Aneka Perlengkapan Sholat

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Aneka Parfum Alrehab

Izzah Store menjual parfum Alrehab original Jeddah Arab Saudi dengan berbagai varian aroma, seperti Soft, Lovely, Dalal, Fruit, Kholiji, Blanc, Sabaya, Aseel, Tooty Musk, dll

Aneka Pelengkapan Sholat untuk Anak

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Mari Membaca Alquran

Mari kita membaca Alquran, karena di Hari Kiamat nanti Alquran akan memberi syafaat kepada siapa saja yang gemar membacanya apalagi menghafalnya. Bacalah secara tartil dan perlahan-lahan. Jangan lewatkan hari-hari anda tanpa membaca Alquran..

Kumpulan Dongeng Anak

Anda hobi membaca dongeng-dongeng anak, di sini anda akan menemukannya. Mulai dari dongeng si kancil, si belalang, si kerbau, si kambing dan sebagainya. Cobalah dongengkan kepada buah hati anda menjelang tidur agar anak menjadi cerdas dan pandai bertutur.

Kumpulan Cerita Pendek

Anda penggemar Cerita Pendek atau Cerita panjang, di sini disajikan beberapa cerita islami yang sarat dengan pelajaran kehidupan. Cerita yang kadang memberi inspirasi kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Kisah Humor para Sufi

Anda kenal tokoh-tokoh sufi zaman dulu, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh sufi dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Kisah Abu Nawas

Anda kenal Abunawas atau Nasrudin Hoja, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Cintailah Allah Melebihi Segalanya

Seberapa besar cinta kita kepada Allah, silakan tanya pada diri sendiri. Kita kadang lebih menghargai atasan kita daripada mendahulukan Allah. Sholat kadang ditunda ketika kita diundang oleh boss kita. Sholat kadang ditinggalkan karena asyik nonton Final Sepak Bola di televisi.

Aneka Sirwal dan baju gamis

Izzah Store Menjual aneka Sirwal dan gamis serta Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Accessories

Izzah Store Menjual aneka Acessories seperti Sabuk Bonceng Anak, Sepatu Boots, Sorban, Siwak, dll

Aneka Gamis Pakistan dan Jubah Arab

Izzah Store Menjual aneka gamis dan Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Sirwal, Celana Pangsi dan Cingkrang

Izzah Store Menjual aneka celana sirwal dan baju pangsi khas Sunda. Ada Sirwal biasa, Sirwal Loreng, Sirwal Boxer, Sirwal 3/4, dll

Keranda Kendaraan Masa Depan

Inilah yang namanya KERANDA yaitu kendaraan istimewa tanpa bensin (karena harganya selalu naik) yang. akan membawa kita ke tempat peristirahatan terakhir. Kendaraan sederhana tanpa AC, tanpa Pemutar Musik, dan akan berjalan dengan digotong kerabat kita.

Mari Mengingat Kematian

Berapapun lamanya kita hidup di dunia suatu saat nanti pasti akan berakhir. Dan akhir dari kehidupan dunia adalah datangnya kematian. Suka atau tidak suka kita akan tetap menemuinya. Oleh karena itu ingatlah selalu akan pemutus kenikmatan dunia yaitu MATI.

Maulid Nabi: Mengenang Nabi Muhammad SAW

Mengenang Nabi Muhammad SAW (Hikmah Maulid Nabi)

A'uudzu billahi minasy syaithanirrajiim Bismillahirrahmanirrahim Allahumma salli 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala aalihi wa sahbihi wasallim

Setelah Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam wafat, seketika itu pula kota Madinah bising dengan tangisan ummat Islam; antara percaya - tidak percaya, Rasul Yang Mulia telah meninggalkan para sahabat. Beberapa waktu kemudian, seorang arab badui menemui Umar dan dia meminta, "Ceritakan padaku akhlak Muhammad!". Umar menangis mendengar permintaan itu. Ia tak sanggup berkata apa-apa. Ia menyuruh Arab badui tersebut menemui Bilal. Setelah ditemui dan diajukan permintaan yg sama, Bilal pun menangis, ia tak sanggup menceritakan apapun. Bilal hanya dapat menyuruh orang tersebut menjumpai Ali bin Abi Thalib.

Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi.

Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad Orang Badui ini mulai heran. Bukankah Umar merupakan seorang sahabat senior Nabi, begitu pula Bilal, bukankah ia merupakan sahabat setia Nabi. Mengapa mereka tak sanggup menceritakan akhlak Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam. Dengan berharap-harap cemas, Badui ini menemui Ali. Ali dengan linangan air mata berkata, "Ceritakan padaku keindahan dunia ini!." Badui ini menjawab, "Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan segala keindahan dunia ini...." Ali menjawab, "Engkau tak sanggup menceritakan keindahan dunia padahal Allah telah berfirman bahwa sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana aku dapat melukiskan akhlak Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam, sedangkan Allah telah berfirman bahwa sungguh Muhammad memiliki budi pekerti yang agung! (QS. Al-Qalam[68]: 4)"

Badui ini lalu menemui Siti Aisyah r.a. Isteri Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam yang sering disapa "Khumairah" oleh Nabi ini hanya menjawab, khuluquhu al-Qur'an (Akhlaknya Muhammad itu Al-Qur'an). Seakan-akan Aisyah ingin mengatakan bahwa Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam itu bagaikan Al-Qur'an berjalan. Badui ini tidak puas, bagaimana bisa ia segera menangkap akhlak Nabi kalau ia harus melihat ke seluruh kandungan Qur'an. Aisyah akhirnya menyarankan Badui ini untuk membaca dan menyimak QS Al-Mu'minun [23]: 1-11.

Bagi para sahabat, masing-masing memiliki kesan tersendiri dari pergaulannya dengan Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam. Kalau mereka diminta menjelaskan seluruh akhlak Nabi, linangan air mata-lah jawabannya, karena mereka terkenang akan junjungan mereka. Paling-paling mereka hanya mampu menceritakan satu fragmen yang paling indah dan berkesan dalam interaksi mereka dengan Nabi terakhir ini.

Mari kita kembali ke Aisyah. Ketika ditanya, bagaimana perilaku Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam, Aisyah hanya menjawab, "Ah semua perilakunya indah." Ketika didesak lagi, Aisyah baru bercerita saat terindah baginya, sebagai seorang isteri. "Ketika aku sudah berada di tempat tidur dan kami sudah masuk dalam selimut, dan kulit kami sudah bersentuhan, suamiku berkata, 'Ya Aisyah, izinkan aku untuk menghadap Tuhanku terlebih dahulu.'" Apalagi yang dapat lebih membahagiakan seorang isteri, karena dalam sejumput episode tersebut terkumpul kasih sayang, kebersamaan, perhatian dan rasa hormat dari seorang suami, yang juga seorang utusan Allah.

Nabi Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam jugalah yang membikin khawatir hati Aisyah ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah keluar membuka pintu rumah. terkejut ia bukan kepalang, melihat suaminya tidur di depan pintu. Aisyah berkata, "Mengapa engkau tidur di sini?" Nabi Muhammmad menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. itulah sebabnya aku tidur di depan pintu." Mari berkaca di diri kita masing-masing. Bagaimana perilaku kita terhadap isteri kita? Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam mengingatkan, "berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya." Para sahabat pada masa Nabi memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka.

Buat sahabat yang lain, fragmen yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang ke Majelis Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam memanggilnya. Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup dengan itu, Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam pun melipat sorbannya lalu diberikan pada sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi malah mencium sorban Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam tersebut.

Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani bawahannya. Dan tengoklah diri kita. Kita adalah pemimpin, bahkan untuk lingkup paling kecil sekalipun, sudahkah kita meniru akhlak Rasul Yang Mulia.

Nabi Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca kitab-kitab hadis, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam selalu memujinya. Abu Bakar- lah yang menemani Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam ketika hijrah. Abu Bakarlah yang diminta menjadi Imam ketika Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam sakit. Tentang Umar, Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam pernah berkata, "Syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang satu, maka Syetan lewat jalan yang lain." Dalam riwayat lain disebutkan, "Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam bermimpi meminum susu. Belum habis satu gelas, Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam memberikannya pada Umar yang meminumnya sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta'wil) mimpimu itu? Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam menjawab "ilmu pengetahuan."
Tentang Utsman, Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam sangat menghargai Utsman karena itu Utsman menikahi dua putri Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam, hingga Utsman dijuluki Dzu an-Nurain (pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam bukan saja menjadikannya ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan Ali. "Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya." "Barang siapa membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik."

Lihatlah diri kita sekarang. Bukankah jika ada seorang rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik berjam-jam untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan. Ah...ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi.

Saya pernah mendengar ada seorang ulama yang mengatakan bahwa Allah pun sangat menghormati Nabi Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam. Buktinya, dalam Al-Qur'an Allah memanggil para Nabi dengan sebutan nama: Musa, Ayyub, Zakaria, dll. tetapi ketika memanggil Nabi Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam, Allah menyapanya dengan "Wahai Nabi". Ternyata Allah saja sangat menghormati beliau.

Para sahabat pun ditegur oleh Allah ketika mereka berlaku tak sopan pada Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam. Alkisah, rombongan Bani Tamim menghadap Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam. Mereka ingin Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam menunjuk pemimpin buat mereka. Sebelum Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam memutuskan siapa, Abu Bakar berkata: "Angkat Al-Qa'qa bin Ma'bad sebagai pemimpin." Kata Umar, "Tidak, angkatlah Al-Aqra' bin Habis." Abu Bakar berkata ke Umar, "Kamu hanya ingin membantah aku saja," Umar menjawab, "Aku tidak bermaksud membantahmu." Keduanya berbantahan sehingga suara mereka terdengar makin keras. Waktu itu turunlah ayat: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. Takutlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Mendengar dan maha Mengetahui. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menaikkan suaramu di atas suara Nabi. janganlah kamu mengeraskan suara kamu dalam percakapan dengan dia seperti mengeraskan suara kamu ketika bercakap sesama kamu. Nanti hapus amal- amal kamu dan kamu tidak menyadarinya" (QS. Al-Hujurat 1-2)

Setelah mendengar teguran itu Abu Bakar berkata, "Ya Rasul Allah, demi Allah, sejak sekarang aku tidak akan berbicara denganmu kecuali seperti seorang saudara yang membisikkan rahasia." Umar juga berbicara kepada Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam dengan suara yang lembut. Bahkan konon kabarnya setelah peristiwa itu Umar banyak sekali bersedekah, karena takut amal yang lalu telah terhapus. Para sahabat Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam takut akan terhapus amal mereka karena melanggar etiket berhadapan dengan Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam.

Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam didatangi utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi'ah. Ia berkata pada Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam, "Wahai kemenakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika Kau inginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami"

Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam bertanya, "Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?" "Sudah." kata Utbah. Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam membalas ucapan utbah dengan membaca surat Fushilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam pun bersujud. Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaannya.

Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran bagaimana Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam dengan sabar mendengarkan pendapat dan usul Utbah, tokoh musyrik. Kita mengenal akhlak nabi dalam menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi dalam majelis ilmu. Yang menakjubkan sebenarnya adalah perilaku kita sekarang. Bahkan oleh si Utbbah, si musyrik, kita kalah. Utbah mau mendengarkan Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam dan menyuruh kaumnya membiarkan Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam berbicara. Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian, suara pembicara kadang-kadang tertutup suara obrolan kita. Masya Allah!

Ketika Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam tiba di Madinah dalam episode hijrah, ada utusan kafir Mekkah yang meminta janji Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam bahwa Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam akan mengembalikan siapapun yang pergi ke Madinah setelah perginya Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam. Selang beberapa waktu kemudian. Seorang sahabat rupanya tertinggal di belakang Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam. Sahabat ini meninggalkan isterinya, anaknya dan hartanya. Dengan terengah-engah menembus padang pasir, akhirnya ia sampai di Madinah. Dengan perasaan haru ia segera menemui Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam dan melaporkan kedatangannya. Apa jawab Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam? "Kembalilah engkau ke Mekkah. Sungguh aku telah terikat perjanjian. Semoga Allah melindungimu." Sahabat ini menangis keras. Bagi Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam janji adalah suatu yang sangat agung. Meskipun Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam merasakan bagaimana besarnya pengorbanan sahabat ini untuk berhijrah, bagi Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam janji adalah janji; bahkan meskipun janji itu diucapkan kepada orang kafir. Bagaimana kita memandang harga suatu janji, merupakan salah satu bentuk jawaban bagaimana perilaku Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam telah menyerap di sanubari kita atau tidak.

Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam berkata pada para sahabat, "Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!" Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-tiba bangkit dan berkata, "Dahulu ketika engkau memeriksa barisan di saat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu. Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut qishash hari ini." Para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani berkata seperti itu. Kabarnya Umar langsung berdiri dan siap "membereskan" orang itu. Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam pun melarangnya. Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam pun menyuruh Bilal mengambil tongkat ke rumah beliau. Siti Aisyah yang berada di rumah Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam keheranan ketika Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa yang terjadi, Aisyah pun semakin heran, mengapa ada sahabat yang berani berbuat senekad itu setelah semua yang Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam berikan pada mereka.

Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam. Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam berkata, "Lakukanlah!"

Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah menciumi perut Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam dan memeluk Nabi seraya menangis, "Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu!. Aku ikhlas atas semua perilakumu wahai Rasulullah". Seketika itu juga terdengar ucapan, "Allahu Akbar" berkali-kali. Sahabat tersebut tahu, bahwa permintaan Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam itu tidak mungkin diucapkan kalau Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam tidak merasa bahwa ajalnya semakin dekat. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat, ia ingin memeluk Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam sebelum Allah memanggil Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam ke hadirat-Nya.

Suatu pelajaran lagi buat kita. Menyakiti orang lain baik hati maupun badannya merupakan perbuatan yang amat tercela. Allah tidak akan memaafkan sebelum yang kita sakiti memaafkan kita. Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam pun sangat hati-hati karena khawatir ada orang yang beliau sakiti. Khawatirkah kita bila ada orang yang kita sakiti menuntut balas nanti di padang Mahsyar di depan Hakim Yang Maha Agung ditengah miliaran umat manusia? Jangan-jangan kita menjadi orang yang muflis. Na'udzu billah.....

Nabi Muhammad sallAllahu 'alayhi wasallam ketika saat haji Wada', di padang Arafah yang terik, dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir pidatonya itu Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil berkata, "Nanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya nanti, apa jawaban kalian?" Para sahabat terdiam dan mulai banyak yang meneteskan air mata. Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam melanjutkan, "Bukankah telah kujalani hari-hari bersama kalian dengan lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan lapar bersama kalian, bukankah aku telah bersabar menghadapi kejahilan kalian, bukankah telah kusampaikan pada kalian wahyu dari Allah.....?" Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, "Benar ya Rasul!"

Rasul sallAllahu 'alayhi wasallam pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, "Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah!". Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya. Di pengajian ini saya pun meminta Allah menyaksikan bahwa kita mencintai Rasulullah sallAllahu 'alayhi wasallam. "Ya Allah saksikanlah betapa kami mencintai Rasul-Mu, betapa kami sangat ingin bertemu dengan kekasih-Mu, betapa kami sangat ingin meniru semua perilakunya yang indah; semua budi pekertinya yang agung, betapa kami sangat ingin dibangkitkan nanti di padang Mahsyar bersama Nabiyullah Muhammad, betapa kami sangat ingin ditempatkan di dalam surga yang sama dengan surganya Nabi kami. Ya Allah saksikanlah...Ya Allah saksikanlah Ya Allah saksikanlah"

Sumber:
*)http://swaramuslim.net


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Maulid Nabi: Seandainya Nabi Muhammad Menemuimu

Jika Nabi Muhammad saw mengunjungi barang satu atau dua hari,
Jika ia datang secara tiba-tiba, aku ingin tau apa yang akan kamu lakukan?

Aku ingin tahu…
Bila nabi Muhammad SAW mengunjungimu barang sehari atau dua hari…
Bila ia datang dengan tak disangka-sangka…
Aku ingin tau apa yang akan kau lakukan?!


Oh, aku tahu… kau akan menyediakan ruangan yang terbaik bagi seorang tamu yang begitu terhormat,
Dan semua makanan yang akan kau hidangkan padanya adalah makanan yang terlezat,
Dan kau akan terus meyakinkannya bahwa kau senang dikunjunginya, bahwa melayaninya di rumahmu sendiri adalah suatu kebahagiaan tiada bandingannya

Tetapi… Apabila kau melihatnya datang…
Akankah kau menemuinya di pintu dengan tangan terulur menyambut tamumu nan surgawi?
Atau… akankah kau mengganti pakaianmu sebelum kau menyilakannya masuk?
Atau menyembunyikan majalah-majalah dan mengedepankan Al-Qur’an?

Masih akankah kau menonton film-film tak senonoh yang ditayangkan pesawat TV-mu?
Atau… akankah kau tergerasa-gesa mematikannya sebelum ia menjadi bingung?
Akankah kau mematikan radio dan berharap ia tidak mendengarnya?
Dan berharap kau tidak mengucapkan kata akhir yang pedas dan gegabah itu?

Akankah kau menyembunyikan musik duniamu?
Dan bahkan mengeluarkan buku-buku haditsmu?
Dapatkah kau membiarkannya masuk, atau akankah kau bersibuk-sibuk?

Dan aku ingin tahu… apabila nabi bermalam semalam atau dua malam bersamamu,
Akankah kau tetap melakukan segala sesuatu yang selalu kau lakukan?
Akankah kau terus mengatakan segala sesuatu yang senantiasa kau katakan?
Akankah hidupmu berjalan seperti biasa dari hari ke hari?

Akankah percakapan keluargamu tetap seperti biasanya?
Akankah kau menemui kesuliatan pada saat makan untuk mengucap rasa syukur?
Akankah kau tetap memelihara setiap shalat tanpa memperhatikan wajah yang kerung?

Dan akankah kau senantiasa bangun pagi untuk melaksanakan shalat subuh?
Akankah kau menyanyikan lagu-lagu yang selalu kau nyanyikan?
Dan membaca buku-buku yang kau baca?
Dan membiarkannya mengetahui segala sesuatu yang mengisi pikiran dan semangatmu?

Akankah kau mengajak nabi bersamamu kemanapun kau pergi?
Atau… akankah kau, mungkin, mengubah rencanamu untuk barang sehari atau dua hari?

Akankah kau gembira memperkenalkannya kepada kawan-kawan karibmu?
Atau akankah kau berharap mereka akan menjauh sampai kunjungannya usai?
Akankah kau senang bila ia tinggal denganmu untuk selama-lamanya?
Atau akankah kau merasa lega dengan kelegaan yang besar apabila akhirnya ia pergi?

Barangkali menarik juga mengetahui segala apa yang akan kau lakukan, bila nabi Muhammad SAW datang secara pribadi untuk menghabiskan beberapa saat bersamamu !

*) Dikutip dari sebuah buku karangan: Kang Jalaluddin Rahmat yang berjudul “RINDU RASUL”

Thomas Carlyle dengan tolok ukur “kepahlawanan”, Marcus Dods dengan “keberanian moral”, Nazmi Luke dengan “hasil karya”, dan Michael H. Hart dengan “pengaruh yang ditinggalkannya”/ Kesemua ahli non Muslim ini berkesimpulan bahwa Muhammad saw adalah manusia luar biasa. Namun demikian, beliau adalah orang yang sangat sederhana.

Harta Nabi yang paling mewah adalah sepasang alas kaki berwarna kuning yang merupakan hadiah dari Negus dari Abissinia. Beliau tinggal di satu pondok kecil beratapkan jerami. Kamar-kamarnya dipisahkan oleh batang2 pohon. Santapannya yang paling mewah -meskipun jarang dinikmatinya- adalah madu, susu dan lengan kambing. Demikianlah keadaan beliau walaupun setelah menguasai Jazirah Arabia.

Kelakuannya secara umum tenang dan tenteram. Beliau gagah berani, namun memiliki senyuman yang sangat memikat, bahkan dalam hal-hal tertentu beliau lebih pemalu daripada gadis2 pingitan. Kemampuan intelektualnya tidak diragukan, daya imajinasinya sangat tinggi, dan ekspresinya sangat dalam. Beliau dikenal sebagai seniman bahasa di kalangan para sastrawan. Di atas semuanya, pengabdiannya kepada Tuhan serta keyakinan akan kehadiran-Nya tidak pernah terabaikan.

Demikianlah terkumpul secara sempurna keempat tipe manusia dalam pribadi manusia agung ini: Pekerja, Pemikir, Pengabdi dan Seniman.

Akhlak dan tata cara pergaulannya sangat luhur. Diulurkan tangannya untuk berjabat tangan dan tidak dilepasnya sebelum yang dijabat tangan melepaskannya. Beliau tidak pernah mengulurkan kaki di hadapan teman-temannya yang sedang duduk. Beliau berjalan dengan penuh dinamisme, bagaikan “turun dari satu dataran tinggi”.

Seorang muslim akan kagum kepada beliau dengan kekaguman berganda. Sekali waktu memandangnya dengan kacamata agama dan di lain kali melihatnya dengan kacamata kemanusiaan. Mustahil rasanya, mereka yang mempelajari kehidupan dan karakter manusia ini, hanya sekedar kagum dan hormat kepadanya. Beliau adalah bukti kebenaran dari hakikat Wujud Yang Maha Benar…

Mencintai Nabi saw adalah berusaha semaksimal mungkin melakukan segala sunnah2nya. Tarawih, membaca al-Qur’an (plus terjemahannya), infaq/sedekah, mengucapkan salam, dawaamul wudhu, melakukan sholat2 sunnah rawatib, dll adalah ibadah2 yang senantiasa dilakukan Nabi saw. Lakukan itu semua, jika Anda mencintai Nabi saw…

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad….
Oleh: H. Azharul Fuad S.Ag

Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Maulid Nabi: Hak-Hak Rasulullah

Sesungguhnya di antara nikmat yang terbesar yang Allah anugerahkan kepada kita adalah diutusnya seorang rasul, yang sangat mencintai kita, menyayangi kita menginginkan keimanan dan keselamatan kita di dunia dan akhirat.

Bahkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah berkorban dan menghabiskan semua potensi yang beliau miliki demi kebahagian ummat manusia. Beliau pun sangat sedih ketika mendapatkan orang-orang yang tidak mau beriman, sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah ungkapkan dalam Al-Qur’an, artinya:
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah: 128).

Sungguh, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam begitu cinta kepada kita, sehingga semua perkara yang bisa menyelamatkan kita, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah sampaikan, dan apa-apa yang bisa mencelakakan kita di dunia dan akherat, beliau telah jelaskan, sehingga di akhir ayat beliau pun, beliau masih mengingat kita dan berkata, “Umatku....umatku.”

Sebagai seorang Muslim, hendaknya kita bersyukur atas nikmat Allah yang besar ini, dengan menunaikan apa-apa yang menjadi hak-hak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan benar. Tidak berlebihan sebagaimana orang-orang yang menempatkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai tempat bergantung, bersandar atau mengabulkan permintaan yang pada dasarnya merupakan hak Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Atau sebaliknya, orang-orang yang mengabaikan hak-hak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan memposisikan beliau seperti manusia biasa yang tidak perlu untuk diindahkan perkataannya. Wal iyâdzubillâh.

Sungguh, keterpurukan dan kehinaan yang menimpa kaum muslimin saat ini karena sebagian besar kaum Muslimin tidak menunaikan hak Allah Subhaanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya dengan baik. Dan di antara hak-hak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah sebagai berikut:

1. Ditaati Perintah dan Larangannya
Seorang Muslim wajib menaati Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, baik melaksanakan perintahnya atau menjauhi larangannya. Karena pada dasarnya, ketaatan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah manifestasi dan bukti ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala, dan Allah telah mengancam dengan keras orang-orang yang menyelisihinya. Menaatinya merupakan hal yang wajib bagi siapa saja yang beriman kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Perselisihan yang terjadi di tengah kaum Muslimin, hendaknya dikembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya lewat kitab-Nya dan sunnah nabi-Nya. Dan jika sudah jelas dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka hendaknya diterima dengan lapang dada dan penuh keikhlasan, karena itu merupakan konsekuensi dari keimanan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala. Allah berfirman, artinya: “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidaklah beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisâ: 65).

Berkata Ibnul Qayyim—rahimahullâh, “Allah Subhaanahu wa Ta'ala bersumpah dengan diri-Nya, bahwa tiada keimanan atas hamba sampai mereka menjadikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai hakim (pemutus) atas segala perselisihan di antara mereka di dalam perkara yang kecil maupun yang besar. Dan Allah tidak mencukupkan keimanan hanya sekadar menjadikan beliau sebagai hakim, sampai hilangnya keluh kesah terhadap keputusan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dan itu pun tak cukup, sampai mereka menerima dan melaksanakanya. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman, artinya:
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al-Ahzâb: 36).

Maka Allah Subhaanahu wa Ta'ala mengabarkan, bahwa tidak ada pilihan lain bagi seorang Mukmin, setelah keputusan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Dan barangsiapa memilih selain apa yag diputuskan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka sungguh dia berada dalam kesesatan yang nyata.

Kita mendapatkan banyak ayat dan hadits yang menjelaskan pentingnya taat kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan. Sahabat bertanya, “Siapakah orang yang enggan?” Rasulullah r bersabda, “Barangsiapa yang menaatiku, maka akan masuk surga. Dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka dialah yang termasuk enggan (masuk surga).” (HR. Bukhârî dan Muslim).

Sejarah membuktikan bagaimana para sahabat begitu bersemangat, mengikuti semua apa yang Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam contohkan dan perintahkan, serta meninggalkan semua yang Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam larang. Sebagai contoh, pada mulanya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para sahabat shalat menghadap Baitul Maqdis sebelum kiblat dialihkan ke Ka’bah. Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sedang shalat, ada seseorang yang keluar dan melewati suatau kaum yang sedang melaksanakan shalat, kemudian orang tersebut mengatakan bahwa kiblat sudah berubah, maka mereka pun segerah merubah arah kiblat ke Baitullah sedang mereka masih dalam keadaan rukuk.

Demikian pula dengan pengharaman khamr, yang pada waktu itu masih ada di antara sahabat yang hampir meneguk khamr tersebut, lalu ketika kabar tentang pengharaman khamr mereka dengar, maka serentak dan tanpa berpikir panjang mereka langsung membuang khamr tersebut, pada hal itu merupakan kebiasan mereka yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

Sebagai contoh lain, para shahabiyah (sahabat wanita), setelah turun ayat tentang hijab maka mereka bersegera mengambil dan mengenakan kain yang bisa mereka pergunakan untuk menutup aurat mereka. Bandingkan dengan kondisi umat Islam saat ini, ketika datang perintah dan larangan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, berapa banyak alasan yang kita jadikan dalih untuk menolak perintah dan larangannya. Wallâhul Musta’an.

2. Dicintai dan Dibela Sunnah-sunnahnya
Di antara perkara yang besar dari keimanan adalah mencintai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, karenanya tidak benar kecintaan seseorang kepada Allah Subhaanahu wa Ta'ala, tanpa mencintai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, lagi pula mencintai Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam merupakan sebab dimasukkannya seseorang ke surga. Mencintai Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam haruslah melibihi kecintaan kita kepada harta, orang tua, anak-anak, dan bahkan seluruh manusia, termasuk diri kita.

Suatu ketika, Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'Anhu pernah datang kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan menyampaikan kecintaanya kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan mengatakan, “Ya, Rasululllah! Sungguh, engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku.” Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak, demi Allah! Kecuali engkau mencintaiku melebihi kecintaanmu kepada dirimu sendiri!” Maka Umar menjawab, “Sungguh, demi Allah! Engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri.” Maka Rasulullah r bersabda, “Sekarang, wahai Umar (baru engkau betul-betul beriman).” (HR. Bukhârî).

Cinta yang kita maksudkan adalah cinta yang sebenarnya dengan bersemangat mengamalkan sunnah-sunnahnya, membela dan memperjuangkannya dengan cara-cara yang benar, serta mencukupkan diri terhadap apa yang beliau ajarkan, atau tidak mengada-adakan perkara yang memang tidak diperintahkan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, karena memang demikianlah konsekuensi kecintaan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Bahkan kita harus berani mengorbankan semua yang kita miliki demi membela Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sunnah-sunnahnya.

Di sisi lain, ada di antara kaum Muslimin yang mengekpresikan kecintaan kepada Rasulullah r tapi dengan hal-hal yang tidak dicontohkan, seperti shalawat-shalawat yang tidak berdasar dan terkadang berisi sanjungan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam secara berlebihan. Sebagian yang lain merayakan hari kelahiran Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (mauludan), dengan alasan bukti cinta, syiar Islam, dan sebagainya. Tetapi coba kita renungkan perkataan sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu.


“Berapa banyak orang yang ingin meraih kebaikan namun tidak mendapatkannya.” (Diriwayatkan Imam Dârimî dalam sunannya)

Mereka berkata tentang maulid Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, “Tidak usah terlalu dipersoalkan dan dibesar-besarkan, bukankah kita menginginkan persatuan kaum muslimin?” Benar, tapi bukankah agama itu nasihat? Coba kita renungkan beberapa pertanyaan di bawah ini; Pernahkah Nabi melakukan peringatan hari kelahirannya, atau Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam wasiatkan kepada para sahabatnya? Dan adakah di antara sahabat dan tabi’in melakukannya? Dan tentulah para sahabat adalah orang-orang yang paling tahu tentang sunnah dan paling cinta kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Seandainya itu adalah perkara yang disyariatkan, tentulah mereka yang paling pertama melakukannya. Di samping itu masih banyak sunnah-sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang menunggu untuk kita amalkan. Kebenaran datang dari Allah dan Rasul-Nya, dan kebenaran lebih wajib untuk kita ikuti.

3. Dicintai Keluarganya dan Para Sahabatnya
Keluarga dan sahabat-sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memiliki kedudukan yang tinggi dan dan keutamaan yang besar. Mereka adalah para pendamping Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam memperjuangkan ad dien yang mulia ini, sehingga kita semua wajib mencintai mereka karena itu bagian dari keimanan. Mencintai mereka berarti mencintai Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan membenci mereka sama saja membenci Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

4. Didahulukan Perkataanya dan Beradab dengannya
Semua perkataan dan pendapat bisa diterima dan ditolak kecuali sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sungguh musibah besar yang menimpa kaum Muslimin, ketika mereka menjadikan perkataan manusia di atas perkataan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Para sahabat menyadari, betapa agungnya dan mulianya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, sehingga ketika mereka menghadapi persoalan meraka langsung meminta fatwa kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sepeninggal Rasululah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka di antara cara untuk mengagungkan dan memuliakannya adalah dengan mengembalikan semua urusan agama kepada Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang shohih serta tidak meninggalkannya hanya karena alasan mengikuti pemimpin, kyai atau orang-orang tertentu. Dan inilah yang merupakan implementasi dari firman Allah Subhaanahu wa Ta'ala, artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Hujurât: 1).

Demikianlah di antara hal penting dari hak-hak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallamyang wajib untuk kita berikan kepada beliau sebagai wujud keimanan dan kecintaan kita kepada beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Wallâhu A’lam.
(Abû Shofiyah Syaibânî)


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Maulid Nabi: Muhasabah Diri

Muhasabah Diri

SAYA BERSYUKUR ....

Allah yang maha agung, maha menatap,maha mendengar, maha memperhatikan. Dia tahu apa yang kita lakukan. Tidak satupun lirikan mata yang luput dari pengetahuan Allah. Tidak ada satu katapun yang terucap yang tidak didengar oleh pendengaranAllah yang maha mendengar.

Saat ini kita masih dihargai dan dihormati orang lain, bawahan, teman, orang tua. Sesungguhnya bukan karena kemuliaan yang kita miliki melainkan karena Allah yang masih menutupi aib kita.

Wahai saudaraku sekalian, sesungguhnya kian lama kita dekat dengan kepulangan kita

Kain kafan akan ada saatnya akan dibungkuskan ke badan kita. Alangkah beruntungnya jikalau kematian datang kita benar benar sudah siapDosa sudah diampuni oleh Allah, badan kita terbasuh air wudhu. Alangkah indahnya jikalau malaikat maut menjemput dengan paras yang teramat indah.

Kening kita usai berwujud,lisan kita sedang lirih menyebut nama Allah. Keringat kita sedang bersimbah berjuang dijalan Allah. Alangkah indahnya jikalau kematian datang orang tua ridho kepada kita,orang orang yang kita sakiti sudah memaafkan tidak ada hutang piutang. Alangkah indahnya jikalau kematian datang air mata kita sedang menetesingat dan rindu kepada Allah. Kita lepas ajal kita dengan kemuliaan dengan khusnul khotimah.

Tapi alangkah banyaknya orang orang yang mati dengan keadaan sebaliknya. Mati dalam keadaan dosa. Mati di tempat zina. Mati dikutuk dan dilaknat orang tua. Mati dengan berselimut harta haram.

Wahai saudaraku, hidup di dunia hanya sebentar,Allah yang menciptakan kita memilih kita menjadi manusia,bukan menjadi hewan atau tumbuh tumbuhan. Diantara bermilliaran manusia, kita ditakdirkan menjadi orang Islam. Betapa banyaknya manusia yang tidak mengenal islam. Diantara begitu banyak orang islam banyak yang tidak mengenal sujud dan tausiah, Allhamdullilah.

Kening ini sering diberi kesempatan untuk bersujud, Allhamdullilah. Otak kita dibuat cerdas tidak menjadi orang yang hilang ingatan. Allah memberi mata kepada kita sehingga kita bisa melihat indahnya alam. Kita diberi telinga yang dapat mendengar dengan jelas mendengar suara adzan, mendengar suara bayi yang menangis &dapat menerima ilmu, Allhamdullilah.

Padahal mudah bagi Allah untuk mengambil telinga ini mudah bagi Allah untuk menghendaki dunia ini menjadi sepi seketika. Allah memberikan kita lidah yang bisa bersuara walaupum Allah tahu betapa banyak dusta yang kita ucapkan,betapa banyalk fitnah yang kita sebar dari mulut kita.

Allah maha tahu perasaan yang tercabik akibat lisan kita. Tapi Allah masih memberikan kesempatan untuk menyebut namanya. Dituntun untuk bisa istigfar padahal mudah bagi Allah untuk menjadikan mulut ini tidak bersuara.

Allah maha tahu bagaimana kita riya dengan tubuh ini, memamerkan tubuh kita sehingga orang lain tergelincir. Atau kita sering kecewa mengutuk tubuh ini. Allah maha tahu betapa kening ini betapapun bersujud jarang khusu ingat kepada Allah.

Allah maha tahu keadaan hati kita yang sombong, merasa hebat padahal yang kita sombongkan adalah titipan Allah.

Andaikan hari ini malaikat maut berada dihadapan kita, bekal yang mana yang bisa kita bawa pulang? bukanlah kita pasti mati? Bukannya semua akan diperhitungkan, mau pulang kemana?

Saudara saudaraku bukanlah kita ingin pulang kepada Allah? Kita sering meminta surga tapi amalan kita amalan neraka, kita sering meminta selamat tetapi perbuatan kita celaka.

Kepada orang tua kita sering durhaka, berbulan bulan kita menghisap darahnya dalam kandungan. Berdiri sulit, berbaring sulit,Kita terlahir bersimbah darah,dua tahun kita hisap air susunya. Belasan tahun kita hisap keringat dan tenaganya. Berapa banyak kata kita mengirisnya, berapa banyak sorot mata kita menghujam melukai perasaannya. Berapa kali kita memalingkan wajah dengan ketus kepadanya. Berapa kali kita menghardik dan mendustakannya, padahal amalan yang dicintai Allah adalah doa kita kepada orang tua.

Saudaraku, durhaka kepada orang tua didahulukan siksanya di dunia. Mungkin orang tua kita berlumur keringat dan dosa karena ingin melihat kita berbahagia, agar kita bisa makan,agar kita punya sepatu, agar kitadihargai teman-teman. Mereka membanting tulang memeras keringat,kadang mengabaikan sujud dan sholat mereka.

KEMATIANKU .....Wahai saudaraku apabila malam ini malaikat maut menghampiri kita maka sholat kita hari ini adalah sholat terakhir kita. Wahai saudaraku, ingatlah satu desah nafas adalah satu langkah menuju kubur kita. Semakin hari sesungguhnya kita semakin dekat dengan kematian kita. Kematian bukan hanya milik orang lain tapi juga milik kita. Ingatlah bahwa ajal dapat menjemput kita dimana saja mungkin dikala tidur, dikala berjalan. Ingatlah bahwa ajal tidak bisa diduga.

Wahai saudara saudaraku, kita pasti akan mati dan kita pasti akan mempertanggungjawabkan apapun yg kita lakukan. Tidak ada sedikit pun yg kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri. Allah melihat persis apa yg kita lakukan tidak ada yg tersembunyi. Walaupun kita menyembunyikan aib kita serapi-rapinya, tetaplah Allah akan mengetahuinya. Memang, sekarang ini kita masih aman dari hinaan orang, dari celaan orang, dari cemoohan orang, karena kita bisa merahasiakannya. Tapi apakah kita mamapu merahasiakan aib kita di hadapan Allah kelak?

Siapkah kita andaikata malaikat maut menjemput kita hari ini? Ingatlah pada syarakatul maut adalah saat yg sangat pahit. Kita sering melihat bagaimana hewan kurban yg tidak punya dosa, Allah memperlihatkan kepada kita pahitnya saat ajal memisah dari tubuh kita. Mata terbeliak, lidah menjulur, badan menggelepar sesungguhnya kita pun akan demikian. Walaupun tampak tenang sesungguhnya pahit kecuali bagi orang-orang yang merindukan Allah.

Andaikata kita sudah mati tidak ada lagi yang bisa menolong , harta-harta kita yang mati matian kita kumpulkan tak bisa kita bawa karena bukan milik kita tapi milik Allah.

Tinggal sehelai kain kafan yang dililitkan ditubuh kita. Bayangkanlah apabila tubuh ini sudah kaku, wajah ini sudah beku. Kain kafan sudah mulai dibungkus.

Bersyukur kalau kita ada yang mengurus. Bayangkanlah bila tubuh kita sudah terbujur kaku bersyukur bila ada yang menyolatkan kita. Istri, suami, anak anak kita hanya bisa menangis disekitar kita.

Kita akan diusung ke kamar kita yang baru, yaitu ke liang lahat. Wajah kita akan dibuka untuk menyentuh tanah dan papan akan ditutupdisekitar kita.

Pelan pelan orang yang kita cintai akan menaburkan tanah sehingga semakin gelap, semakin kini sendiri. Tanah semakin penuh, semakin jauh dari mereka. Mungkinkah nanti anak-anak kita yang menaburkan tanah, sahabat-sahabat kita. Inilah pertemuan terakhir dengan mereka.

Tinggallah kita sendiri di liang lahat, mereka semua akan pulang. Belatung, cacing sudah mulai mengunyah tubuh kita. Tapi yang menjadi masalah ketika mulai datang malaikat kubur, Mungkin pertanyaannya: "wahai mahluk malang berpuluh-puluh tahun engkau hidup di dunia "Betapa banyaknya engkau menghianati Allah yang selalu menjamumu. Betapa banyak nikmatnya dan kau balas dengan penghianatan. Mungkin saat itu dinding kubur mulai menghimpit tubuh. Sebetulnya sholat kita akan membela tetapi sholat kita terlalu lemah,karena tidak pernah khusu.

Mungkin sedekah kita akan membela tapi sedekah kita terlalu lemah karena kita terlampau kikir. Mungkin saum kita akan menolong tapi saum kita hanya saum perut, mata tidak pernah saum, mulut tidak pernah saum, hanya bisa menyakiti orang lain.

Mungkin haji kita akan menolong tapi haji kita haji mardun, yang tertolak karena niatnya tidak benar. Tinggallah kita menderita, paling hanya doa anak dan keluarga kita yangkita tunggu-tunggu, tapi bagaimana? Mereka tidak bisa berdoa karna kita tidak pernah mengajarkan mengenal Allah dengan baik.

Tahukah saudaraku, siksa kubur terhenti apabila anak kita berdoa atau orang yang Allah titipkan. Doa tersebut bagai cahaya yang masuk sehingga kubur kita menjadi terang-benderang. Berbahagialah bagi orang orang yang cukup bekal, kubur akan menjadi salah satu kenikmatan. Sholatnya menjadi cahaya terang benerang ,sedekahnya menjadi ganjaran,wakafnya menjadi pahala yang tak pernah putus,orang orang yang ditolong akan selalu mendoakan, ilmu yang diajarkan akan mengalir tiga ganjaran.

Wahai saudaraku, kenapa kita selalu mengganggap kematian itu keliatannya adalah untuk orang lain, padahal kita pasti mati. Setiap perbuatan kita di dunia akan dihitung lengkap, apakah kebaikan,keburukan yang lebih banyak.

Wahai Allah, Engkaulah yang maha tahu kapan ajal akan menjemput kami. Kain kafan mana yang akan dililitkan di tubuh ini,Juga liang lahat mana yang kami akan huni. Wahai Allah ijinkanlah kami memiliki sisa umur yang benar, ampunilah andaikata selama ini kami mengkhianatimu.

Jadikan harta yang engkau titipkan benar benar dapat menjadi cahaya dalam kubur kami kelak. Jadikanlah sholat-sholat kami menjadi pendamping kami ya Allah.

ORANG TUAKU ....Kita tidak tahu akan berapa lama lagi kita bisa menatap wajah ibu bapak kita. Andaikata ibu bapak kita sudah terbungkus kafan. Tidak ada lagi wajah yang bisa ditatap. Tidak ada lagi tangan yang bisa kita cium. Tidak ada lagi sapaan yang bisa kita tunggu. Tidak ada lagi doanya untuk kita. Andai ibu bapak kita sudah berada di liang lahat maka tidak pernah lagi kita melihat lagi mereka dirumah. Andai tanah sudah menimbun jasadnya. Jangan sia siakan ibu bapak kita.

Sampai kapanlah kita akan melukai hatinya,seburuk apapun keadaannya darah dagingnya melekat pada tubuh kita. Solehkanlah yang orang tuanya yang belum soleh. Muliakan yang orang tuanya terhina. Saudaraku kenanglah kebaikan orang tua kita. Dimana gerangan di akhirat keluarga kita berkumpul, adik, kakak, apakah kita kan kumpul di surga berjumpa dengan Rosul Allah atau cerai berai di neraka. Ya Allah utuhkan keluarga kami di dunia ini mulia, utuhkanlah keluarga kami di surgaMu mulia. Ya Allah karuniakan kepada kami hati yang penuh cinta, cinta kepadamu ya Allah, dan golongkanlah hati ini menjadi hati yang selalu rindu ingin berjumpa dengan-Mu.

DOAKU ....Ya Allah kami mohon berikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala dosa dosa kami, Ampun ya Allah..., Ampunilah kami ya Allah ...Ampuni sekelam apapun masa lalu kami. Hapuskanlah segala kotornya aib aib kami. Ampuni apabila kami sering tidak ridho dengan takdir Mu ya Allah. Ampuni segala kezaliman kami, terhadap orang tua kami Ya Allah, selamatkan orang tua kami, jadikan tetesan keringatnya, air matanya, darahnya jadi jalan kemuliaan bagi dunia dan akhirat. Sayangi ibu bapak kami ya Allah....Golongkan kami menjadi anak yang tahu balas budi. Lapangkan kuburnya ya Allah ringankan hisabnya, Amin

Oleh: K.H. Abdullah Gymnastiar


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Si Miskin: Ujian-Nya, Bukti Cinta-Nya



UJIAN-NYA…BUKTI CINTA-NYA…

Sahabat Blogger yang dicintai Allah, sebenarnya setiap kejadian yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan yang terjadi pada diri kita dan apa yang terjadi di depan mata kita hakekatnya adalah UJIAN, untuk mengetahui bagaimana sikap fisik dan hati kita.

Anak yang rewel dan sedikit nakal adalah ujian, istri yang cerewet dan suka menuntut juga ujian, suami yang galak dan pelit itupun ujian, orang tua yang tidak perhatian ujian juga, pendapatan yang pas-pasan, utang yang semakin menggunung yang tidak terbayangkan kapan bisa membayar, berbagai penyakit yang terus menyerang,wajah yang kurang tampan, bentuk tubuh yang kurang seksi atau sedikit cacat, pendidikan yang kurang cukup, semuanya itu adalah ujian.

Bahkan juga kekayaan melimpah, istri cantik dan seksi, rumah megah, mobil mewah, aset yang semakin mengembang adalah ujian, bukan itu saja bahkan WAKTU dan KESEMPATAN yang masih ada saat adalah ujian juga. Ketika waktu sholat tiba adalah ujian, ketika Jam Kerja harus dilalui juga ujian, bahkan waktu libur atau istirahat pun ujian.

Nah uniknya Allah tidak menilai hasil ujian kita saat itu , tetapi PROSES menghadapi ujian itulah yang menjadi poin-poin untuk menentukan hasil akhir ujian. Lalu apa indikator kelulusan ujian-ujian tersebut ? yaitu terucapnya kalimat Tauhid LAA ILAAHA ILLALLAH di hembusan nafas terakhir kita. Lho kok mudah ! kan kita bisa latih zikir itu setiap habis sholat atau waktu2 tertentu, ya gak segampang itu ! sebab kalimat tersebut menuntut pembuktian bukan sekedar ucapan, Apakah ketika ujian itu datang kita benar-benar menjadikan Allah SWT sandaran satu-satunya atau masih ada yang lain ?

Jadi LELAHnya kita dalam BERPROSES dalam ujian itulah yang mengugurkan dosa-dosa kita dan mensucikan jiwa kita.

“ tidaklah ada sesuatu yang menimpa seorang muslim ( baik sesuatu itu berupa ) kelelahan, penyakit, kegundahan, kesedihan, atau sesuatu yang menyakitkannya sampai duri yang menimpanya kecuali Allah menggugurkan sebagian dosa-dosanya karena mushibah tersebut”. HR. Bukhari dan Muslim

“ Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam bersabda : tidaklah seorang muslim tertimpa sesuatu yang menyakitkannya kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya, sebagaimana gugurnya ( berjatuhannya ) daun-daun pepohonan “. HR. Bukhari dan Muslim.

Sebut saja namanya Pak Rahmat , Adalah seorang yang rajin sholat malam dan bermunajat, berkhalwat dengan Al-Kholiq. Setiap malam dari kedua matanya yang memerah karena menangis, mengalir air yang membasahi janggutnya, beliau berbisik-bisik lirih memohon beberapa permintaan dan pengharapan.

Dari waktu ke waktu, tahun ke tahun, hingga putih rambutnya tak kunjung jua permintaan beliau dikabulkan oleh Allah. Permintaannya (diantaranya) adalah agar segera diangkat kemiskinan yang menjadi selimut kehidupannya selama ini, keluarganya sering sakit-sakitan, setiap hari ia keluar untuk berusaha memperoleh rizki Allah tapi tidak tampaklah dilapangkan rizqi itu untuknya.

Padahal dahulu, ketika masih menjadi pegawai Bea Cukai. UANG ,KEMEWAHAN, DAN KESENANGAN melimpah dalam hidupnya. Hingga suatu saat ia mendengarkan ceramah yang menjelaskan bahwa penyelewengan yang sering ia lakukan selama ini adalah Haram dan tidak membawa keberkahan, kelak penyelewengan ini akan berhadapan dengan hukum Allah yang tidak bisa dibantah lagi di akhirat. Bergetar hatinya, masuk hidayah Allah atasnya.

Sejak itu tidak pernah lagi ia melakukan perbuatan tersebut, semakin rajin ia melakukan sholatul Lail mengadukan nasibnya hanya kepada Allah, agar diberikan harta yang halal dan rizqi yang lapang dalam menghidupi hidup ini.

Namun berangsur-angsur PENGHASILANNYA SEMAKIN MENURUN, BELIAU SEKELUARGA SERING SAKIT DAN MENJADIKAN BADANNYA YANG SEHAT MENJADI KURUS, ANAK SATU-SATUNYA MENINGGAL SETELAH MENJALANI PERAWATAN SELAMA BEBERAPA MINGGU DIRUMAH SAKIT.

Sampai saat itu ia masih bersabar, tak pernah terucap dari mulutnya kata-kata keluhan dan makian atas apa yang menimpa hidupnya. Malahan menjadikannya semakin sering dan khusyu ia mendekatkan diri kepada Allah. Dan malang yang tidak kunjung padam terhadapnya, korupsi yang dahulu ia lakukan bertahun silam terungkap, maka ia dan beberapa orang rekannya terkena pemecatan dengan tidak hormat. Subhanallah, semakin berat rasanya hidup ini baginya. Tambah satu kalimat panjang di malam harinya ia mengadu kehadapan Rabbnya,menangis dan perih rasa batinnya.

Setiap dalam sedihnya ia berdoa, selalu ada bisikan lirih di hatinya, "Apa yang engkau harapkan itu dekat sekali, bila engkau bertaqwa!". Setiap mendengar bisikan itu, timbul semangatnya. Kini setelah ia dipecat, ia berdagang. Baginya dagang yang tidak pernah untung, hutang yang semakin bertumpuk, musibah yang seakan tidak berujung .. ahhhhh.

Setelah puluhan tahun kedepan sejak ia dekat dengan Allah setiap malamnya,tidak juga merobah hidupnya. Sejak puluhan tahun ia mendengar bisikan diatas, tidak juga tampak yang dijanjikanNya. Mulailah timbul pemikiran yang tidak baik dari syaithon. Hingga beliau berkesimpulan, tampaknya Allah tidak ridho terhadap doanya selama ini.Maka pada malam harinya, ia berdoa kepada Allah : "WAHAI ALLAH YANG MENCIPTAKAN MALAM DAN SIANG, YANG DENGAN MUDAH MENCIPTAKAN DIRIKU DENGAN SEMPURNA INI. KARENA ENGKAU TIDAK MENGABULKAN PERMINTAANKU HINGGA SAAT INI, MULAI BESOK AKU TIDAK AKAN MEMINTA DAN SHOLAT LAGI KEPADAMU, AKU AKAN LEBIH RAJIN BERUSAHA AGAR TIDAKLAH HARUS BERALASAN BAHWA SEMUA TERGANTUNG DARIMU. MAAFKAN AKU SELAMA INI,AMPUNI AKU SELAMA INI MENGANGGAP BAHWA DIRIKU SUDAH DEKAT DENGANMU !"

Beliau tutup doa dengan perasaan berat yang semakin dalam dari awal ia berniat seperti itu ('mengkhatamkan' ibadah sholat lailnya). Beliau berbaring dengan pemikiran menerawang hingga ia tak mengetahui kapan ia tertidur. Dalam tidurnya, ia bermimpi, mimpi yang membuatnya semakin merasa bersalah. Seakan ia melihat suatu Padang luas bermandikan cahaya yang menakjubkan, dan puluhan ribu, atau mungkin jutaan makhluq cahaya duduk diatas betisnya sendiri dengan kepala tertunduk takut. Ketika beliau mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat kepada siapa mereka bersimpuh, kepalanya dan matanya tidak mampu memandang dengan menengadah.

Beliau hanya dapat melihat para makhluq yang duduk dihadapan Sesuatu Yang Dahsyat. Terdengar olehnya suara pertanyaan, "BAGAIMANA HAMBAKU SI Rahmat, HAI MALAIKATKU ?" nama yang tidak dikenalnya. Seorang berdiri dengan tubuh gemetar karena takut, dan bersuara dengan lirih, "Subhanaka yaa Maalikul Quddus, Engkau lebih tahu keadaan hambaMu itu. Dia mengatakan demikian : "Wahai Allah yang menciptakan malam dan siang, yang dengan mudah menciptakan diriku yang sempurna ini. Karena Engkau tidak mengabulkan permintaanku hingga saat ini, mulai besok aku tidak akan meminta dan sholat lagi kepadaMu, aku akan lebih rajin berusaha agar tidaklah terus beralasan bahwa semua tergantung dariMu. Maafkan aku selama ini, ampuni aku selama ini menganggap bahwa diriku sudah dekat denganMu !"

Ampuni dia yaa Al 'Aziiz, yaa Al Ghofuurur Rohiim!"

Tersentak beliau, itu adalah... kata-kataku semalam ...celaka, pikirnya.

Kemudian terdengar suara lagi : "Sayang sekali, padahal Aku sangat menyukainya, sangat mencintainya, dan Aku paling suka melihat wajahnya yang terpendam menangis, bersimpuh dengan menengadahkan tangannya yang gemetar kepadaKu, dengan bisikan-bisikan permohonannya kepadaKu, dengan pemintaan-permintaannya kepadaKu, sehingga tak ingin cepat-cepat Kukabulkan apa yang hendak Aku berikan kepadanya agar lebih lama dan sering Aku memandang wajahnya, Aku percepat cintaKu padanya dengan Aku bersihkan ia dari daging-daging haram badannya dengan sakit yang ringan. Aku sangat menyukai keikhlasan hatinya disaat Aku ambil putranya, disaat Kuberi ia cobaan tak pernah Ku dengar keluhan kesal dan menyesal di mulutnya. Aku rindu kepadanya... rindukah ia kepadaKu, hai malaikat-malaikatKu ?"

Suasana hening, tak ada jawaban. Menyesallah beliau atas pernyataannya semalam, ingin ia berteriak untuk menjawab dan minta ampun tapi suara tak terdengar, bising dalam hatinya karenanya. "Ini aku Yaa Robbi, ini aku. Ampuni aku yaa Robbi, maafkan kata-kataku !" semakin takut rasanya ketika tidak tampak mereka mendengar, mengalirlah air matanya terasa hangat di pipinya. Astaghfirullah !! Terbangun ia, mimpii...

Segeralah ia berwudhu, dan kembali bersujud dengan bertambah khusyu', kembali ia sholat dengan bertambah panjang dari biasanya, kembali ia bermunajat dan berbisik-bisik dengan Al-Kholiq dan berjanji tak akan lagi ia ulangi sikapnya malam tadi selama-lamanya. "...Ya Allah, Yaa Robbi jangan engkau ungkit-ungkit kebodohanku yang lalu, ini aku hambaMu yang tidak pintar berkata manis, datang dengan berlumuran dosa dan segunung masalah dan harapan, apapun dariMu asal Engkau tidak membenciku aku rela...Ya Allah, aku rindu padaMu..."

“Orang yang paling banyak mendapatkan ujian/cobaan (di jalan Allah Ta’ala) adalah para Nabi, kemudian orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan) dan orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan),

(setiap) orang akan diuji sesuai dengan (kuat/lemahnya) agama (iman)nya, kalau agamanya kuat maka ujiannya pun akan (makin) besar, kalau agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai dengan (kelemahan) agamanya, dan akan terus-menerus ujian itu (Allah Ta’ala) timpakan kepada seorang hamba sampai (akhirnya) hamba tersebut berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak punya dosa (sedikitpun)”

[HR. At Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4023, Ibnu Hibban 7/160, Al Hakim



Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Fartheless Country, Peran Seorang Bapak dalam Keluarga



“Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada ayah yang menolong anaknya untuk berbakti kepadaNya”. (H.R. Abu Syaih dalam ats Tsawab)

Saya barusan membaca sebuah artikel di majalah Wanita edisi terbaru yang membahas tentang peran seorang ayah. Disebutkan dalam artikel tersebut bahwa masyarakat kita sudah bukan rahasia lagi menganut pepatah “ ayah bekerja dan ibu di rumah”. Ini artinya peran ayah sebagai pencari nafkah sedang ibu di rumah mengasuh anak.


Fenonema ini menjadikan anak tidak banyak merasakan peran seorang ayah atau ‘Ayah ada, tapi tiada”. Ini sering disebut sebagai pola pengasuhan dominan keibuan. Di mana seorang anak dari mulali bangun tidur hingga tertidur kembali lebih banyak bersama ibunya. Bahkan Indonesia mendapat julukan Negara tak berayah (fartheless country). Memprihatinkan ya...

Ketika anak bangun dari tidur yang pertama kali dicari adalah ibu. Ketika anak mengalami kesulitan didalam pelajaran yang diharapkan bantuan untuk pertama adalah ibu. Ketika anak sakit yang mendekap hangat adalah ibu. Ketika hendak tidur nyanyian ibu jugalah yang mengiringi kealam mimpinya?

Di mana peran ayah ketika anak-anak sedang membutuhkan? Kapan ayah ada waktu mendampingi anak menyelesaikan pekerjaan rumah? Pernahkah ayah menelon sekedar mengucap ‘I love u atau ayah kangen kamu kepada buah hati tercinta? Saya sibuk , saya cape banting tulang mencari nafkah untuk keluarga. Saya perlu istirahat di rumah. Itu jawaban yang banyak saya dengar dari peneropongan saya. Tidak salah dan saya juga sedang tak ingin menyalahkan para ayah. Karena ini realita yang banyak terjadi di masyarakat.

Tulisan ini tidak ingin memojokkan peran ayah. Saya juga tidak ingin menghakimi seorang ayah. Tapi dari selintas pengamatan dan hasil peneropongan hasil ngobrol ngalor ngidul sesama kaumku..peran ayah memang lebih dominan sekedar memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Berangkat pagi pulang sore hari. Giliran lepas dari rutinitas kerja, ayah nampak bingung memanfaatkan waktu berharganya bersama buah hati. Alhasil tak ada interaksi. Waktu di rumahpun lebih banyak untuk hobi / kesenangan pribadinya Untuk ngotak-ngatik motor / mobil, sibuk hewan piaraan Atau ayah sibuk membaca Koran , buku. atau dihabiskan di depan televisi. Sementara anak juga asyik dengan aktivitasnya sendiri.

Dampak tidak optimalnya peran ayah mulai banyak kita rasakan. Contoh banyaknya anak-anak kita yang terjerat pergaulan bebas, terjerat narkoba dan jarum-jarum neraka dll. Fenomena kekerasan yang terjadi pada anak mungkin juga terjadi karena kelengahan seorang ayah. Penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh ibu kandung terhadap anak yang terjadi di ibu kota pekan yang lalu yang ramai di beritakan di televisi, tokoh suami atau sang sang ayah luput dari perhatian.

Ya, di mana peran ayah, hingga seorang ibu kandung tega menganiaya balitanya yang masih berusia 5 bulan hingga tulang di sekujur tubuhnya remuk? Di mana peran ayah ketika seorang ibu kandung menganiaya dua anaknya yang masih balita? Di mana peran ayah hingga dia tega bersama istrinya pergi menelantarkan buah hatinya? Where have their Farthers gone?

Akibat tuntutan dan persaingan ekonomi pergeseran paradigma parenting menjadi motherhood sepertinya tidak bisa dihindarkan, “ Untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan pendidikan Al-Qur’an kepada anak, yang semestinya menjadi tugas ayah dilemparkan ke TPA”. Para ayah mungkin lupa atau bahkan tidak tahu kelak di akhirat Allah SWT akan menghisab anak berdasarkan nasab. Kelak Allah akan bertanya pada setiap ayah, apa yang telah mereka lakukan pada anaknya. Wallahu a’lam Bish-Shawab..

Semoga manfaat..
Orang-orang besar di dunia bukanlah orang-orang yang berasal dari sekolah hebat, tapi berasal dari keluarga-keluarga hebat!

Sumber: www.griya-anita.blogspot.com

Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Maulid Nabi: Belajar dari Kepemimpinan Rasulullah

Mencermati Kepemimpinan Rasulullah SAW


"Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yang mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian." (QS. Al-Ahzab : 21).

Keteladanan Rasulullah dalam memimpin tak diragukan lagi. Tindak-tanduk dan sepak terjang beliau dalam memimpin merupakan cermin pribadi mulia. Sebagai sosok pemimpin, beliau selalu mengedepankan nilai akhlak. Tataran ini kerap menjadi panutan generasi di masa dan sesudahnya.

Tataran akhlak yang ditampilkan Rasulullah bukan saja menjadi perisai kepribadian, melainkan juga mampu meluluhkan kekerasan hati siapa pun yang memusuhinya. Itulah sebabnya, Rasulullah dapat dikategorikan sebagai manusia istimewa. Keistimewaaan ini merupakan muara penyebarluasan rahmat bagi alam semesta.

Keistimewaan yang ada dalam diri Rasulullah dapat kita selusuri dari rangkaian ayat-ayat Al-Qur'an. Pada Al-Qur'an, kita temukan para nabi sebelum nabi Muhamad SAW selalu diseru oleh Allah SWT dengan nama-nama mereka, "Ya Adam..., Ya Musa..., Ya Isa..., dan sebagainya.

Tetapi terhadap nabi Muhamad SAW, Allah sering memanggilnya dengan panggilan kemuliaan, seperti "Ya ayyuhan Nabi..., Ya ayyuhar Rasul..., atau memanggilnya dengan panggilan-pangilan mesra, seperti "Ya ayyuhal muddatstsir, atau ya ayyuhal muzzammil (wahai orang yang berselimut)."

Kalau pun ada ayat yang menyebut namanya, nama tersebut dibarengi dengan gelar kehormatan. Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Ali Imran : 144, Al-Ahzab : 40, Al-Fath : 29, dan Al-Shaff : 6.

Dalam kaitan ini dapat dipahami mengapa Al-Qur'an berpesan kepada kita pada saat memanggil nama Rasul jangan seenaknya. "Janganlah kamu menjadikan panggilan kepada Rasul di antara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain..." (QS. An-Nur : 63).

Keistimewaan lain yang dapat dipaparkan berkaitan dengan pola kepemimpinan Rasululluh. Pertama, pemimpin yang zuhud. Gambaran ini dapat kita simak dari salah satu riwayat, Rasulullah bersabda, "Tuhanku telah menawarkan kepadaku dengan menukar bukit-bukit di Mekkah menjadi emas. Tetapi aku mengatakan kepadaNya : Ya Allah, aku lebih suka makan sehari dan lapar pada hari berikutnya, jika aku dalam keadaan lapar, maka aku akan mengingatMu. Dan jika aku dalam keadaan kenyang, maka aku pun dapat memujiMu serta bersyukur atas nikmat-nikmatMu."

Kedua, pemimpin yang amanah dan profesional. Rasulullah pernah bersabda bahwa pemimpin adalah pelayan umat. Sikap amanah dan profesional Rasulullah ini diikuti oleh khalifah Abu Bakar. Sebelum menjadi khalifah, Abu Bakar RA adalah seorang pedagang kain, beliau selalu sibuk dengan dagangannya itu. Setelah beliau baru dilantik menjadi khalifah, pada esok harinya dengan membawa beberapa helai kain di tangannya, beliau berjalan menuju pasar untuk berjualan seperti biasa.

Ketika itu beliau berjumpa dengan sahabat Umar RA. Umar bertanya kepadanya, "Mau pergi ke mana engkau?" Abu Bakar RA menjawab, "Saya akan pergi ke pasar." Lalu Umar berkata lagi, "Jika kamu menyibukan diri dalam perdagangan di pasar, maka siapakah yang akan menjalankan tugas-tugas khalifah?"

Kemudian Abu Bakar menjawab, "Lalu bagaimana saya harus membiayai keluarga saya?" Umar berkata, "Marilah kita menjumpai Abu Ubaidah RA (Julukan Rasululllah sebagai penjaga amanah Baitul Mal) agar ia menentukan uang gajimu." Keduanya pun menjumpai Abu Ubaidah RA lalu ditetapkan tunjangan gaji bagi Abu Bakar sama dengan yang biasa diberikan kepada seorang Muhajirin, tidak kurang dan tidak lebih.

Pada suatu hari, istrinya berkata kepada Abu Bakar RA, "Saya ingin membeli sedikit manisan." Abu Bakar menjawab, "Saya tidak memiliki uang yang cukup untuk membelinya." Istrinya berkata, "Jika engkau ijinkan, saya akan mencoba untuk menghemat uang belanja kita sehari-hari, sehingga saya dapat membeli manisan itu." Akhirnya Abu Bakar pun menyetujuinya.

Maka mulai saat itu, istri Abu Bakar menabung sedikit demi sedikit uang belanja mereka setiap hari. Beberapa hari kemudian, uang itu pun terkumpul untuk membeli makanan yang diinginkan oleh istrinya. Setelah uang itu terkumpul, istrinya menyerahkan uang itu kepada suaminya untuk dibelikan bahan makanan tersebut.

Namun Abu Bakar berkata, "Nampaknya dari pengalaman ini, ternyata uang tunjangan yang kita peroleh dari Baitul Mal itu melebihi keperluan kita." Lalu Abu bakar RA mengembalikan lagi uang yang sudah dikumpulkan oleh istrinya itu ke Baitul Mal. Dan sejak hari itu, uang tunjangan beliau telah dikurangi sejumlah uang yang dapat dihemat oleh istrinya.

Ketiga, Nabi SAW pemimpin yang dicintai Allah. Ada perbedaan yang signifikan antara sikap Allah terhadap kepemimpinan Nabi SAW dengan kepemimpinan Nabi-nabi sebelumnya. Perbedaan sikap itu dapat kita temukan dari beberapa ayat Al-Qur'an. Salah satu contoh. Nabi Musa AS Bermohon kepada Allah menganugerahkan kepadanya kelapangan dada, serta memohon agar Allah memudahkan segala persoalannya. "Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku." (QS. Thaha : 25-26).

Sedangkan Nabi Muhamad SAW memperoleh anugerah kelapangan dada tanpa mengajukan permohonan. Perhatikan firman Allah dalam surat Alam Nasyrah, "Bukankah kami telah melapangkan dadamu?" (QS. Alam Nasyrah : 1).

Akhirnya, mencermati keistimewaan Rasulullah sebagai pemimpin, seharusnya kita dapat memetik hikmah dari beliau dan diterapkan dalam kehidupan keseharian. Dan apakah nanti pada pemilu 2009. para wakil rakyat yang terpilih dapat melaksanakan amanahnya sesuai anjuran Rasulullah?

www.kotasantri.com


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

ORANG-ORANG YANG MENDUSTAKAN AGAMA


ORANG-ORANG YANG MENDUSTAKAN AGAMA

Nabi muhammad S.A.W pernah bersabda siapa yang membaca alQuran memahami isi alQuran dan memperaktekan alQuran semampu ia maka rosul akan menuntun ia ke pintu surga dan ditunjukan pintu surga. Firman Allah dalam surat al-Maa'uun disebut juga surat ar-roitaladzi dan pahala yang membaca surat ini besar, Allah akan ampuni semua dosanya selagi ia menunaikan zakatnya.

Imam ja'far shodiq bersabda dari rosul S.A.W : Siapa yang membaca surat ini (Al - Maa'uun) dalam setiap sholat fardunya maupun sholat sunahnya maka Allah terima sholatnya zakatnya dan selamat dari hisab-Nya, yang membaca surat ini sesudah sholat isya' maka Allah akan jaga ia sampai datang sholat subuh, sehabis sholat asyar maka ia dalam penjagaan Allah sampai waktu asyar di esok harinya, kebanyakan kamu mufassirin menggolongkan surat ini adalah surat makiyyah, ada juga yang mengatakan madaniyyah dan ada juga lagi yang mengatakan sebagian turun di Makkah dan sebagian yang lain turun di Madinah.

Ada yang meriwayatkan surat ini turun berkaitan Abu jahal yang waktu ada anak yatin minta haknya tapi tidak diberi bahkan dibentak dan diperlakukan dengan keras, lalu mereka mengejek Nabi Muhammad S.A.W dengan menyuruh anak tadi datang kepada Rosul SAW kemudian diceritakan apa yang mereka (teman-teman abu jahal tadi) katakan. Rosul S.A.W kemudian bersama anak itu mendatangi abu jahal, abu jahal ia hanya terdiam dan langsung memberi haknya anak itu kemudian abu jahal ditertawakan teman-temannya karena ia mau memberi hak anak yatim itu hanya karena takut dipukul nabi Muhammad S.A.W.

Orang-orang yang termasuk mendustakan Agama;
1. Menurut surat ini (Al-Maa'uun) islam bukan hanya omongan saja hanya pengakuan kalau ia adlaah islam tetapi harus dibuktikan dengan perbuatan juga

2. Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah saja tetapi juga hubungan dengan sesama hamba Allah

3. Bagaimana orang yang pura-pura dengan islamnya sedang sholat lima waktu selalu mengabaikannya

4. Selalu melakukan sesuatu hanya ingin dipuji orang lain (riya')

5. Kikir bakhil padahal itu permintaan hal yang sepele misal meminta garam, air dll.
Siapa orang yang membohongi islam? tidak mempercayai hari kiamat, membohongi alQuran, tidak mempercayai adanya pahala dan dosa walaupun ia menamakan ia seorang muslim, salah satu faktor kenapa orang tidak melakukan dosa maka ia ingat kalau nanti ada hari pembalasan, ketika orang mulai lemah kepercayaannya pada hari kiamat maka orang itu akan melakukan berbagai hal yang ia kehendaki dan lepas kontrol.

Walaupun ia menampakan sebagai muslim tapi sesungguhnya pembohong ialah dalam surat al-Maa'uun:
1. Orang yang bersikap keras terhadap Orang yatim.
Mereka yang mengusir anak-anak yatim dengan kasar tidak memberi haknya padahal semestinya ia harus merawatnya dan bersiap menjadi bapaknya maka Allah akan memasukkan kedalam neraka juga dengan kasar, seperti apa yang dilakukan Imam Ali setiap anak yatim dizamannya kalau ditanya siapa ayahmu mereka semua menjawab Ali bin Abi Tholib bahkan anak yang tidak yatim ingin menjadi yatin mereka iri dan urusannya kita wajib memuliakan anak yatim dan perlu memberi kasih sayang dan Allah berbicara mengenai anak yatim dan orang miskin itu sangat berbeda. Allah sangat mengecam (an-nisa ayat 10) menjaga harta anak yatim sampai anak itu cukup dewasa dan jangan pernah memakan harta anak yatim itu semua kalau kita mengaku cinta pada rosul padahal rosul itu adalah anak yang yatim juga.

“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”.[4:10]

2. Ialah orang yang tidak menganjurkan untuk memberi makanan kepada orang yang miskin supaya memberi bantuan makanan untuk orang miskin. Karena itu adalah haknya Seperti dalam (Qs al ma'arif 14-25) Allah mengutuk orang yang tidurnya dalam keadaan kenyang sementara tetangganya yang lain kelaparan, ketika ia mampu maka wajib memberi tapi ketika kita tidak mampu juga kita harus menyeru supaya orang yang mampu agar membantu kepada mereka yang miskin, , (al-fajr) rizkinya lancar ini bukti Allah memuliakan aku

“berada di dalam syurga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?", Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin,dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya “(Al-mudassir 40-46)

“Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" {1576}

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim , dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin” Al – Fajr [89:15-18]

3. Ini masalah besar yang selalu kita hadapi dan itu celaka besar meski sudah telah dan terkutuk yaitu mereka yang meremehkan waktu sholatnya dan selalu mengulur-ngulur waktu sholatnya tidak menghormati waktunya bukan didalam sholatnya kadang-kadang diluar waktu, merasa malas melakukan sholat dan itu sifat kaum munafikin (Annisa ; 142)

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka {364}. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya {365} (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali {366}”[4:142]

Dan kalau sholatnya ingin dipuji (At : taubah 54)

“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” [9:54]

Tidak menginfakkan hartanya karena malas, padahal imam ali bersabda “Tiada satu amalan yang dicintai oleh Allah melebihi sholat maka jangan libatkan urusan duniamu terhadap sholat karena kita menganggap lebih mulia daripada urusan sholat kita, rosul diakhir hayatnya bersabda “wahai umatku jagalah sholat” imam ja'far shodik bersabda ketika diakhir hayatnya dikumpulkan semua keluarganya dan berwasiat tidak akan pernah mendapat syafaat ahlul bait kalau ia meremehkan sholat, itu bukan berarti meninggalkan sholat karena kita meremehkan yang paling dicintai oleh Allah “naudzubillah”

Pahala sholat subuh itu dibandingkan dengan kenikmatan semua isi bumi adalah sangat jauh lebih mulia orang yang melakukan sholat subuh tepat pada waktunya. Menjaga waktu sholatnya agar kita tidak ditolak sebagai umat Nabi Muhammad S.A.W dan tidak mendapat syafaat beliau, kekuatan kita untuk melawan hawa nafsu ialah dengan sabar dan sholat maka itu harus dimiliki biar benteng kita tidak lemah dan tidak membiarkan setan masuk sari setiap sudut dirikita

4. Melakukan amal riya' ingin dipuji orang, bukan untuk Allah
Kalau ia yakin Allah akan membalas maka ia tidak akan berbuat untuk selain Allah dan ini sangat berbahaya dan tiada artinya. Siapa yang ingin berjaumpa dengan Allah jangan mensekutukan Allah, apabila start awal hanya untuk Allah kemudian orang memuji perbuatan yang telah kita lakukan itu adalah kabar gembira dari Allah. Banyak amalan yang dilakukan orang hanya untuk ingin dipuji orang dan itu adalah meremehkan Allah:

Tanda-tanda orang riya' Menurut imam Ali bin Abi Tholib;
a. Malas kalau sendirian

b. Rajin melakukan kalau banyak orang

c. Tambah rajin beramal kalau dipuji

d. kalau gak ada yang muji mulai malas ia

dan sebab-sebabnya orang riya' ialah;
a. Orang yang gila dengan sanjungan

b. Takut dikritik

c. Tamak kerena ada yang diharapkan

d. ia ingin menyembunyikan amalan jelekny.

5. Yang mencegah melakukan sesuatu yang tidak berharga yang tidak berarti, yang ringan saja tidak mau memberi apalagi yang lebih berat sedikit. Memberi pertolongan sedikit itu misalnya memberi garam kepada tetangga yang meminta, air, sendok dll. Apabila ia tidak mau memberi maka ia akan dicampakan oleh Allah kelak di akhirat. Perampok itu lebih baik daripada orang yang tidak mau mengeluarkan zakatnya. karena mereka merampok harta-harta orang kaya, daripada orang kaya yang tidak mengeluarkan zakatnya karena ia sangat kikirnya.

Artikel terkait:

6 WASIAT ROSUL UNTUK IMAM ALI RA.

Beliau Nabi Muhammad S.A.W diberi mukjizat Allah SWT dengan kalimat singkat, pendek, padat tapi mencakup segalanya, sehingga hal yang luas hanya diungkapkan beberapa kalimat saja, rosul S.A.W sering mewasiatkan wasiatnya hanya kepada beberapa orang tertentu saja, imam Ali ra. Fatimah sa. Hasan husein sa., abu dzar ra dll. Imam ali ra. pernah ditawarkan 600 ribu dinar, 600 ribu kambing atau 600 ribu kalimat, karena bagi imam ali semua yang berhubungan dengan dunia tidaklah begitu penting, maka beliau memilih 600 ribu kalimah, kemudian oleh rosul SAW disingkat menjadi 6 kalimah saja.

Sebenarnya yang paling penting bagi mukmin adalah ilmu yang bermanfaat apalagi ilmu agama itu sangat penting, karena itu untuk bekalnya hidup didunia dan akhirat. Ini nasehat untuk imam al ra. Tapi apabila kita mengaku umat rosul S.A.W maka ini juga wasiat untuk kita semua.

6 wasiat itu adalah:

1. Ya Ali kalau kamu melihat manusia sibuk melaksakan yang sunnah maka kamu sibuklah kamu melaksanakan yang wajib. Jangan sampai lupakan fardhu hanya demi mengejar sunnah bahkan Ali ra. Berkata kalau sunnah itu menggangu yang wajib lebih baik tidak perlu menjalankannya, tapi jangan pernah meremehkan yang sunnah karena ada pahala disana, Ada hal apabila dilaksanakan akan bertemu Allah kelak; Siapa yang melaksanakan semua perkara wajib yang telah ditentukan Allah maka orang itu dihitung sebagai orang yang paling ahli ibadah.

Tanda-tanda hancurnya Negara karena 4 faktor:

@ Sibuk pada hal yang sepele dan selalu dicari – cari,

@ Yang wajib dilupakan,

@ Orang yang kotor jadi pemimpin,

@ Yang mulia ditempatkan dibawah,

2. Ya Ali Apabila kamu melihat manusia sibuk dalam hal amal dunianya maka sibuklah kamu dalam hal akhirat, bukan berarti melarang manusia melakukan aktifitas didunia dan menikmati apa yang ada didunia ini, artinya bukan berarti menganggap dunia tidak penting karena kita sedang hidup di dunia dan kesibukan dunia bisa untuk jadi amal akhirat bila kita niatkan dengan yang baik. Tapi Allah menyebutkan kalau akhirat itu lebih penting dan lebih kekal disana, Orang gila yang sebenarnya menurut imam Ali ra. adalah Orang yang lebih mementingkan kepentingan dunia mendahulukan kepentingan dunia daripada akhirat.

Mengapa orang tidak mengisi tabungan untuk akhirat padalah kita semua pasti kesana? Tanpa itu sulit sekali. Kalau kita tidak percaya adanya akhirat maka itu tidak apa – apa. Sesungguhnya Orang yang takut mati hanya karena tidak pernah menyetor tabungan untuk akhiratnya.

3. Ya Ali apabila kamu melihat manusia sibuk melihat aib orang lain, maka sibuklah kamu mencari-cari aib mu sendiri, mengapa mereka sibuk mencari aib orang lain sedangkan kita bukan makhluk yang maksum (bebas dari segala dosa) yang bisa bebas dari aib apabila kita selalu mencari kekurangan diri sendiri dihadapan Allah maka dia tidak akan punya waktu untuk mengoreksi aib orang lain, kalau mau menegur orang yang salah tegurlah dengan yang baik setelah itu selesai jangan membicarakan aib tadi. Menurut rosul orang yang membuka aib orang lain maka sebelum mati aib orang itu akan dibongkar oleh Allah. Apakah dosa kita sudah di ampuni Allah kok bisa sempat-sempatnya membuka aib orang lain??? Tangisilah aib kita dimalam hari supaya aib kita ditutup oleh Allah, kalau orang lebih banyak duduk maka dia akan menangisi merintihi aibnya daripada sibuk membuka aib orang lain.

4. Ya Ali apabila kamu lihat Orang sibuk menghiasi dunianya maka sibuklah kamu meghias akhiratmu, bagaimana kita menghiasi akhirat? kalau kita yakin kita punya istana disurga maka hiasilah dan lengkapi dengan perabot yang indah-indah dan itu sumbernya dari dunia ini. Harta anak istri itu hiasan dunia tapi jangan sampai kita menghiasai tempat yang akan kita tinggal tapi tempat yang akan kita tinggali yang lebih lama lebih kekal kita biarkan. Itu bukan berarti mengharamkan menghiasi dunia tapi kapan kita berhias untuk siapa kita berhiasa? kalau kita menghina Orang miskin karena congkak dengan hiasan dunia yang kita miliki, artinya kita telah mendapat murka Allah. Setiap orang yang hina dihadapan orang lain (fakir miskin) maka itu adalah tamu Allah yang harus dihormati.

Allah melarang rosul terpukau melihat kekayaan orang kafir karena pada hakekatnya Allah ingin menyiksa mereka dengan harta-hartanya itu, Apa hiasan kita didunia? Yang akan menguntungkan kita bila berhias disini? yaitu ketika menghiasi dirinya dengan keimanan, maka Allah akan menghias keimanan kita dengan imanan kita, iman itu benteng sekaligus hiasan. Musuh utama kita adalah iblis dan mereka bersumpah akan menghiasi anak adam dengan hiasan yang jelek.

Rosul menyuruh mengenakan pakaian yang baik yang pantas yang telah diberi kan Allah tapi jangan sampai perhiasan kamu itu meremehkan orang-orang miskin yang melihatnya, dunia itu ibarat Emas sedang akhirat itu ibarat pecahan batu kerikil kamu mau pilih yang mana? Emas indah tapi tidak kekal sedang kerikil kekal dan tahan lama.

5. Ya Ali kalau kamu melihat orang banyak – banyakan amal maka sibuklah kamu dengan amal yang paling baik, karena banyak amal itu bukan berarti baik tapi pilihlah yang terbaik meski sedikit tapi berbobot. kadang 1 dirham nilainya lebih mulai dari 1000 dirham, karena itu Alquran selalu menyebutkan siapa diantara kalian yang terbaik amalnya? bukan yang terbanyak amalnya cari inti amal tersebut yang terbaik.

6. Ya Ali apabila kamu melihat orang sibuk berpegangan pada makhluk maka berpeganglah kamu pada sang Kholiq, kadang orang mengandalkan orang kaya pejabat untuk apa itu semua? itu tidak berguna mintalah berharaplah pada dzat yang hidup selamanya, Allah itu kekal tidak ada masa berakhirnya sedang pejabat bisa jadi mantan pejabat, kuat jadi lemah tapi Allah itu selamanya.

Ancaman Allah bagi hamba Allah yang mengharap pada selain Allah. Allah akan menjadikan semua jalan kemudahan dilangit dan dibumi akan tertutup, disia–siakan Allah, akan dijauhkan dari nikmatnya munajat kepada-Nya, Allah akan tutup semua pintu hajatnya, minta ditutup segala masalahnya tapi masalahnya malah ditambah, mengapa mencari sesuatu yang lain padahal semua ketentuan adalah milik Allah dengan disertai usaha. Semua pintu langit dan bumi akan terbuka bila menyerahkan semua urusan kepada Allah SWT.

Allah telah memberi semuanya kepada kita meminta, memberi apabila mereka meminta, dan bukankah hanya Allah yang bisa menyelesaikan urusan yang sulit? mengapa mereka berpaling dari Allah, apabila seluruh makhluk Allah meminta kepada-nya semuanya dikabulkan semua itu tidak akan mengurangi kemegahan kerajaannya Allah.

Semua yang ditawarkan rosul tersebut lebih mulia dari 600 ribu dinar dab 600 ribu kambong, karena 600 ribu kalimah itu mencakup segala nikmatnya dunia dari awal sampai kiamat nanti.

Narasumber:
- Pengajian Habib Muhammad bib Alwi pasuruhan
- PasFmPati.net 00:00 dan 05:00 Wib.


Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

BERATNYA SIKSA KUBUR



BERATNYA SIKSA KUBUR

Al-Faqih berkata bahwa Abu Ja’far meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa orang mukmin itu apabila diletakkan di dalam kuburnya maka kuburnya itu dilapangkan 70 hasta, ditaburi harum-haruman dan ditutup dengan kain sutera. Apabila ia hafal sebagian dari Al-Qur’an maka apa yang dihafalnya itu menerangi seluruh kuburnya, dan apabila ia tidak hafal, maka ia dibuatkan cahaya seperti matahari di dalam kuburnya. Ia bagaikan pengantin baru yang tidur dan tidak dibangunkan kecualioleh isteri yang sangat dicintainya. Kemudian ia bangun dari tidurnya seakan - akan ia belum puas dari tidurnya itu.

Sedangkan orang kafir, maka kuburnya disempitkan atasnya sehingga tulang - tulangnya masuk kedalam perutnya lantas didatangi berbagai macam ular yang besar sebesar leher unta, dimana ular-ular itu makan dagingnya sehingga tidak tersisa daging pada tulangnya. Kemudian datang kepadanya malaikat yang tuli, bisu dan buta dengan membawa cambuk-cambuk dari besi. Mereka memukulinya dengan cambuk-cambuk itu tanpa mendengar jeritan dan melihat orang itu sehingga tidak akan timbul rasa belas kasihan kepadanya. Disamping itu neraka selalu diperlihatkan kepadanya baik diwaktu pagi maupun diwaktu sore.

Al-Faqih memberikan nasehat, barang siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur, maka ia harus senantiasa mengerjakan empat hal dan menjauhkan diri dari empat hal. Empat hal yang harus selalu dikerjakan itu adalah:

1. Shalat,
2. Shadaqah,
3. Membaca Al-Qur’an,
4. Banyak membaca tasbih (subhanallah walkhamdulillah wa laa ilaa ha illallah hu allahu akbar, laa khaulaa wa laa kuwwata illaa billah).

Keempat hal ini akan bisa menjadikan kubur itu terang dan lapang. Sedangkan empat hal yang harus ditinggalkan adalah;

1. Dusta,
2. Khianat,
3. Adu domba,
4. Hati-hati dalam masalah kencing.
Rasulullah SAW bersabda (yang artinya) : “Bersihkanlah (bersucilah) sewaktu kencing, karena kebanyakan siksa kubur itu karena kencing”.

Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Barang siapa yang banyak mengingat kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu taman dari taman-taman surga. Dan barangsiapa yang lalai kepada kubur maka ia akan mendapatkan kubur itu sebagai salah satu jurang dari jurang-jurang neraka”.

Sahabat Ali karromallahu wajhahu didalam khutbahnya mengatakan: “Wahai hamba Allah ingatlah mati, ingatlah mati karena kamu tidak bisa menghindar darinya. Bila kamu diam, maka ia akan datang menghampirimu; dan bila kamu lari, ia akan mengejarmu. Ia terikat pada ubun-ubunmu. Carilah keselamatan, carilah keselematan. Di belakangmu ada kubur yang selalu mengejar kamu. Ingatlah bahwa kubur itu bisa merupakan salah satu taman dari taman-taman surga, dan bisa pula merupakan salah satu jurang dari jurang-jurang neraka. Ingatlah bahwa sesungguhnya kubur itu setiap hari berbicara tiga kali dengan perkataan;

1. “Aku adalah rumah gelap",
2. "Aku adalah rumah duka cita",
3. "Dan aku adalah rumah ulat”.

"Ingatlah bahwa setelah itu ada suatu hari yang lebih ngeri dimana pada hari itu anak muda langsung beruban, orang tua pingsan, semua orang yang menyusui anaknya lalai terhadap anak yang disusuinya, semua wanita yang hamil menggugurkan kandungannya, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak, akan tetapi siksaan Allah itu sangat keras. Ingatlah, bahwa setelah itu ada neraka yang panas sekali, sangat curam, perhiasaannya besi, airnya nanah, di dalamnya tidak ada rahmat Allah sama sekali”. (mendengar khutbah ini kaum muslimin menangis tersedu-sedu). Lalu Sayyidina Ali k.w melanjutkan khutbahnya: “Tetapi disamping itu ada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksaan yang pedih dan memasukkan kami dan kamu ke dalam surga tempat kenikmatan”. Amin

Rasulullah SAW bersabda (yang artinya) :“Kubur itu adalah pos (tempat pemberhentian) pertama dari pos-pos akhirat. Apabila seseorang selamat dari pos pertama itu maka pos berikutnya lebih mudah daripadanya, dan apabila seseorang tidak selamat dari pos pertama itu maka pos berikutnya lebih berat daripadanya”.

Contoh akibat sifat khianat;
Diriwayatkan dari Abdul Hamid bin Mahmud Al-Maghuli dimana ia berkata: “Sewaktu kami sedang duduk bersama-sama dengan Ibnu Abbas ra, tiba-tiba datanglah sekelompok kaum lalu berrkata: “Kamu berangkat dari rumah dengan maksud untuk menunaikan haji, dan ada seorang teman kami yang ketika sampai di daerah Dzatus Shafah meninggal dunia kemudian kami mengurusnya dan kami menggalikan kubur untuknya. Ketika kami menggali kubur dan membuat liang lahat ternyata liang lahat itu penuh dengan ular. Kemudian kami tinggalkan tempat itu, dan kami menggali lagi di temapt lain. Di tempat yang lain itu pun sama saja, liang lahatnya penuh dengan ular. Kemudian kami tinggalkan tempat itu dan menggali lagi kubur untuk yang ketiga kalinya, dan ternyata di tempat itupun liang lahatnya penuh dengan ular. Kemudian kami tingalkan mayat itu dan kami datang kepadamu”. Ibnu Abbas ra berkata: “Itu adalah amal perbuatan yang ia lakukan sendiri. Pergilah dan kuburlah mayat itu di kubur yang mana saja. Demi Allah, seandainya kamu menggali seluruh bumi niscaya kamu kamu akan selalu menjumpai ular di dalamnya. Beritakanlah hal ini kepada kaumnya”. Abdul Hamid berkata: “Kemudian kami pergi dan mengubur mayat itu pada salah satu diantara ketiga kuburn yang kami gali itu. Ketika kami kembali (dari ibadah haji), kami mendatangi keluarganya dengan membawa barang kepunyaannya dan kami bertanya kepada istrinya: “Apa yang biasa dia lakukan waktu hidupnya ?”. Istrinya menjawab: “Ia dulu berjualan bahan makanan yaitu gandum. Setiap hari ia mengambil sebagian dari gandum dagangan itu untuk dimakan, kemudian sebanyak gandum yang dia ambil diganti dengan tangkai gandum yang warnanya serupa lalu ditumbuk dan dicampur dengan nya”.

Contoh akibat mengakhirkan waktu Sholat dan adu domba;
Amar bin Dfinar berkata: “Ada seorang penduduk Madinah yang mempunyai saudari di ujung kota. Pada saat saudarinya sakit dan ia datang menjenguk saudarinya itu. Setelah sampai disana, saudarinya itu mati dan ia mengurusnya dan ikut menguburnya. Sesudah selali penguburan, ia pulang ke rumahnya lalu teringat bahwa kantong uangnya jatuh sewaktu mengubur saudarinya itu. Ia lalu minta tolong seorang teman untuk menggali kubur dan ia pun menemukan kantong yang jatuh itu. Ia berkata pada temannya: “Pergilah kamu, karena aku ingin melihat apa yang sedang terjadi pada diri saudariku”. Kemudian ia mengangkat penutup liang lahat dan tiba-tiba terlihat bahwa kubur itu menyalakan api. Ia lalu meratakan kembali kubur itu dan cepat-cepat pulang menemui ibunya dan bertanya: “Beritahukan kepadaku apa yang biasa dilakukakan oleh saudariku”. Ibunya menjawab: “Kenapa kamu menanyakan tentang saudarimu, sedangkan dia sudah meninggal dunia?”. Ia berkata lagi : “Tolong bu, beritahukan kepadaku”. :Ibunya menjawab: “Saudarimu itu suka mengakhirkan shalat dan tidak mengerjakan shalat dengan suci yang sempurna. Ia suka datang ke rumah-rumah tetangga dengan menceritakan kepada mereka apa yang ia dengar dengan maksud mengadu domba”. Itulah yang menyebabkan siksaan kubur.

Oleh karena itu, barang siapa yang ingin selamat dari siksa kubur maka ia harus menjauhkan diri dari adu domba dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya agar bisa selamat dari siksaannya dan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir. (m. muslih albaroni)

Narasumber:
- www.Suara-santri.tripod.com

Artikel berkaitan:

KEDAHSYATAN SIKSAAN DI ALAM KUBUR

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad S.A.W keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad S.A.W duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad S.A.W mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari surga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikul maut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai ke langit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh ke jasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hamba-Ku, maka berikan padanya hamparan dari surga serta pakaian surga dan bukakan untuknya pintu yang menuju ke surga, supaya ia mendapat bau surga dan hawa surga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata." Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad S.A.W membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Artinya) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk surga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu saja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang Artinya) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hamba-Ku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya Tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad S.A.W bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi misik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang Berarti) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa ke illiyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksa-Nya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa ke sijjin."

Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan di kubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari Al-quran cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah S.W.T. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa yaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa cambuk dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."

Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menjalankan (wajib) Empat dan meninggalkan Empat yaitu:
* Menjaga sholat lima waktu
* Banyak bersedekah
* Banyak membaca Al-quran
* Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)

Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
* Dusta
* Khianat
* Adu Domba
*Menjaga kencing.
Sebab Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu karena kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

Nabi Muhammad S.A.W bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang Artinya) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sholat dan lahgu (tidak hirau) dalam bacaan quran, berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kuburan."

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu karena tenangnya dan diamnya kuburan-kuburan ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeda antara yang satu dengan yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."

Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun surga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahwa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih mengerikan, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menyusui lupa terhadap bayinya dan wanita yang hamil menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah S.W.T. yang sangat mengerikan dan dahsyat.

Ingatlah bahwa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah S.W.T. disana. Maka kaum muslimin lalu menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada surga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah S.W.T. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'im (Syurga yang serba kenikmatan).

Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahwa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut surga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang Artinya)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."

Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oleh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekedar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."

Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa khianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai khianat."

Ada keterangan bahwa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
* Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
* Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan diujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahwa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sholat dari waktunya, juga cuek dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.

Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad S.A.W bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).

Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa yaitu:
* Ketika melihat Malakulmaut
* Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakir
* Ketika menghadapi hisab dihari kiamat

Dan ketetapan ketika melihat Malaikul maut dalam tiga hal iaitu:
* Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
* Diberi selamat oleh Malaikat bahwa ia mendapat rahmat
* Melihat tempatnya disurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.

Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:
* Allah S.W.T. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar.
* Mudah dan ringan hisabnya.
* Diampunkan segala dosanya.

Ada juga yang mengatakan bahwa ketetapan itu dalam empat masa yaitu:

* Ketika mati
* Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
* Ketika hisab
* Ketika berjalan diatas sirot sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat

Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakir dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan yaitu:

* Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
* Atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."

Pendapat pertama bahwa ia tidak mungkin dalam akal karena menyalahi kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti meniadakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mau terima.

Firman Allah S.W.T. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma. (Yang Artinya) "Dan siapa yang mengabaikan peringatan-Ku (ajaran-Ku) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."

Demikian pula ayat: "Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang Artinya) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat."

Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah Tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad S.A.W. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah artinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)

Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad S.A.W bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur yaitu Mungkar Nakir hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keduanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sadar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad S.A.W menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah S.W.T.. Nabi Muhammad S.A.W bersabda: "Sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."

Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asy-syabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad S.A.W bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika sholeh (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, niscaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan keburu, andaikata kamu mengetahui apa yang didepan aku daripada bahaya, niscaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah dimasukan dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sholatnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur karena takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, karena ia biasa berjalan tegak karena ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, karena ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus karena takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad S.A.W? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahwa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur karena Nabi Muhammad S.A.W juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."

A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad S.A.W maka Nabi Muhammad S.A.W memberitahu kepadaku bahwa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah S.W.T. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah S.W.T. telah memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, karena itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, karena orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sholat dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka heran pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, karena itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah S.W.T. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali ke dunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah S.W.T. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.

Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhim."

Sumber ;
Tanbihul-ghofilin



Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Cara Bikin Blog Cantik dan Dinamis
@ Kumpulan Tutorial Blog Lengkap
@ Kumpulan Dongeng Anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog