyata tak seindah yang kau bayangkan. Maka nikmatilah, karena bisa jadi saat sudah kau lepaskan, kau akan menyesal, ternyata begitu banyak kebaikan yang tidak kau lihat sebelumnya. Ternyata begitu banyak keindahan yang terlewat tak kau nikmati.

Maka nikmatilah, dan jangan habiskan waktumu dengan mengeluh dan menginginkan yang tidak ada. Maka nikmatilah, karena suatu saat, semua ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, jangan sampai kau kehilangan nikmatnya dan hanya mendapatkan getirnya saja. Maka nikmatilah dengan bersyukur dan memanfaatkan apa yang kau miliki dengan lebih baik lagi agar besok menjadi sesuatu yang berguna. Maka nikmatilah karena ia akan menjadi milikmu apa adanya dan hanya saat ini saja. Sedang besok bisa jadi semua telah berganti.

Jika hari ini engkau menderita, maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu, jangan biarkan dia pergi, kemudian ketika kau harus lebih menderita suatu saat nanti, engkau tidak sanggup menahannya. Maka nikmatilah rasa sedihmu, dengan mengenang kesedihan yang lebih dalam yang pernah kau alami. Dengan membayangkan kesedihan yang lebih memar pada hari akhir nanti jika kau tak dapat melewati kesedihan kali ini.

Dengan menemukan penghapus dosa pada musibah yang kau alami kini. Maka nikmatilah rasa galaumu, dengan betafakkur lebih banyak atas permasalahan yang kau hadapi. Dengan memikirkan kedewasaan yang kan kau gapai atas resah dan galau itu. Dengan kematangan yang akan kau miliki setelah berhasil melewati semua ini. Maka nikmatilah rasa marahmu, dengan kemampuan mengendalikan diri. Dengan memikirkan penggugur dosa yang kan kau dapatkan. Dengan mendapatkan kemenangan atas diri pribadi yang tak semua orang dapat lakukan.

Maka nikmatilah, dengan berpikir positif atas apa pun yang kau jalani, atas apapun yang kau hadapai, atas apapun yang kau terima, karena dengan begitu engkau akan bahagia. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu jua. Maka nikmatilah, karena rasa puas dan syukur atas apa yang telah kita raih akan menghadirkan ketenteraman dan kebahagiaan. Sedang ketidakpuasan hanya akan melahirkan penderitaan. Maka nikmatilah, karena ini pun akan berlalu. Maka nikmatilah, agar engkau tidak kehilangan hikmah dan keindahannya, saat segalanya telah tiada. Maka nikmatilah, agar tak hanya derita yang tersisa saat semua telah berakhir jua.



Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Fatimah Az Zahra RA: Puteri Kesayangan Muhammad SAW

Fatimah Az Zahra RA
Puteri Kesayangan Muhammad SAW

''Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku.'' (Al Hadis) Di kalangan suku Quraisy, Fatimah dikenal fasih dan pintar. Ia meriwayatkan hadis dari ayahnya kepada kedua putranya Hasan dan Husein, suaminya Ali bin Abi Thalib, Aisyah, Ummu Salamah, Salma Ummu Rafi', dan Anas bin Malik.

Kata 'Fatimah' berasal dari suku kata 'Fathama' yang berarti menyapih atau menghentikan atau menjauhkan. Sebuah riwayat marfu' menyebutkan, dinamakan 'Fatimah' karena Allah Ta'ala menjamin menjauhkan putri bungsu Nabi SAW berikut seluruh keturunannya dari neraka. Riwayat ini diketengahkan oleh al Hafidz ad-Dimasyqi. Sementara riwayat versi an-Nasa-i menyebutkan bahwa Allah Ta'ala akan membebaskan Fatimah beserta orang-orang yang mencintainya dari neraka.

Fatimah juga disebut al-Battul yang berarti memisahkan, karena kenyataannya ia memang terpisah atau berbeda dari wanita-wanita lain sesamanya, baik dari segi keutamaan, agama dan kecantikannya. Ada yang mengatakan, karena ia memisahkan diri dari keduniaan untuk mendekat kepada Allah Ta'ala.

Fatimah Az-Zahra sangat terkenal di dunia Islam, karena hidup paling dekat dan paling lama bersama Nabi Muhammad SAW. Dari dialah keturunan Nabi Muhammad berkembang yang tersebar di hampir semua negeri Islam. Di kalangan penganut syiah, dia dan Ali bin Abi Thalib dianggap sebagai ahlulbait (pewaris kepemimpinan) Nabi Muhammad SAW.

Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah atau di tahun kelima dari kerasulannya. Dia adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Saudara laki-lakinya yang tertua Qasim dan Abdullah, meninggal dunia pada usia muda.

Setahun setelah hijrah, Fatimah dinikahkan dengan Ali bin bi Thalib. Banyak yang ingin menikahinya kala itu. Maklum saja, selain rupawan, ia adalah perempuan terhormat, anak Rasulullah SAW. Dia pernah hendak dilamar oleh Abu Bakar dan Umar, keduanya sahabat Nabi Muhammad SAW, namun ditolak secara halus oleh Rasulullah SAW.

Sementara itu, Ali tidak berani melamar Fatimah karena kemiskinannya. Namun Nabi Muhammad SAW mendorongnya dengan memberi bantuan sekadarnya untuk persiapan rumah tangga mereka. Maskawinnya sebesar 500 dirham (10 gram emas), sebagian diperolehnya dengan menjual baju besinya. Nabi Muhammad SAW memilih Ali sebagai suami Fatimah karena ia adalah anggota keluarga yang sangat arif dan terpelajar, di samping merupakan orang pertama yang memeluk Islam.

Dari perkawinan Fatimah dan Ali, lahirlah Hasan dan Husein. Keduanya terkenal sebagai tokoh syiah yang meninggal terbunuh di Karbala. Tak lama kemudian lahir berturut-turut: Muhsin serta tiga orang putri, Zaenab, Ummu Kaltsum, dan Ruqoyyah.

Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering juga kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga mereka untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudung Fatimah pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun demikian, mereka tetap bahagia, lestari sebagai suami istri sampai akhir hayat.

Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah SAW. Suatu waktu Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kepada Ali, ''Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira, maka ia telah membahagiakanku.'' Ini dikatakan oleh Rasulullah SAW sehubungan dengan keinginan seorang tokoh Quraisy untuk menikahkan anak perempuannya kepada Ali. Ali tidak menolak tetapi segera dicegah oleh Rasulullah SAW.

Sikap Nabi Muhammad SAW semakin keras ketika Abu Jahal manawarkan anak perempuannya kepada Ali. Nabi Muhammad SAW mengatakan, ''Ceraikan dulu Fatimah jika Ali berniat untuk menikahkannya.'' Ini merupakan bukti kuat akan kecintaan Rasulullah SAW kepada putri bungsunya ini. Memang Nabi Muhammad SAW sangat sayang kepada Fatimah. Sewaktu Nabi Muhammad SAW sakit keras menjelang wafatnya, Fatimah tiada hentinya menagis.

Nabi Muhammad SAW memanggilnya dan berbisik kepadanya, tangisannya semakin bertambah, lalu Rasulullah SAW berbisik lagi dan dia pun tersenyum. Kemudian hal tersebut ditanyakan orang kepada Fatimah, dan dia menjawab bahwa dia menagis karena ayahnya memberitahukan kepadanya bahwa tak lama lagi sang ayah akan meninggal, tapi dia tersenyum karena seperti kata ayahnya, dialah yang pertama akan menjumpainya di akhirat nanti.

Fatimah meninggal tak sampai selang setahun dari ayahnya. Diriwayatkan dari Aisyah RA, ''Fatimah wafat setelah enam bulan ayahnya, Rasulullah SAW, tepatnya pada hari Selasa bulan Ramadlan tahun 11 Hijriyah. Fatimah RA wafat dalam usia 28 tahun. Merasa ajal seudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Dia meninggal dengan satu pesan; hanya Ali, suaminya, yang boleh menyentuh tubuhnya.'' Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum Islam. Dia adalah tokoh wanita dalam bidang kemasyarakatan, orangnya sangat sabar dan bersahaja, dan akhlaknya sangat mulia.


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Ketika Cinta Terurai Menjadi Perbuatan

Ketika Cinta Terurai Menjadi Perbuatan

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu.

Lelaki kaya dan tampan itu sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apapun resikonya.

Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah ini untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."

Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan ketampanan yang luar biasa.

Bertahun-tahun kemudian orang-orang menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku. Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan wajah jeleknya dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."

Begitulah cinta ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta adalah ketika ia bersemi dalam hati...terkembang dalam kata... terurai dalam perbuatan...Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata... Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.

Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.

Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati di sini adalah memberi tanpa henti. Hubungan bertahan lama bukan karena perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.

Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti. Cinta yang tidak terurai jadi perbuatan adalah jawaban atas angka-angka perceraian yang semakin menganga lebar dalam masyarakat kita.

"Jika kita memiliki kesempatan utk menjadi seseorang yg LUAR BIASA, Kenapa kita memilih utk menjadi biasa-biasa saja? Bukankah hidup ini hanya sekali saja? Pastikan diri kita BERGUNA untuk orang banyak."


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Yang Paling…..........Di Dunia

Yang Paling… Di Dunia

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau mengajukan beberapa pertanyaan:

Imam Ghazali = Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?
Murid 1 = Orang tua
Murid 2 = Guru
Murid 3 = Teman
Murid 4 = Kaum kerabat
Imam Ghazali = Semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Surah Ali-Imran:185).

Imam Ghazali = Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?
Murid 1 = Negeri Cina
Murid 2 = Bulan
Murid 3 = Matahari
Murid 4 = Bintang-bintang
Iman Ghazali = Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling jauh adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama.

Iman Ghazali = Apa yang paling besar di dunia ini?
Murid 1 = Gunung
Murid 2 = Matahari
Murid 3 = Bumi
Imam Ghazali = Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A’raf:179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.

IMAM GHAZALI = Apa yang paling berat di dunia?
Murid 1 = Baja
Murid 2 = Besi
Murid 3 = Gajah
Imam Ghazali = Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab:72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.

Imam Ghazali = Apa yang paling ringan di dunia ini?
Murid 1 = Kapas
Murid 2 = Angin
Murid 3 = Debu
Murid 4 = Daun-daun
Imam Ghazali = Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan sholat.

Imam Ghazali = Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?
Murid-murid dengan serentak menjawab = Pedang
Imam Ghazali = Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Abu Ubaidah bin Jarrah, Gubernur Syam yang Zuhud

Abu Ubaidah bin Jarrah, Gubernur Syam yang Zuhud

Pemimpin Amanah, Zuhudnya Pemimpin, Teladan PimpinanAbu Ubaidah adalah seorang sahabat yang terpercaya dan dicintai Rasulullah saw. Dia ikut banyak peperangan membela panji-panji Islam. Bahkan, menjadi panglima perang yang sangat memperhatikan keselamatan tentaranya.

Bahkan Abdullah bin Masud bangga dengannya. Paman-pamanku yang paling setia sebagai sahabat Rasulullah saw, cuma tiga orang. Mereka adalah Abu Bakar, Umar, dan Abu Ubaidah, begitu ujarnya.

Rasulullah saw. sendiri mengakui kualitas Abu Ubaidah. Bagi suatu kaum adalah seseorang yang paling mereka percayai dan bagi kaum ini adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, begitu sabda Rasulullah saw.

Di masa pemerintahan Abu Bakar sebagai Khalifah, Abu Ubaidah dipercaya sebagai Ketua Pengawas Perbendaharaan Negara. Abu Bakar kemudian mengangkatnya menjadi Gubernur Syam. Jabatan ini diemban Abu Ubaidah hingga di masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Tak lama kemudian Umar mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Perang menggantikan Khalid bin Walid.

Suatu ketika, ketika di masa pemerintahan Abu Ubaidah, Syam dikepung musuh. Umar berkirim surat kepada Abu Ubaidah. Isinya, Sesunggunya tidak akan pernah ada seorang mukmin yang dibiarkan Allah dalam suatu penderitaan melainkan Dia akan melapangkan jalannya, hingga kesulitan akan dibalas-Nya dengan kemudahan.

Surat itu dibalas oleh Abu Ubaidah dengan kalimat, Sesungguhnya Allah swt. telah berfirman: Ketahuilah bahwasanya kehidupan dunia ini hanyalah main-main dan senda gurau, bermewah-mewah, dan saling membanggakan kekayaan dan anak pinak di antaramu, ibarat hujan (menyirami bumi), tumbuh-tumbuhan (menjadi subur menghijau), mengagumkan para petani. Lalu tanaman itu mengering, tampak menguning, kemudian menjadi rapuh dan hancur. Sedang di akhirat kelak, ada azab yang berat (bagi mereka yang menyenangi kemewahan dunia) namun ada pula ampunan dan keridhaan Allah (bagi yang mau bertobat). Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu belaka. (Al-Haddid: 20)

Surat balasan Abu Ubaidah ini oleh Umar dibacakan di depan kaum muslimin seusai melaksanakan shalat berjamah. Wahai penduduk Madinah, sesungguhnya Abu Ubaidah mengharapkan aku dan kalian semua suka berjihad, kata Umar.

Memang Abu Ubaidah dikenal orang di zamannya sebagai orang yang zuhud. Umar pernah berkunjung ke Syam ketika Abu Ubaidah menjabat sebagai gubernur. Abu Ubaidah, untuk apakah aku datang ke rumahmu? tanya Umar. Jawab Abu Ubaidah, Untuk apakah kau datang ke rumahku? Sesungguhnya aku takut kau tak kuasa menahan air matamu begitu mengetahui keadaanku nanti.

Namun Umar memaksa. Akhirnya Abu Ubaidah mengizinkan Umar berkunjung ke rumahnya. Sungguh Umar terkejut. Ia mendapati rumah Sang Gubernur Syam kosong melompong. Tidak ada perabotan sama sekali.

Umar bertanya, Hai Abu Ubaidah, di manakah penghidupanmu? Mengapa aku tidak melihat apa-apa selain sepotong kain lusuh dan sebuah piring besar itu, padahal kau seorang gubernur?

Adakah kau memiliki makanan? tanya Umar lagi. Abu Ubaidah kemudian berdiri dari duduknya menuju ke sebuah ranjang dan memungut arang yang didalamnya.

Umar pun meneteskan air mata melihat kondisi gubernurnya seperti itu. Abu Ubaidah pun berujar, Wahai Amirul Mukminin, bukankah sudah kukatakan tadi bahwa kau ke sini hanya untuk menangis. Umar berkata, Ya Abu Ubaidah, banyak sekali di antara kita orang-orang yang tertipu oleh godaan dunia.

Suatu ketika Umar mengirimi uang kepada Abu Ubaidah sejumlah empat ribu dinar. Orang yang diutus Umar melaporkan kepada Umar, Abu Ubaidah membagi-bagi kirimanmu. Umar berujar, Alhamdulillah, puji syukur kepada-Nya yang telah menjadikan seseorang dalam Islam yang memiliki sifat seperti dia.

Begitulah Abu Ubaidah. Hidup baginya adalah pilihan. Ia memilih zuhud dengan kekuasaan dan harta yang ada di dalam genggamannya. Baginya jabatan bukan aji mumpung buat memperkaya diri. Tapi, kesempatan untuk beramal lebih intensif guna meraih surga.


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Sedekah Yang Pahalanya Terus Mengalir

Sedekah Yang Pahalanya Terus Mengalir

Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : “Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo’akannya” (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).

Berikut contoh konkrit sadaqah (amal) jariah yang pahalanya terus mengalir walaupun si pemberi sadaqah telah wafat :

1. Berikan Al-Quran pada seseorang, setiap saat Al-Quran tersebut dibaca, anda mendapatkan kebaikan.
2. Ajarkan seseorang sebuah doa. Pada setiap bacaan doa itu, anda mendapatkan kebaikan.

3. Sumbangkan kursi roda ke RS dan setiap orang sakit menggunakannya, anda mendapatkan kebaikan.
4. Tanam sebuah pohon. Setiap seseorang atau hewan berlindung dibawahnya atau makan buahnya, anda dapat kebaikan.
5. Tempatkan pendingin air di tempat umum.
6. Berbagi bacaan yang membangun dengan seseorang.
7. Libatkan diri dalam pembangunan mesjid.
8. Berbagi CD Quran atau doa.
9. Bantulah pendidikan seorang anak.
10. Bagikan pengetahuan ini dengan orang lain. Jika seseorang menjalankan salah satu dari hal di atas, Anda dapat kebaikan sampai hari kiamat.

Artikel penting lainnya:

Hikmah Bulan Ramadhan

Dalam Kitab Shahihain disebutkan, dari Aisyah ra, ia berkata: ”Bila masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah saw. mengencangkan kainnya, menjauhkan diri dari menggauli istrinya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.

(HR. Bukhari)


RAMADHAN YANG BERKUALITAS

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana puasa itu diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.

(QS al-Baqarah [2] 183).

Alhamdulillah segalah puji hanya pantas kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih berkenan mempertemukan kita lagi dengan bulan yang penuh dengan berkah, pahala serta ampunan. Sungguh beruntunglah kita mendapati bulan Ramadhan tahun ini, karena tidak semua kaum muslimin yang tahun kemarin bisa melaksanakan ibadah Ramadhan, pada tahun ini bisa melaksanakan kembali.

Ramadhan demi ramadhan telah kita lalui. Mungkin di antara kita sudah melalui Ramadhan 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun atau bahkan mungkin sudah ada yang melalui bulan ramadhan 60/70 tahun. Pertanyaannya sekarang, apakah bulan-bulan Ramadhan yang telah kita lalui sudah berkualitas? Ataukah Ramadhan kita selama ini hanya mengalir tak jelas begitu saja? Hanya memenuhi kewajiban puasa saja, tidak lebih dan tidak kurang? Atau bahkan kualitas amal dan ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun semakin menurun?

Sebagai seorang muslim kesempatan yang diberikan oleh Allah Swt untuk meraih Titel orang-orang yang bertaqwa jangan dibuang sia-sia. Karena kesempatan-kesempatan tiap tahunnya adalah sangat berharga dan tidak mungkin dapat terulang kembali. Nah bagaimana dan apa yang harus kita lakukan agar ibadah puasa pada bulan Ramadhan kali benar-benar berkualitas.? Rasulullah SAW telah memberikan nasehatnya kepada kita kaum muslimin agar puasa kita benar-benar berkualitas. Seperti apa yang beliau sampaikan dalam khutbah pada malam terakhir bulan sya’ban menyambut datangnya bulan Ramadhan :

“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah; bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya paling utama. Malam-malamnya paling utama. Jam demi jamnya paling utama. Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.

Pada bulan ini nafas-nafas kalian menjadi tasbih, tidur kalian ibadah, amal-amal kalian diterima dan doa-doa kalian diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Dia membimbing kalian untuk melakukan shaum dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan agung ini…

Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tua. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jagalah lidah. Tahanlah pandangan dari apa yang tidak halal kalian pandang. Peliharalah pendengaran dari apa yang tidak halal kalian dengar…

Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosa. Angkatlah tangan-tangan kalian untuk berdoa pada waktu shalat. Itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah ‘Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia!

Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian. Karena itu, bebaskanlah dengan istigfar. Punggung-punggung kalian berat karena beban (dosa). Karena itu, ringankanlah dengan memperpanjang sujud.

Ketahuilah! Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya, bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan-Nya.

Wahai manusia! Siapa saja di antara kalian memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa pada bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu… Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya pada bulan ini, ia akan berhasil melewati sirâth al-mustaqîm pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) pada bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang menahan kejelekannya pada bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memuliakan anak yatim pada bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang menyambungkan tali silaturahmi pada bulan ini, Allah akan menghubungkannya dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang melakukan shalat sunnah pada bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Siapa saja yang melakukan shalat fardhu, baginya pahala seperti melakukan 70 shalat fardhu pada bulan lain. Siapa saja yang memperbanyak shalawat kepadaku padai bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Siapa saja pada bulan ini membaca satu ayat Alqur’an, pahalanya sama seperti mengkhatamkan Alqur’an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagi kalian. Karena itu, mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak pernah menutupkannya bagi kalian. Sesungguhnya pintu-pintu neraka tertutup. Karena itu, mohonlah kepada Tuhan kalian untuk tidak akan pernah membukakannya bagi kalian. Sesungguhnya setan-setan terbelenggu. Karena itu, mintalah agar mereka tak lagi pernah menguasai kalian.

Wahai manusia! Sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyâm pada malam harinya suatu tathawwu’.

Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.

Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan dan bulan Allah memberikan rezeki kepada Mukmin di dalamnya.

Siapa saja yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa, yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang…

Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari budak sahaya, niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.

Karena itu, perbanyaklah empat perkara pada bulan Ramadhan: dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhan kalian; dua perkara lagi yang sangat kalian butuhkan. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampunan kepada-Nya. Dua perkara yang sangat kalian butuhkan ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.

Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Nya, dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR Ibnu Khuzaimah).

Sungguh benar, Jika bulan Ramadhan adalah bulan yang setiap detik, menit, jam, dan hari-harinya penuh dengan keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut Secara singkat antara lain :

Pertama: Ramadhan membentuk pribadi Mukmin yang taat secara total kepada Allah SWT dan Rasulullah saw. dalam seluruh perkara yang diperintahkan ataupun yang dilarang-Nya. Tidak ada keraguan di dalam hatinya untuk menjalankan Islam secara kâffah (menyeluruh), baik dalam hal akidah maupun hukum-hukum yang lain seperti: hukum ibadah, makanan, minuman, pakaian, sosial, politik, ekonomi, budaya, pemerintahan, dan lain sebagainya. Mereka siap untuk mengikuti wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan ikhlas dan tawakal.

Kedua: di sisi lain, pada bulan Ramadhan, Allah SWT menurunkan wahyu berupa Alqur’an pertama kali. Wahyu inilah yang merupakan sumber hukum untuk dijadikan pemimpin dan pemandu kehidupan. Dengan tegas, Allah SWT berfirman:

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alqur’an sebagai petunjuk (hudan) bagi manusia, penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu (bayyinat) dan pembeda (furqân) (antara haq dan batil). (QS al-Baqarah [2]: 185).

Ayat ini menjelaskan, bahwa Alqur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk bagi umat manusia yang mengimaninya; dalil yang jelas dan tegas bagi mereka yang memahaminya, yang terlepas dari kebatilan dan kesesatan; juga merupakan pembeda antara yang haq dan batil, halal dan haram (Lihat: Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, I/269).

Alqur’an bukan kumpulan pengetahuan semata, tetapi juga petunjuk hidup bagi manusia. Alqur’an tidak hanya sekadar dibaca dan dihapalkan saja, melainkan harus dipahami dan diamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari. Nabi saw. dalam berbagai hadisnya menegaskan, bahwa siapapun yang berpegang pada Alqur’an dan as-Sunnah tidak akan tersesat selama-lamanya. Allah SWT berfirman:

Apa saja yang diperintahkan oleh Rasul, ambillah; apa saja yang dilarang olehnya, tinggalkanlah! (QS al-Hasyr [59]: 7).

Ketiga: Allah sungguh Maha Adil, Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. Dalam bulan Ramadhan pintu ampunan dibuka oleh Allah selebar-lebarnya, setan-setan dibelenggu agar tidak bisa menggoda manusia untuk berbuat mungkar, pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar, dan berbagai kenikmatan Allah dicurahkan. Dalam bulan ini juga terdapat satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan. Itulah malam Lailatul Qadar. Pada malam tersebut untuk pertama kalinya diturunkan Alqur’an kepada Rasulullah saw. sebagai petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia; bukan hanya bagi kaum Muslim saja, tetapi juga berlaku bagi umat selain Islam. Itulah tanda rahmatan lil ‘alamin-nya Islam.

Seiring waktu, mungkin aktivitas keseharian dan kesibukan duniawi telah menjadikan energi untuk bertakwa itu melemah. Supaya penurunan itu tidak sampai kebablasan, energi takwa itu perlu selalu di-charge. Ramadhan bisa dijadikan sebagai salah satu momentum untuk men-charge kembali energi itu. Dengan itu, selepas Ramadhan kita tetap bisa mewujudkan ketakwaan sepenuhnya, bukan malah sebaliknya; ketakwaan kita makin melemah, bahkan nyaris hilang selepas Ramadhan. Na’ûdzu billâh min dzâlik.

Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb.


Nabi SAW adalah orang yang paling dermawan, dan Beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan (H.R. Bukhari)


Dari Abu Hurairah r.a. dan Abu Said r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda:

Tiada suatu kaum pun duduk-duduk sambil berzikir kepada Allah melainkan dikelilingi oleh para malaikat dan ditutupi oleh rahmat serta turunlah kepada mereka itu ketenangan di dalam hati mereka dan Allah mengingatkan mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisinya yakni disebutkan-sebutkan hal ehwal mereka itu di kalangan para Malaikat.

(H.R. Riwayat Muslim)


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog