Aneka Perlengkapan Sholat

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Aneka Parfum Alrehab

Izzah Store menjual parfum Alrehab original Jeddah Arab Saudi dengan berbagai varian aroma, seperti Soft, Lovely, Dalal, Fruit, Kholiji, Blanc, Sabaya, Aseel, Tooty Musk, dll

Aneka Pelengkapan Sholat untuk Anak

Izzah Store menjual aneka Perlengkapan Sholat, seperti Mukena, Sajadah, Sarung, Peci, dll tersedia untuk anak dan dewasa

Mari Membaca Alquran

Mari kita membaca Alquran, karena di Hari Kiamat nanti Alquran akan memberi syafaat kepada siapa saja yang gemar membacanya apalagi menghafalnya. Bacalah secara tartil dan perlahan-lahan. Jangan lewatkan hari-hari anda tanpa membaca Alquran..

Kumpulan Dongeng Anak

Anda hobi membaca dongeng-dongeng anak, di sini anda akan menemukannya. Mulai dari dongeng si kancil, si belalang, si kerbau, si kambing dan sebagainya. Cobalah dongengkan kepada buah hati anda menjelang tidur agar anak menjadi cerdas dan pandai bertutur.

Kumpulan Cerita Pendek

Anda penggemar Cerita Pendek atau Cerita panjang, di sini disajikan beberapa cerita islami yang sarat dengan pelajaran kehidupan. Cerita yang kadang memberi inspirasi kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Kisah Humor para Sufi

Anda kenal tokoh-tokoh sufi zaman dulu, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh sufi dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Kisah Abu Nawas

Anda kenal Abunawas atau Nasrudin Hoja, di sini kami sajikan banyak sekali kisah-kisah lucu dan cerdik tokoh dari Zaman dulu itu. Kisah kocak yang kadang menyindir diri kita yang membacanya.

Cintailah Allah Melebihi Segalanya

Seberapa besar cinta kita kepada Allah, silakan tanya pada diri sendiri. Kita kadang lebih menghargai atasan kita daripada mendahulukan Allah. Sholat kadang ditunda ketika kita diundang oleh boss kita. Sholat kadang ditinggalkan karena asyik nonton Final Sepak Bola di televisi.

Aneka Sirwal dan baju gamis

Izzah Store Menjual aneka Sirwal dan gamis serta Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Accessories

Izzah Store Menjual aneka Acessories seperti Sabuk Bonceng Anak, Sepatu Boots, Sorban, Siwak, dll

Aneka Gamis Pakistan dan Jubah Arab

Izzah Store Menjual aneka gamis dan Jubah seperti Atasan Pakistan, Jubah Arab, Gamis Yaman, dll Juga Menyediakan baju Koko

Aneka Sirwal, Celana Pangsi dan Cingkrang

Izzah Store Menjual aneka celana sirwal dan baju pangsi khas Sunda. Ada Sirwal biasa, Sirwal Loreng, Sirwal Boxer, Sirwal 3/4, dll

Keranda Kendaraan Masa Depan

Inilah yang namanya KERANDA yaitu kendaraan istimewa tanpa bensin (karena harganya selalu naik) yang. akan membawa kita ke tempat peristirahatan terakhir. Kendaraan sederhana tanpa AC, tanpa Pemutar Musik, dan akan berjalan dengan digotong kerabat kita.

Mari Mengingat Kematian

Berapapun lamanya kita hidup di dunia suatu saat nanti pasti akan berakhir. Dan akhir dari kehidupan dunia adalah datangnya kematian. Suka atau tidak suka kita akan tetap menemuinya. Oleh karena itu ingatlah selalu akan pemutus kenikmatan dunia yaitu MATI.

Renungan Ramadhan: Kisah Ibu dan Anaknya


Di bulan Ramadhan ini mari kita merenung sejenak dengan menyimak kisah berikut ini. Telah diriwayatkan ada seorang yang shalih berjalan di jalan. Tiba-tiba ia melihat pintu terbuka, lalu ada anak kecil keluar dari pintu itu meminta pertolongan sambil menangis. Sedangkan ibunya berada di belakangnya dengan mengusir si anak itu sampai dia keluar.

Akhirnya sang ibu menutup pintu depan, sehingga ia masuk rumah dan anak kecil itu pergi di tempat yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu si kecil berhenti sambil berfikir dan merenung, namun ia belum mendapatkan tempat perlindungan selain rumah yangh dia diusir darinya.

Ia juga belum mendapatkan orang yang mau melindungi dirinya selain ibunya sendiri. Terpaksa ia kembali pulang dengan jiwa yang terpukul dan dengan hati yang sedih. Setiba di rumah, ia didapatkan pintu masih tertutup rapat.Akhirnya ia tidur di depan pintu sambil meletakkan pipinya di ambang pintu, sementara air matanya bercucuran sampai membasahi pipinya.

Lama ia tidur di situ, kemudian pergi. Ketika ibunya melihat anaknya dalam keadaan demikian, akhirnya dia langsung mengambil si anak itu sambil dirangkulnya, diciumnya, dan menangis tersedu-sedu.

Seraya berkata, "Wahai anakku, Kenapa kalian pergi meninggalkan daku, siapa yang akan melindungi kalian selain aku. Tidak aku telah berkata kepada kalian, "Janganlah kalian menyalahi perintahku dan janganlah kalian berbuat yang menyebabkan aku harus memberi hukuman kepada kalian, yang jelas itu menyalahi sifat kasih sayang yang telah Allah berikan kepadaku untuk kalian. Kemudian anak itu diambilnya dan dibawa masuk rumah.

Akan tetapi Rasulullah SAW bersabda: "Allah lebih kasih sayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada kasih sayang ibu terhadap anaknya".(HR: Muslim)

Dimanakah letak rahmat (kasih sayang) ibu dibandingkan dengan kasih sayang Allah yang meliputi segala sesuatu? Bahkan Allah lebih senang manakala ada seseorang yang bertaubat kepada-Nya. Perhatikan sabda nabi SAW: "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan orang yang bepergian mengendarai kendaraan di hutan.

Sesampai di sana ia singgah, sedang kendaraan itu penuh dengan bekal makanan dan minuman. Lalu ia duduk di bawah pohon rindang sambil meletakkan kepalanya dan tidur sebentar di bawah pohon itu. Begitu bangun tiba-tiba kendaraan itu hilang. Akhirnya ia mencari kendaraan itu.

Ia datang ke sebuah bukit dan naik ke atasnya. Namun ia tidak melihat sesutu. kemudian ia mendatangi bukit lain sambil naik ke atasnya namun ia tetap tidak melihat apa-apa.

Sampai udara sangat panas dan ia merasa haus, akhirnya ia memutuskan untuk kembali lagi ke tempat semula. Sampai di sana ia tertidur dengan lelap. Begitu bangun, ia langsung pergi ke bawah rindang pohon sambil berbaring di bawahnya. Ia sudah patah harapan untuk mendapatkan kendaraannya kembali lalu mulai putus asa.

Tiba-tiba ketika ia terbangun dari tempat pembaringannya, kendaraannya telah ada kembali di depannya lengkap dengan bekal makanan dan minuman. Dengan demikian, Allah lebih gembira menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kegembiraan orang yang menemukan kembali harapannya."

Ketahuilah, wahai teman-temanku! Sesunguhnya dosa itu bisa meninmbulkan rasa re4ndah hati bagi orang-orang yang bertaubat dengan sebenar-benarnya. Juga menimbulkan rintihan yang dicintai oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, seseorang senantiasa meletakkan dosa-dosanya di ujung matanya, sehingga dosa-dosa itu bisa menyebabkan dirinya menyesal. Akhirnya yang asalnya ia selalu berbuat dosa kini berubah mengerjakan berbagai ketaatan dan kebaikan kepada Allah.

Ramadhan bulan Peduli Akhirat


Melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan Allah ta’aala menghendaki orang-orang beriman agar meraih derajat taqwa. Ibarat sebuah pusdiklat, maka madrasah Ramadhan diharapkan akan meluluskan peserta pusdiklat berupa muttaqin (orang-orang bertaqwa).

”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkanatas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah ayat 183)

Siapakah orang-orang yang bertaqwa? Pastikan kita menjadi orang bertaqwa menurut kriteria fihak yang memprogram pusdiklat. Jangan kita ikut sebuah pusdiklat lalu sebagai peserta kita yang menggariskan tolok ukur kelulusan. Serahkan penilaian lulus atau tidak para peserta pusdiklat kepada pembuat program pusdiklat.

Demikian pula dengan program pusdiklat berupa bulan Ramadhan. Serahkan penilaian lulus atau tidaknya kepada perancang program Ramadhan, yakni Allah ta’aala. Apa kriteria orang beriman yang berhasil meraih predikat taqwa?

Pertama, menurut Allah ta’aala seorang yang bertaqwa adalah orang yang telah terbentuk dalam dirinya penghayatan bahwa alam kehidupan kekal akhirat lebih baik daripada alam kehidupan fana dunia.

”Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An’aam ayat 32)

Kedua, menurut Allah ta’aala orang bertaqwa adalah orang yang lebih mengharapkan pahala atau ganjaran atau reward di akhirat daripada reward atau pahala di dunia. Sebab ia tahu dan yakin bahwa pahala di dunia bersifat sementara dan artifisial (menipu). Sedangkan pahala di akhirat bersifat kekal dan hakiki.

”Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa.” (QS Yusuf ayat 57)

Sehingga dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan betapa dahsyatnya penderitaan di neraka sehingga melupakan seseorang akan kesenangannya sewaktu di dunia. Dan betapa luar biasanya kesenangan di surga sehingga melupakan seseorang akan kesengsaraannya sewaktu di dunia.

"Pada hari berbangkit didatangkan orang yang paling ni'mat hidupnya di dunia dari ahli neraka. Maka ia dicelupkan ke dalam neraka sejenak. Kemudian ditanya, "Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesenangan? Apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?" Ia menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rabb." Dan didatangkan orang yang paling sengsara hidupnya di dunia dari ahli surga. Maka ia dicelupkan ke dalam surga sejenak. Kemudian ditanya, "Hai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesengsaraan? Apakah kamu pernah merasakan penderitaan?" Ia menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rabb. Aku tidak pernah mengalami kesengsaraan dan tidak pula melihat penderitaan" (HR Muslim 5018)

Ketiga, menurut Allah ta’aala orang bertaqwa sangat bergairah menyambut tawaran Allah ta’aala untuk berkompetisi meraih kesuksesan di akhirat berupa ampunan Allah ta’aala dan surgaNya yang seluas langit dan bumi. Orang bertaqwa tidak bergairah manakala menyaksikan kompetisi kaum materialis dan sekularis merebut kesuksesan di dunia yang fana dan penuh fatamorgana.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS Ali Imran ayat 133)

Jika kita perhatikan pesan-pesan Allah ta’aala dan RasulNya, niscaya tidak akan dijumpai satupun ayat atau hadits yang menganjurkan orang beriman berlomba meraih kesuksesan duniawi. Selalu saja ayat yang bicara mengenai anjuran bersegera dan berkompetisi adalah berkenaan dengan kesuksesan ukhrowi.

”...laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba...” (QS Al-Muthaffifiin ayat 26)

Ayat di atas terdapat di antara ayat-ayat yang menggambarkan kesenangan para penghuni surga.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam surgaMu dan peliharalah kami dari azab nerekaMu. Amin ya rabb.-

Di bulan Ramadhan ini mari kita merenung sejenak dengan menyimak kisah berikut ini. Telah diriwayatkan ada seorang yang shalih berjalan di jalan. Tiba-tiba ia melihat pintu terbuka, lalu ada anak kecil keluar dari pintu itu meminta pertolongan sambil menangis. Sedangkan ibunya berada di belakangnya dengan mengusir si anak itu sampai dia keluar.

Akhirnya sang ibu menutup pintu depan, sehingga ia masuk rumah dan anak kecil itu pergi di tempat yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah itu si kecil berhenti sambil berfikir dan merenung, namun ia belum mendapatkan tempat perlindungan selain rumah yangh dia diusir darinya.
Ia juga belum mendapatkan orang yang mau melindungi dirinya selain ibunya sendiri. Terpaksa ia kembali pulang dengan jiwa yang terpukul dan dengan hati yang sedih. Setiba di rumah, ia didapatkan pintu masih tertutup rapat.Akhirnya ia tidur di depan pintu sambil meletakkan pipinya di ambang pintu, sementara air matanya bercucuran sampai membasahi pipinya.
Lama ia tidur di situ, kemudian pergi. Ketika ibunya melihat anaknya dalam keadaan demikian, akhirnya dia langsung mengambil si anak itu sambil dirangkulnya, diciumnya, dan menangis tersedu-sedu.
Seraya berkata, "Wahai anakku, Kenapa kalian pergi meninggalkan daku, siapa yang akan melindungi kalian selain aku. Tidak aku telah berkata kepada kalian, "Janganlah kalian menyalahi perintahku dan janganlah kalian berbuat yang menyebabkan aku harus memberi hukuman kepada kalian, yang jelas itu menyalahi sifat kasih sayang yang telah Allah berikan kepadaku untuk kalian. Kemudian anak itu diambilnya dan dibawa masuk rumah.
Akan tetapi Rasulullah SAW bersabda: "Allah lebih kasih sayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada kasih sayang ibu terhadap anaknya".(HR: Muslim)
Dimanakah letak rahmat (kasih sayang) ibu dibandingkan dengan kasih sayang Allah yang meliputi segala sesuatu? Bahkan Allah lebih senang manakala ada seseorang yang bertaubat kepada-Nya. Perhatikan sabda nabi SAW: "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan orang yang bepergian mengendarai kendaraan di hutan. Sesampai di sana ia singgah, sedang kendaraan itu penuh dengan bekal makanan dan minuman. Lalu ia duduk di bawah pohon rindang sambil meletakkan kepalanya dan tidur sebentar di bawah pohon itu. Begitu bangun tiba-tiba kendaraan itu hilang. Akhirnya ia mencari kendaraan itu.
Ia datang ke sebuah bukit dan naik ke atasnya. Namun ia tidak melihat sesutu. kemudian ia mendatangi bukit lain sambil naik ke atasnya namun ia tetap tidak melihat apa-apa.
Sampai udara sangat panas dan ia merasa haus, akhirnya ia memutuskan untuk kembali lagi ke tempat semula. Sampai di sana ia tertidur dengan lelap. Begitu bangun, ia langsung pergi ke bawah rindang pohon sambil berbaring di bawahnya. Ia sudah patah harapan untuk mendapatkan kendaraannya kembali lalu mulai putus asa.
Tiba-tiba ketika ia terbangun dari tempat pembaringannya, kendaraannya telah ada kembali di depannya lengkap dengan bekal makanan dan minuman. Dengan demikian, Allah lebih gembira menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kegembiraan orang yang menemukan kembali harapannya."
Ketahuilah, wahai teman-temanku! Sesunguhnya dosa itu bisa meninmbulkan rasa re4ndah hati bagi orang-orang yang bertaubat dengan sebenar-benarnya. Juga menimbulkan rintihan yang dicintai oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, seseorang senantiasa meletakkan dosa-dosanya di ujung matanya, sehingga dosa-dosa itu bisa menyebabkan dirinya menyesal. Akhirnya yang asalnya ia selalu berbuat dosa kini berubah mengerjakan berbagai ketaatan dan kebaikan kepada Allah.

Puasa 6 hari di Bulan Syawal


Boleh kita mengerjakan berselang-seling maupun berturut-turut yang tidak dimulai tanggal 2 Syawwal.

Ramadhan telah usai, meninggalkan segenap amalan kepada Allah SWT dan sesama manusia. Mari kita lanjutkan segala kebaikan yang telah dilakukan untuk ke 11 bukan berikutnya.

InsyaAllah di bulan ini ada amalan sunnah puasa Syawal yang hanya ada dan berlaku di bulan ini. Jika dilewatkan, kita harus menunggu setahun lagi (jika masih bertemu).

Berikut dalil-dalil pelaksanaanya :

Dari Abu Ayyub Al-Anshariy, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa Ramadlan lalu ia iringi dengan puasa enam hari dari Syawwal, adalah (pahalanya) itu seperti puasa setahun". [HSR. Muslim juz 2, hal. 822]

Dari Tsauban bekas budak Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa puasa enam hari sesudah Hari Raya 'Iedul Fithri, adalah (serupa) sempurna setahun, (karena) barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka ia mendapat pahala sepuluh kali ganda". [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 547]

Dari Tsauban bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Puasa sebulan (Ramadlan) pahalanya sama dengan sepuluh bulan, dan enam hari sesudahnya pahalanya sama dengan dua bulan. Maka yang demikian itu (pahalanya) sama dengan puasa setahun penuh. Yakni bulan Ramadlan dan enam hari sesudahnya (Syawwal). [HR. Darimiy juz 2 hal. 21]

Keterangan :

a. Nabi SAW menggembirakan ummatnya agar suka berpuasa enam hari di bulan Syawwal, dengan menyatakan bahwa orang yang berpuasa satu bulan dibulan Ramadlan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawwal, maka pahalanya semisal dengan puasa setahun.

Pengertiannya demikian :

Puasa Ramadlan (yang biasanya 30 hari) pahalanya senilai berpuasa 300 hari, karena tiap-tiap satu hari mendapat pahala 10 kali lipat. Dan 6 hari di bulan Syawwal senilai dengan puasa 60 hari, sehingga semuanya berjumlah 360 hari atau sama dengan 1 tahun.

b. Enam hari dalam bulan Syawwal itu tidak mesti harus berturut-turut yang dimulai dari tanggal 2 (tepat sehabis hari raya) sebagaimana yang biasa dikerjakan oleh ummat Islam pada umumnya. Karena tidak ada penjelasan yang tegas dari agama atau keterangan yang sharih (terang) dan shahih (kuat) dari agama. Dan kita tidak boleh membuat ketentuan sendiri dalam masalah 'ibadah.

Jadi, boleh dan tetap dipandang sempurna oleh syara' bila kita mengerjakan berselang-seling maupun berturut-turut yang tidak dimulai tanggal 2 Syawwal (tepat sehabis hari raya), yang penting masih dalam bulan Syawwal. Kalaupun hendak mengerjakan tepat sehabis hari raya dengan berturut-turutpun tidak mengapa, asal tidak dengan keyakinan bahwa itulah cara yang paling sah yang dituntunkan oleh syara'.

c. Hadits riwayat Muslim yang dijadikan dalil puasa Syawwal tersebut ada sebagian ‘ulama yang menganggap lemah, karena di dalam sanadnya ada rawi Sa’ad bin Sa’id bin Qais yang dicela oleh sebagian ulama ahli hadits.

Namun sebagian ‘ulama ahli hadits yang lain berpendapat bahwa celanya Sa’ad bin Sa’id bin Qais tersebut tidak sampai menyebabkan hadits itu menjadi dlaif (lemah). Lagi pula hadits riwayat Muslim itu dikuatkan oleh dua hadits berikutnya yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Darimiy dimana dalam sanadnya tidak terdapat rawi Sa’ad bin Sa’id bin Qais yang dipermasalahkan tersebut.

Jadi hadits itu tetap bisa dipakai sebagai dalil. [Bagi yang ingin mengetahui identitas Sa’ad bin Sa’id bin Qais lebih lanjut silakan baca Tahdzibut-Tahdzib juz 3 hal. 408 no. 876, Mizanul I’tidal juz 2 hal. 120 no. 3109, Al-Jarhu wat Ta’dil juz 4 hal. 84 no. 370 dan Taqribut Tahdzib hal. 171 no. 2237]. Walloohu a’lam.

(PercikanIman.Org)

Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Kumpulan dongeng anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Perbedaan antara Mukmin dan Kafir


Saudaraku, sungguh berbeda sikap, perasaan dan perilaku seorang mu’min dibandingkan seorang kafir. Bila seorang beriman melakukan suatu kegiatan maka di dalam hatinya hadir harapan untuk meraih hasil kegiatannya di dunia sekaligus di akhirat. Dan Nabi menjamin bahwa kedua kebaikan ini pasti didapat oleh seorang mu’min sebagai balasan atas kegiatannya itu. Adapun seorang kafir boleh jadi mendapat balasan perbuatannya di dunia, namun di akhirat ia tidak akan memperoleh balasan apapun selain siksaan dan penderitaan berkepanjangan. Semua itu dialaminya sebagai akibat dari kekafirannya kepada Allah dan agama Allah. Perhatikanlah sabda-sabda Nabi di bawah ini:

”Seorang kafir jika berbuat kebaikan di dunia, maka segera diberi balasannya di dunia. Adapun orang mu'min jika berbuat kebajikan, maka tersimpan pahalanya di akhirat di samping rizqi yang diterimanya di dunia atas keta'atannya.” (Muslim 5023)

”Sesungguhnya Allah tidak menganiaya (mengurangi) seorang mu'min hasanatnya, diberinya di dunia dan dibalas di akhirat. Adapun orang kafir, maka diberi itu sebagai ganti dari kebaikan yang dilakukannya di dunia, sehingga jika kembali kepada Allah, tidak ada baginya suatu hasanat untuk mendapatkan balasannya.” (Muslim 5022)

Sedangkan ayat berikut ini dengan jelas menggambarkan bahwa orang kafir tidak akan memperoleh balasan kebaikan apapun di akhirat kecuali siksa neraka. Kendati demikian, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang tetap berlaku adil dengan menjanjikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan" (QS Hud15-16)

Tetapi apalah artinya balasan di dunia jika harus menderita di akhirat selamanya. Persis seperti kelakuan pasukan Israel yang mengira bahwa mereka memperoleh kemenangan dengan membantai rakyat Palestina menggunakan mesin perang modern buatan AS. Mereka berbuat sekehendaknya dan merasa penuh kuasa tanpa rasa bersalah sedikitpun menghabisi anak-anak dan kaum wanita Palestina. Mereka berbuat demikian karena hanya memahami kehidupan sebatas dunia fana ini. Mereka samasekali tidak peduli dan tidak percaya akan adanya kehidupan akhirat. Andai mereka benar-benar percaya akan keberadaan kehidupan akhirat, niscaya mereka tidak akan bertindak sebrutal yang mereka pertunjukkan. Kalaupun mereka dianggap menang sesungguhnya kemenangannya sebatas di dunia belaka. Sedangkan di akhirat nanti mereka ditunggu oleh siksa api neraka.

"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir." (QS Al-Israa ayat 18)
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Kumpulan dongeng anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Bulan Ramadhan bulan peduli Akhirat


Ketika Allah ta’aala menggambarkan karakter bangsa Rum di dalam surah Ar-Ruum, maka kita temukan salah satunya ialah sekularistik dan materialistik. Bangsa Rum dewasa ini diwakili oleh bangsa barat umumnya, Eropa dan Amerika khususnya. Sekular dalam pengertian menyangka bahwa kehidupan hanyalah di dunia belaka. Mereka tidak memiliki wawasan ukhrowi sedikitpun. Materialis dalam pengertian hanya bisa menilai segala sesuatu berdasarkan hal-hal yang lahiriyah semata. Mereka tidak pernah tahu mengenai hadirnya perkara ghaib atau tidak tampak.

“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Di antara keistimewaan bulan Ramadhan ialah peranannya sebagai reminder (pengingat) akan hadirnya kehidupan akhirat dan alam ghaib. Seorang muslim yang rajin membaca pesan-pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berkenaan dengan bulan Ramadhan pasti akan menemukan begitu banyak hadits yang menguatkan hal ini.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu katanya: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Apabila tiba bulan Ramadan, pintu-pintu Surga dibuka dan pintu-pintu Neraka ditutup serta syaitan-syaitan dibelenggu.” (HR Bukhary-Muslim 606)

Surga dan Neraka adalah dua tempat yang mengingatkan kita akan kehidupan akhirat. Sedangkan para syaitan dibelenggu menunjukkan betapa nyatanya kehadiran alam ghaib.

Seorang muslim beriman akan adanya kehidupan berikutnya selepas dunia fana ini. Ia yakin bahwa setelah seorang manusia meninggal dunia bukan berarti urusannya berakhir. Justeru sebaliknya, kehidupan hakiki dan abadi baru berawal. Bahkan Al-Qur’an begitu banyak memperingatkan betapa merugi orang yang menyangka hidup hanya sebatas dunia.

“Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka, (yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia), dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.” (QS Al-Ma’arij ayat 42-44)

Demikian pula dengan alam ghaib. Melalui Ramadhan, kita diajak untuk keluar dari sekadar urusan yang zahir atau material. Sebab tanpa iman akan perkara ghaib mustahil seseorang bisa menerima ungkapan ”... serta syaitan-syaitan dibelenggu.” Apalagi kalau kita kaitkan dengan hadits yang berbunyi sebagai berikut:

“Demi Allah yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi daripada aroma misk.” (HR Bukhary 1771)

Semua tahu bahwa di siang hari ketika seseorang sedang berpuasa niscaya aroma mulutnya menjadi tidak sedap. Hanya dengan keimanan akan adanya perkara ghaib seseorang akan menerima hadits di atas dengan kemantapan hati.

Maka, kita sayangkan masih banyaknya pimpinan muslim di berbagai kantor yang menuntut karyawannya agar tetap berprestasi dan berproduktivitas (secara duniawi) di bulan Ramadhan sama dengan prestasi dan produktivitas mereka di bulan-bulan lainnya. Bahkan kadang diharapkan lebih daripada bulan lainnya.

Ramadhan adalah bulan Pusdiklat (pusat pendidikan dan latihan) program buatan Allah ta’aala untuk meluluskan para muttaqin (orang-orang bertaqwa). Sedangkan program pusdiklat bikinan manusia saja seorang pimpinan kantorbisamemaklumi kalau para karyawannya tidak mungkin tetap berprestasi dan berproduktivitas di kantor seperti biasanya sambil mengikuti pusdiklat tersebut. Bahkan hadir di kantorpun tidak.

Terkadang godaannya muncul dari orang-orang kafir yang berkata: ”Lihat itu ummat Islam, asal sudah bulan Ramadhan, pasti prestasi mereka menurun..” Apakah kita perlu menanggapinya? TIDAK...! SEBAB KITA BUKAN MEREKA DAN MEREKA BUKAN KITA..! Kita sangat faham dan yakin adanya kehidupan lain selain dunia, kita sangat faham dan yakin adanya alam ghaib selain yang nyata dan material. Sedangkan mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai...!

Saudarakau, selamat menikmati bulan agung lagi penuh berkah, bulan Ramadhan. Selamat memanfaatkan berbagai sarana amal sholeh dan amal ibadah selama Ramadhan untuk membentuk diri menjadi muttaqin. Selamat mengokohkan dalam diri keyakinan bahwa akhirat lebih utama daripada dunia. Selamat berlomba dengan muslim lainnya merebut kapling tertinggi surga di akhirat. Selamat menyadari bahwa hidup bukanlah interaksi dengan hal-hal material-zahir belaka, melainkan meliputi urusan dengan perkara ghaib-batin pula. Tolok ukur orang bertaqwa bukan semata untung-rugi duniawi, melaikan meliputi berkah ilahi ukhrowi.

“Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadhan.”
Penting!! Perlu Anda Baca:
@ Kumpulan dongeng anak
@ Bukan Berita Biasa
@ Trik dan rumus matematika
@ Catatan dan Ulasan Seputar dakwah
@ Tips dan Trik belajar yang efektif
@ Review dan Ulasan pertandingan Juventus
@ Pasang Iklan gratis
@ Kumpulan widget gratis
@ Seputar hukum dan kisah-kisah sedekah
@ Seputar Koleksi Buku
@ Seputar Resensi Buku
@ Kumpulan tutorial Blog

Lailatul Qadar



Di antara malam-malam Ramadhan terdapat satu malam yang disebut Lailatul Qadar yang merupakan malam penuh keberkahan dan kebaikan. Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa malam ini lebih baik daripada 1000 bulan, yang sama dengan 83 tahun 4 bulan.

Sungguh beruntung orang yang memperoleh kesempatan untuk beribadah di malam itu, seolah-olah ia telah beribadah selama 83 tahun 4 bulan. Bahkan yang lebih banyak daripada itu kita tidak tahu berapa bulan yang dapat menyaingi keutamaan seribu bulan itu.

Sebenarnya ini merupakan karunia yang besar dari Allah SWT. Bagi orang yang mau menghargainya, ini semua adalah nikmat yang sangat tinggi.

Sebab-sebab turunnya Lailatul Qadar menurut beberapa hadits adalah sebagai berikut:

Rasulullah pernah merenung tentang usia umat-umat terdahulu yang panjang-panjang, sedangkan usia umat beliau rata-rata pendek-pendek. Hal ini menyebabkan Rasulullah merasa sedih, karena amal-amal umat beliau yang usianya relatif pendek-pendek itu mustahil bisa menandingi amal-amal umat terdahulu yang usianya panjang-panjang.

Maka untuk menghibur hati Nabi, Allah menganugerahkan malam Lailatul Qadar kepada umat beliau. hal ini bermakna, apabila seseorang beruntung mendapatkan kesempatan beribadah pada malam Lailatul Qadar (terutama malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan) dan mendapatkan keberkahan malam tersebut, maka seolah-olah ia telah beribadah selama 83 tahun 4 bulan.

Riwayat lain mengatakan, suatu ketika Rasulullah menceritakan kepada sahabatnya seorang yang sangat saleh dari kalangan Bani Israil yang telah menghabiskan hidupnya untuk berjihad selama seribu bulan.

Mendengar hal ini para sahabat merasa cemburu karena mereka merasa tidak mjungkinj mencapai hal seperti itu, maka Allah pun menganugerahkan malam Lailatul Qadar ini sebagai penggantinya.

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah pernah menyebut empat orang yang sangat saleh di kalangan Bani Israil yang menghabiskan hidupnya selama delapan puluh tahun berturut-turut dengan beribadah kepada Allah, selalu menyembahnya dan tidak pernah ingkar sedikitpun.

Mereka itu adalah Nabi Ayyub a.s, Nabi Zakariya a.s, Hizkiel a.s, dan Yusa a.s. Mendengar kisah ini para sahabat pun merasa takjub. Kemudian muncullah Jibril membacakan surat Al-Qadar yang menyebutkan keberkahan malam yang istimewa ini.

Kemuliaan Ramadhan


1. Amaliah-amaliah Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan seribu bulan dengan beribu-ribu keutamaan. Lalu apa maknanya bagi kehidupan kita sehari-hari? Pertanyaan ini kiranya akan tetap relevan setiap kali kita menghadapi bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain. Beberapa di antaranya adalah:

a. Allah memilih bulan Ramadhan sebagai bulan turunnya Al-Quran, kitab suci yang menjadi pedoman hidup umat Islam. Allah sendiri telah berkenan memproklamirkan tentang keagungan bulan Ramadhan, dengan firmannya:

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda antara hak dan yang bathil." (QS. Al Baqoroh: 185)

b. Allah juga telah memilih bulan Ramadhan sebagai bulan pensucian. Di bulan ini, umat Islam dididikmensucikan bathin mereka. Dari bathin yang suci itu diharapkan akan muncul perbuatan-perbuatan terpuji. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiap-tiap sesuatu ada zakatnya (pembersihnya). Zakat tubjuh adalah puasa dan puasa itu separuh dari kesabaran."

c. Ramadhan juga dipilih sebagai bulan ibadah karena banyak amalan ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan itu, dan Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda. Bagi umat Islam yang menjalankan puasa dengan baik, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

2. Nuzulul Qur'an

"Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. al-Qadar :1-5)

Untuk apa Kita Diciptakan?


Teman-teman, di bulan Ramadhan yang mulia ini marilah kita merenung sejenak tentang apa tujuan hidup kita sebenarnya. Barangsiapa yang memperhatikan kondisi manusia pada zaman sekarang ini, maka dia mungkin akan menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban, yaitu: Kita diciptakan hanya untuk makan, minum, bermain, bersenang-senang, membangun rumah dan istana. inilah fakta riil kebanyakan dari manusia pada zaman sekarang ini.

Dalam keadaan seperti ini, manusia seperti ini tidak ada bedanya dengan hewan dan orang-orang kafir, yang berambisi hanya untuk mencapai tujuan dan kesenangan duniawi semata. Yang mana tujuan dari hidup mereka hanya untuk makan, minum dan bersenang-senang dengan kenikmatanh hidup duniawi.

Baik itu halal maupun haram. Allah SWT berfirman mengenai kenyataan ini:
"Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka"(QS: Muhammad:12)

Padahal Allah menciptakan kita untuk tujuan yang agung dan mulia, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran,
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku"(QS: Adz-Dzariyat: 56)

Imam An-Nawawi berkata, "hal ini adalah sebuah penjelasan bahwa manusia diciptakan hanya untuk beribadah. Maka, mereka harus menjaga tujuan utama ini, untuki apa mereka diciptakan. Dan mereka harus berpaling dari kenikmatan dunia dengan cara zuhud. Karena dunia ini adalah fana bukan keabadian. Dunia hanya perahu penyeberangan bukan tempat tinggal, dan dunia hanya tempat sementara bukan negeri yang kekal."

Do'a Ketika Mendapat Kebaikan Dari Orang Lain

Ucapan 'Alhamdulillah' merupakan kata-kata pujian kepada Allah SWT apabila kita dikaruniakan kebaikan, kesenangan dan kabar baik lainnya. Namun jika ada orang yang berbuat baik kepada kita, hendaklah kita mendoakan saudara kita itu dengan doa berikut ini: "Jazakallahu khairan katsira" (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.)

Maka doa itu adalah setimpal untuk sebuah pujian. Doa tersebut berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmuzi.

Sholat itu Membedakan Islam Dengan Kafir

Meninggalkan sholat Fardhu dengan sengaja adalah berdosa besar. Nanmun jika seseorang itu mengingkari wajib sholat lima waktu, maka hukumnya dia telah keluar dari agama islam. Rasulullah sendiri telah mengingatkan umatnya dalam hadits baginda yang artinya: "Garis pemisah antara kita dan mereka (orang kafir) adalah Sholat. Barangsiapa yang meninggalkan sholat maka kafirlah ia." Hadits Sahih. Dalam hadits lain baginda bersabda: "Beda antara seorang muslim dan orang kafir atau musyrik adalah sholat, jika dia ditinggalkan secara sengaja maka kafirlah ia." HR: Muslim

Batang Pohon Di Surga Terbuat Dari Emas

Surga merupakan tempat pembalasan yang indah bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Seperti sudah kita ketahui dalam Al-quran, di surga terdapat taman-taman, sungai, dan istana yang megah.

Di surga juga terdapat berbagai pohon dan buah-buahan yang lezat. Ketahuilah bahwa salah satu keajaiban surga yang pernah diceritakan oleh Rasulullah SAW adalah bahwa batang-batang pohon di surga itu terbuat dari emas.

Imam Turmuzi, Ibnu Hibban dan Imam Baihaki meriwayatkan, dengan isnad shahih dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada pohon di dalam surga yang tidak punya batang kecuali terbuat dari emas.

Jauhi Sifat Hasad

Orang yang mempunyai sifat hasad, berarti jiwanya berpenyakit keji. Hasad ialah orang yang tidak senang melihat orang lain mendapat kebaikan dan kesenangan.

Orang semacam ini adalah benci dengan nikmat Allah yang telah diberikan kepada orang lain. Tahukah kamu apa sumber dari sifat hasad? Sumbernya adalah karena terlalu cinta kepada dunia.

Perasaan Takut Rasulullah SAW dan Para Sahabat kepada Allah Azza Wa Jalla

1. Amalan Rasulullah ketika terjadi awan gelap dan angin topan

A'isyah berkata, apabila terjadi mendung, awan hitan dan angin kencang, wajah nabi yang biasa memancarkan nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah.

Beliau keluar masuk masjid dalam keadaan gelisah sambil membaca doa berikut ini:"Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."

2. Amalan Anas RA ketika terjadi angin topan

Nadhir bin Abdullah ra bercerita bahwa ketika Anas masih hidup. suatu hari telah terjadi angin topan secara tiba-tiba. Saya pun pergi menemuinya dan bertanya, "Pernahkah engkau mengalami hal seperti ini di zaman Rasulullah SAW?"

Anas menjawab, "Saya berlindung kepada Allah, pada waktu itu jika terjadi angin topan, kami segera pergi ke masjid, karena takut kalau-kalau terjadi hari Kiamat.Abu Darda ra bercerita, "Kebiasaan Rasulullah SAW apabila terjadi angin bertiup sangat kencang (angin ribut) beliau terlihat cemas kemudian segera pergi ke masjid."
3. Amalan Rasulullah ketika terjadi Gerhana Matahari

Kisah Bertabur Hikmah


Petuah bagi Ahli Maksiat

Suatu saat, seorang ahli hikmah, Ibrahim bin Adham didatangi oleh orang yang mengaku ahli maksiat. Ia mengutarakan niatnya untuk keluar dari kubangan dunia hitam. Ibrahim bin Adham memberikan nasihatnya, seraya berkata, "Jika ingin menerima lima syarat dan mampu melaksanakannya, maka tak mengapa kamu meneruskan kesukaanmu berbuat maksiat."

Mendengar perkataan Ibrahim, ahli maksiat dengan penasaran bertanya, "Ya Abu Ishaq (panggilan Ibrahim bin Adham), apa syarat-syaratnya?" Ibrahim bin Adham berkata, "Pertama, jika ingin melakukan maksiat kepada Allah, janganlah kamu memakan rizki-Nya." "Lalu aku harus makan dari mana? Bukankah semua yang ada di bumi ini rizki Allah?" kata sang ahli maksiat keheranan.

Ibrahim bin Adham berkata lagi, "Ya, kalau sudah menyadarinya, masih pantaskah kamu memakan rizki-Nya, sedangkan kamu melanggar perintah-pertintah-Nya.

Kemudian syarat yang kedua, kalau ingin bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah kamu tinggal di bumi-Nya. "Ya Abu Ishaq, kalau demikian, aku akan tinggal di mana? Bukankah semua bumi dan isinya ini kepunyaan Allah?" kata lelaki itu.

"Ya Abdullah, renungkanlah olehmu, apakah masih pantas memakan rizki-Nya, sedangkan kamu masih hendak melanggar perintah-Nya?" kata Ibrahim.

"Ya benar, " kata lelaki itu tertunduk malu.
Ibrahim bin Adham kembali berkata, "Syarat ketiga, kalau ingin juga bermaksiat, mau makan rizki-Nya, mau tinggal di bumi-Nya, maka carilah suatu tempat yang tersembunyi dan tidak dapat dilihat-Nya."

"Ya Abu Ishaq, mana mungkin Allah tidak melihat kita?" ujarnya.
Sang ahli maksiat itu pun terdiam merenungkan petuah-petuah Ibrahim. Lalu ia kembali bertanya, "Ya Abu Ishaq, kini apa lagi syarat yang ke empat?"

"Kalau malaikat maut datang hendak mencabut ruhmu, katakanlah, "Undurkanlah kematianku. Aku ingin bertaubat dan melakukan amal sholeh." kata Ibrahim.
"Ya Abu Ishaq, mana mungkin malaikat maut mau mengabulkan permintaanku itu." jawab lelaki itu.

"Baiklah ya Abu Ishaq, sekarang sebutkan apa syarat yang ke lima?" tanyanya lagi.
"Kalau malaikat Zabaniyah hendak membawamu ke neraka di hari kiamat, janganlah engkau mau ikut bersamanya."

"Ya Abu Ishaq, jelas saja mereka (malaikat Zabaniyah) tidak akan mungkin membiarkan kau menolak kehendak-Nya." ujar lelaki itu.

"Kalau demikian, jalan apa lagi yang dapat menyelamatkanmu ya Abdullah?" tanya Ibrahim bin Adham. "Ya abu Ishaq, cukuplah! Cukup! Jangan engkau teruskan lagi, mulai detik ini aku mau beristighfar dan mohon ampun kepada Allah. Aku benar-benar ingin bertaubat." ujar lelaki itu sambil menangis penuh penyesalan.

Majnun dan Singgasana Khalifah

Syahdan di Baghdad, pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid, hiduplah seorang yang sangat miskin yang biasa dijuluki 'Si majnun'. Suatu saat terjadi kegaduhan di istana, tak lama setelah sholat Jum'at selesai. Sontak, khalifah dan para menteri yang baru saja melaksanakan sholat Jum'at merasa kaget dengan kejadian tersebut.

"Apa gerangan yang terjadi wahai penjaga?" tanya khalifah kepada penjaga. "Ampun tuanku, jika tindakan kami lancang dan mengusik istirahat baginda. Namun, orang gila inilah yang menyebabkan keributan ini terjadi. Dia begitu lancang dan berani duduk-duduk di atas kursi singgasana kebesaran baginda ketika para penduduk negri tengah melaksanakan sholat Jum'at." timpal Hulubalang.

Khlaifah bertanya kepada Si Majnun yang kebetulan masih nangkring di kursi singgasana. "Hai Majnun, apa benar yang dikatakan oleh hulubalang?" bentak Khalifah.

Majnun dengan santai menjawab, "Sebenarnya hamba tidak bermaksud lancang. Saya mendengar betapa nikmatnya duduk di singgasana. Namun barau saja saya duduk, saya dipergoki oleh hulubalang yang selanjutnya menghajar saya habis-habisan. Jika akibat tindakan tersebut lalu saya dipukuli, lalu bagaimana nasib baginda nanti yang selama bertahun-tahun duduk di singgasana tersebut?"

Setelah mendengar jawaban tersebut, khalifah Harun Ar-Rasyid terdiam lalu menangis. Dia tersadar akan beratnya amanah dan tanggung jawab yang dipikulnya selama ini. Setelah peristiwa itu, khalifah terlihat begitu berhati-hati dalam menjalankan pemerintahannya.

Marhaban Ya Ramadhan


Ramadhan: Sebuah Pengantar

Hello teman-teman, sebentar lagi (dalam hitungan hari) kita akan memasuki bulan Ramadhan. Teman-teman bahagia nggak bisa menemui bulan Ramadhan lagi. Lho menemui bulan Ramadhan koq bahagia sih?

Di bulan Ramadhan kan justru kita tidak boleh makan dan minum di siang hari? Tidak boleh ini dan itu. Bagaimana mungkin kita bisa menemukan kebahagiaan kalau kita dilarang makan dan minum. Perut kita kan jadi lapar. Teman-teman pasti menganggapnya demikian, betul nggak?

Kalau teman-teman masih beranggapan demikian, berarti teman-teman belum mengetahui hakekat bulan Ramadhan. Untuk itu pada posting kali ini aku ingin sedikit membahas seputar masalah yang berhubungan dengan bulan Ramadhan.

Mudah-mudahan materi yang aku sajikan nanti bisa sedikit membantu memberi pencerahan bagaimana sebaiknya menghadapi dan menjalankan amalan selama bulan Ramadhan nanti. Insya Allah.

Materi yang akan kami sajikan adalah:

1. Keutamaan Ramadhan
2. Kemuliaan Ramadhan
3. Lailatul Qadar
4. i'tikaf
5. Tanya jawab Ramadhan
6. Pernik Ramadhan
7. Lebaran

Mari kita bahas satu per satu.

1. Keutamaan Ramadhan

Dari Salman r.a. meriwayatkan, "Pada hari terakhir bulan Sya'ban, Rasulullah berkhutbah kepada kami, "Wahai manusia, kini telah dekat kepadamu satu bulan yang agung, bulan yang syarat dengan berkah, yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan.

Inilah bulan yang Allah tetapkan puasa di siang harinya sebagai fardhu, dean shalat Tarawih di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa yang ingin mendekatkan dirinya kepada Allah di bulan ini dengan suatu amalan sunnah, maka pahalanya seolah-olah dia melakukan amalan fardhu pada bulan-bulan yang lain.

Dan barangsiapa yang melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka dia akan dibalas dengan pahala seolah-olah telah melakukan tujuh puluh amalan fardhu pada bulan yang lain.

Inilah bulan kesabaran, dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati adalah surga. Bulan ini juga merupakan bulan simpati terhadap sesama. Pada bulan ini rizki orang-orang beriman ditambah.

Barangsiapa memberi makan (untuk berbuka puasa) kepada orang yang berbuka puasa, maka kepadanya dibalas dengan keampunan terhadap dosa-dosanya dan dibebaskan terhadap api neraka Jahannam dan dia juga memperoleh ganjaran yang sama sebagaimana orang yang berpuasa tadi tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi.

Kami pun berkata, "Ya Rasulullah, tidak semua orang di antara kami mempunyai sesuatu yang dapat diberikan kepada orang yang berpuasa untuk berbuka,"

Rasulullah SAW menjawab, "Allah akan mengaruniakan balasan ini kepada seseorang yang memberi buka walaupun hanya dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau seisap susu.

Inilah bulan yang pada sepuluh hari pertamanya Allah menurunkan rahmat, sepuluh hari pertengahannya Allah memberikan keampunan, dan pada sepuluh hari terakhirnya Allah membebaskan kepada hamba-Nya dari api neraka jahannam.

Barangsiapa yang meringankan beban hamba sahayanya pada bulan ini, maka Allah SWT akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka.

Perbanyaklah di bulan ini empat perkara. Dua perkara dapat mendatangkan keridhoan tuhanmu, dan yang dua lagi kamu pasti memerlukannya.

Dua perkara yang mendatangkan keridhoan Allah yaitu, hendaklah kalian membaca kalimah thoyyibah dan istighfar sebanyak-banyaknya. Dan dua perkara yang pasti kita memerlukannya adalah hendaklah kamu memohon kepada-Nya untuk masuk syurga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka Jahannam.

Dan barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) yang bila sekali minum saja dia tidak akan merasakan dahaga lagi sehingga dia memasuku syurga."(HR: Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya).

Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah bersabdda, "Umatku telah dikaruniai lima hal yang istimewa yang belum pernah diberikan kepada umat-umat sebelum mereka,

1. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada harum kesturi.

2. Ikan-ikan di lautan memohonkan ampunan bagi mereka hingga mereka berbuka puasa

3. Allah menghiasi Syurganya setiap hari, kemudian berfirman, "Sebentar lagi hamba-hambaku yang shalih akan diangkat segala kesusahan dari mereka dan mereka akan datang kepadamu.

4. Setan-setan yang jahat akan dibelenggu supaya tidak dapat bebas menggoda mereka sebagaimana yang biasa mereka lakukan di luar bulan Ramadhan.

5. Pada malan terakhir bulan Ramadhan mereka yang berpuasa akan diampuni.
Rasulullah SAW ditanya, "Wahai Rasulullah, apakah malam itu malam lailatul qadar?"
Rasulullah menjawab, "Bukan, tetapi selayaknya seorang pekerja itu diberikan upahnya apabila telah menyelesaikan pekerjaannya." (HR: Ahmad)

Dari Ka'ab bin Ujrah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, "mendekatlah kalian ke mimbar!" Lalu kami pun mendekati mimbar itu. Ketika Rasulullah menaiki tangga mimbar yang pertama, beliau berkata, "Amin." Ketika menaiki tangga yang kedua beliau juga berkata, "amin." Ketika beliau menaiki tangga yang ketiga pun beliau berkata, "Amin,"

Setelah Rasulullah turun dari mimbar, kami pun bertanya, "Ya Rasulullah, sungguh kami telah mendengar dari engkau pada hari ini sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya."

Rasulullah bersabda, "Ketika aku menaiki tangga yang pertama, Jibril muncul di hadapanku dan berkata, "Celakalah orang yang mendapati bulan Ramadhan yang penuh berkah, tetapi tidak memperoleh keampunan." Maka aku berkata, "Amin."

Ketika aku menaiki tangga yang kedua, Jibril berkata, "Celakalah orang yang apabila namamu disebutkan, dia tidak bershalawat atasmu," Aku pun berkata, "Amin."

Dan ketika aku melangkah ke tangga yang ketiga, Jibril berkata, "Celakalah orang yang mendapati ibu bapaknya yang telah tua atau salah satu dari keduanya, tetapi keduanya tidak menyebabkan orang itu masuk surga."Aku pun berkata, "Amin."

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah bagi umat Islam. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Apabila umatku mengetahui apa-apa yang ada dalam bulan Ramadhan, nkiscaya mereka akan menginginkan agar seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan Ramadhan."

Dari hadits ini setiap orang yang memahami, maka dia akan berkeinginan untuk berpuasa selama satu tahun penuh, namun hal ini betapa sulit dilakukan. Tapi jika dibandingkan dengan pahala Ramadhan yang telah dikabarkan oleh Rasulullah SAW, maka kesulitan itu tidak akan ada artinya.

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Berpuasa di bulan Ramadhan dan puasa tiga hari setiap bulan (tanggal 13,14 dan 15 hijriyah) dapat menghilangkan pikiran-pikiran jahat dan kotoran hati."

Keutamaan Ramadhan: Lanjutan


Dari Ubadah bin Shamit r.a sesungguhnya pada suatu hari ketika Ramadhan hampir tiba, Rasulullah bersabda: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, di mana Allah melimpahkan keberkahan, menurunkan rahmat dan mengampuni dosamu, menerima doa-doamu, melihat atas perlombaan kamu (dalam kebaikan) dan membanggakanmu di hadapan malaikat. Maka tunjukkanlah kepada Allah SWT kebaikanmu. Sesungguhnya orang yang celaka adalah dia yang terhalang dari rahmat Allah pada bulan ini." (HR: Tabrani)

Dari Abu Sa'id Alkhudri r.a berkata, Rasulullah bersabda, "Setiap hari siang dan malam pada bulan Ramadhan, Allah Tabaroka Wata'ala membebaskan banyak sekali tahanan dari api neraka. Dan bagi setiap orang Islam, setiap hari siang dan malam ada satu doanya yang diterima."

Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga jenis orang yang doa' mereka tidak ditolak: doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya seorang imam (pemimpin) yang adil, dan doa orang yang dizalimi, karena Allah mengangkat doanya itu melintasi awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, "Aku bersumpah demi kemuliaanku, sesungguhnya Aku pasti menolongmu walaupun pada suatu hari nanti." (HR: Ahmad)

Dari Ibnu Umar r.a , berkata, "Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah beserta para malaikat-Nya mengirimkan rahmat kepada orang-orang yang makan sahur."

Hafizh Ibnu Hajar dalam ulasannya mengenai Shahih Bukhori menyebutkan bebrapa alasan mengenai keberkahan makan sahur:

1. Dengan bersahur berarti kita mengikuti sunnah

2. Dengan bersahur kita membedakan diri kita dengan cara berpuasanya para Ahli Kitab yang mereka tidak melakukannya. Kita selalu diperintahkan agar berbeda dengan mereka semampu kita

3. Sahur akan menambah kekuatan untuk beribadah

4. Sahur akan menambah keikhlasan dalam beribadah

5. Sahur menolong menghilangkan amarah akibat perasaan lapar

6. Apabila seseorang yang membutuhkan datang kepada kita pada saat sahur, maka kita dapat menolongnya. Atau mungkin di antara tetangga kita ada fakir miskin, maka kita dapat membantunya.

7. Waktu sahur adalah waktu diijabahnya doa

8. Dengan bersahur akan menyebabkan seseorang mendapatkan taufik untuk berdoa dan berzikir kepada Allah.

Dari Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah bersabda, "Banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus, dan banyak orang yang bangun (sholat) pada malam hari tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari sholatnya kecuali letih (karena berjaga malam)." (HR: Ibnu Majah, Nasai, Ibnu Huzaimah)

Dari Abu Ubaidah r.a berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, "Puasa adalah sebagai perisai, selagi dia tidak memecahkan perisai itu." (HR:Nasai, Ibnu Majah, Khuzaimah, dan Hakim)

Dari abu Hurairah R.a berkata, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berbuka (dengan sengaja) satu hari pada siang hari di bulan Ramadhan tanpa rukhshoh (keringanan menurut syariat) atau sakit, maka dia tidak dapat menggantinya walaupun dia berpuasa sampai akhir hayatnya."

Para Ulama telah menyebutkan enam (6) perkara yang sangat penting untuk dijaga ketika berpuasa:

1. Hendaknya menjaga pandangan dari melihat hal-hal yang dilarang.

2. Menjaga lidah dari dusta, perkataan sia-sia, mengumpat, perkataan kotor, menipu, bertengkar dan sebagainya.

3. Menjaga telinga dari mendengarkan hal-hal yang makruh

4. Jasad kita hendaknya dijauhkan dari dosa dan hal-hal yang haram. Tangan jangan menyentuhnya, kaki jangan berjalan ke arahnya, begitu juga anggota tubuh yang lain. Perut hendaknya dicegah dari makan dan minum sesuatu yang haram atau pun yang subhat terutama ketika berbuka puasa.

Orang yang berbuka puasa kemudian berbuka dengan makanan yang haram adalah ibarat orang yang sakit lalu makan obat yang dicampur dengan sedikit racun. Memang obat itu akan bermanfaat, namun racun itu juga yang akan membinasakannya.

5. Jangan makan terlalu kenyang ketika berbuka puasa walaupun dengan makanan yang halal.

6. Hendaknya setelah selesai berpuasa selalu merasa khawatir, apakah puasanya diterima Allah apa tidak. Perasaan seperti ini juga hendaknya dijaga di saat selesai melaksanakan semua jenis ibadah siapa tahu ada banyak kekurangan, sehingga ibadah itu ditolak dan dilemparkan kembali ke mulut kita.

Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW dan Sahabat


Sifat Zuhud dan Sederhana

1. Kejaran Kemiskinan Bagi Orang yang Mencintai Rasulullah SAW

Seorang sahabat telah datang menjumpai Rasulullah SAW, lalu berkata,"Ya Rasulullah, saya mencintai Engkau." Nabi SAW bersabda,"Pikirkan dahulu apa yang engkau katakan,"

Tetapi orang itu berkata lagi,"Saya mencintai engkau Ya Rasulullah."Nabi tetap bersabda seperti tadi. Setelah tiga kali orang itu bertanya dengan pertanyaan yang sama, akhinya Nabi SAW bersabda,"Baiklah, apabila engkau tulus dalam perkataanmu itu, maka bersiaplah menghadapi kefakiran yang akan menimpamu dari segala arah. Karena kefakiran akan datang dengan cepat kepada orang-orang yang mencintai aku sebagaimana air terjun yang mengalir."

2. Pertanyaan Rasulullah SAW kepada para sahabat tentang dua jenis manusia

Suatu ketika Rasulullah sedang duduk bersama beberapa orang sahabatnya. Kemudian datanglah seseorang lewat di depan mereka. Orang ini berpenampilan perlente, rapi, berpakaianj ala bangsawan. Nabi bertanya kepada para sahabat,"Bagaimana pendapat kalian mengenai orang ini (orang yang lewat tadi)."

Para sahabat menjawab,"Ya Rasulullah, dia termasuk orang kaya dan mulia. Demi Allah, jika dia melamar seorang wanita, lamarannya pasti diterima. Jika dia melindungi seseorang, pasti lindungannya disetujui. Jika dia berbicara, pasti orang pada mendengarkan." Mendengar jawaban para sahabat, Nabi hanya terdiam.

Tidak lama kemudian , datang lagi seseorang lewat di depan mereka. Orang ini berpenampilan kumuh, lusuh, dekil dan berpenampilan seperti gembel. Rasulullah bertanya lagi mengenai orang itu," Sekarang pendapat kalian bagaimana mengenai orang ini." Mereka menjawab,"Ya rasulullah, dia seorang yang miskin. Jika dia melamar seorang wanita, pasti lamarannya akan ditolak. Jika dia mengusulkan sesuatu, pasti tidak diterima. Jika dia berbicara, pasti tidak akan orang yang mau mendengarkannya."

Rasulullah bersabda,"Apabila seluruh dunia dipenuhi oleh orang seperti yang pertama tadi, maka orang yang kedua tadi lebih baik dari mereka semua."

Hikmah dari kisah di atas adalah: Orang yang hanya mengandalkan kemuliaan di dunia saja, tanpa amalan akherat niscaya tidak akan mendapat tempat di sisi Allah. Sebaliknya orang miskin yang tidak mendapat tempat di sisi siapapun di dunia, yang kata-katanya tidak didengar oleh siapapun, tetapi ternyata dia lebih mulia dalam pandangan Allah. Kesimpulannya, Allah menilai hambanya dari ketaatan dan ketaqwaannya, bukan pada penampilan dan hartanya.

3. Penolakan Rasulullah SAW Terhadap Tawaran Gunung Emas

Rasulullah SAW bersabda,"Tuhanku telah menawarkan kepadaku untuk mengubah bukit-bukit di Makkah menjadi emas. Tetapi aku menadahkan tangan kepada-Nya sambil berkata,"Ya Allah, saya lebih suka sehari kenyang dan lapar pada hari berikutnya agar saya dapat mengingat-Mu apabila sedang lapar, dan memuji-Mu serta mensyukuri nikmat-Mu apabila kenyang."

4. Rasulullah SAW memperingatkan Umar RA dengan kehidupan beliau yang zuhud

Suatu hari Umar Bin Khattab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Kebetulan waktu itu Rasul sedang tiduran di atas tikar yang terbuat dari anyaman daun kurma. Dilihatnya kamar Rasulullah hanya berisi tiga lembar kulit binatang yang telah disamak dan sedikit gandum di sudut kamar itu. Di dinding bilik hanya tergantung sebuah guci kecil terbuat dari kulit kambing tempat mengambil wudhu untuk sholat malam. Selain dari itu tidak ada apa-apa.

Umar menangis melihat keadaan kamar Rasulullah. Rasulullah bertanya,"Mengapa engkau menangis wahai Umar?" Umar menjawab,"Bagaimana saya tidak menangis, ya Rasulullah. Saya sedih melihat tanda bekas tikar yang engkau tiduri di badan engkau yang mulia, dan saya prihatin melihat kamar engkau." Semoga Allah mengaruniakan kepada kepada tuan bekal yang lebih banyak. Orang-orang Persia dan Romawi yang tidak beragama dan tidak menyembah Allah, tetapi raja mereka hidup mewah. Mereka hidup dikelilingi taman yang ditengahnya mengalir sungai. Sedangkan engkau adalah pesuruh Allah, tetapi engkau hidup dalam keadaan miskin."

Ketika Umar berkata demikian, Rasulullah bangun dari tikarnya lalu berkata,"Wahai Umar, sepertinya engkau masih ragu mengenai hal ini. Dengarlah, kenikmatan di alam akhirat tentu akan lebih baik dari pada kesenangan hidup dan kemewahan di dunia ini. Jika orang-orag kafir itu dapat hidup mewah di dunia ini, kita pun akan memperoleh segala kenikmatan tersebut di akhirat nanti. Di sana kita akan mendapatkan segala-galanya."

Mendengar sabda Nabi tersebut, Umar merasa menyesal dan meminta maaf kepada Rasulullah. Umar berkata,"Ya Rasulullah, memohon ampunlah kepada Allah untuk saya, saya telah bersalah dalam hal ini."

Penjelasan Mengenai Ketakwaan Para Sahabat

1. Kepulangan Rasulullah dari Mengantar Jenazah dan Undangan seorang Wanita

Pada suatu hari, ketika Rasulullah sedang berjalan pulang dari upacara pemakaman, seorang wanita telah mengundang beliau untuk makan-makan di rumahnya.

Beliau bersama-sama dengan para sahabat berangkat menuju wanita pengundang tadi. Ketika makanan dihidangkan, nabi kelihatan kesulitan menelan makanan yang dihidangkan. Beliau bersabda, "Sepertinya hewan ini telah disembelih tanpa izin pemiliknya."

Wanita itu berkata, "Ya Rasulullah, tadi saya telah menyuruh seorang lelaki membeli seekor kambing di pasar. Tetapi kambing-kambing itu telah habis terjual. Kebetulan beberapa hari yang lalu tetangga saya telah membeli seekor kambing.

Kemudian saya menyuruh lelaki itu ke rumah tetangga saya untuk membeli kambing tersebut. Sayangnya pemilik kambing itu sedang tidak ada di rumah, jadi yang menjual kamibing itu istrinya."

Mendengar penjelasan itu, Rasulullah SAW bersabda, "berikanlah makanan ini kepada tawanan." (Abu Daud)

2. Nabi SAW tidak dapat tidur karena khawatir mengenai sebutir kurma sedekah

Pada suatu ketika, Rasulullah SAW tidak dapat memejamkan matanya sepanjang malam. Beliau selalu mengubah-ubah posisi tidurnya, namun tetap tidak dapat memjamkan mata walau sekejap pun. Sehingga istri beliau bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau tidak dapat tidur?"

Beliau menjawab, "Tadi ada sebuah yang diletakkan di suatu tempat. Karena takut terbuang begitu , maka saya telah mengambil dan memakannya. Sekarang setelah saya berfikir, saya merasa menyesal dan khawatir, mungkin kurma yang dikirimkan kepadaku itu adalah kurma untuk disedekahkan kepada fakir miskin."

3. Abu Bakar Shiddiq RA Menumpahkan makanan dari tukang ramal

Abu Bakar Shiddiq RA mempunyai seorang hamba sahaya yang senantiasa memberikan makanan kepadanya. Suatu ketika hamba sahayanya itu membawa makanan dan Abu Bakar Shiddiq memakan satu suap dari makanan itu. Hamba sahayanya itu berkata, "Biasanya Tuan selalu bertanya tentang sumber makanan yang saya bawa, tetapi hari ini Tuan tidak berbuat demikian?"

Abu Bakar menjawab, "Saya sangat lapar, sehingga saya lupa bertanya. Sekarang, terangkan kepadaku dari mana engkau mendapat makanan ini?"

Hamba Sahayanya menjawab, "Pada zaman jahiliyah, sebelum saya memeluk islam, saya pernah menjadi seorang peramal. Suatu ketika saya bertemu dengan satu kaum di sebuah kabilah, kemudian saya membacakan mantra kepada mereka.

Mereka berjanji kepada saya akan memberikan sesuatu sebagai imbalan jasa saya kepada mereka. Hari ini saya telah lewat di perkampungan mereka. Mereka berkata, "Di sini sedang diadakan upacara pernikahan, kemudian mereka memberi makanan ini kepada saya."

Mendengar cerita hamba sahayanya itu, Abu Bakar berkata, "Hampir saja kamu membinasakanku!" Setelah itu dia berusaha memuntahkan makanan itu dengan memasukkan jari tangan ke dalam kerongkongannya. Tetapi disebabkan perasaan sangat lapar yang belaiu derita sebelumnya, makanan itu pun sangat sulit dikeluarkan.

Ada orang yang memberitahu beliau bahwa makanan itu dapat dimuntahkan dengan cara meminum air sebanyak-banyaknya. Maka beliau meminta air di gelas yang besar, kemudian beliau pun minum sebanyak-banyaknya. Makanan itu pun akhirnya dapat dimuntahkan.

Seseorang yang memperhatikan beliau berkata, "Semoga bAllah mencurahkan rahmat-Nya kepada engkau. Engkau telah bersusah payah disebabkan oleh sesuap makanan."

Abu Bakar menjawab, "Apabila untuk memuntahkan makanan itu harus saya tebus dengan jiwa, maka saya pasti melakukannya. Saya mendengar Rasulullah bersabda, "Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram, maka api (neraka) lebih baik baginya. Saya takut ada bagian dari badan saya yang disuburkan oleh makanan haram." (Kanzul Ummal)

Kisah Kehidupan Nabi Muhammad SAW dan Sahabat

Perasaan Takut Rasulullah SAW dan Para Sahabat kepada Allah Azza Wa Jalla

1. Amalan Rasulullah ketika terjadi awan gelap dan angin topan

A'isyah berkata, apabila terjadi mendung, awan hitan dan angin kencang, wajah nabi yang biasa memancarkan nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah. Beliau keluar masukm masjid dalam keadaan gelisah sambil membaca doa berikut ini:

"Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."

2. Amalan Anas RA ketika terjadi angin topan

Nadhir bin Abdullah ra bercerita bahwa ketika Anas masih hidup. suatu hari telah terjadi angin topan secara tiba-tiba. Saya pun pergi menemuinya dan bertanya, "Pernahkah engkau mengalami hal seperti ini di zaman Rasulullah SAW?" Anas menjawab, "Saya berlindung kepada Allah, pada waktu itu jika terjadi angin topan, kami segera pergi ke masjid, karena takut kalau-kalau terjadi hari Kiamat."

Abu Darda ra bercerita, "Kebiasaan Rasulullah SAW apabila terjadi angin bertiup sangat kencang (angin ribut) beliau terlihat cemas kemudian segera pergi ke masjid."

3. Amalan Rasulullah ketika terjadi Gerhana Matahari

Syair Kematian



Sebelum kematiannya tiba,
pertanda telah datang mengabarinya,
ia jatuh terkapar,
terhenyak pada tangan dan mulutnya,

Dia enyahkan baju besi dan tombaknya,
lalu bentangkan jasad,
terlentang dada tengadah,
bagai kayu besar terbelah dua.

O, kasihan!
penungggang kuda ksatria,
Ada apa denganmu?
kekuatan sirna dan tak bicara.

Ini, dua tangannya,
Ini, semua raganya,
tidak satupun terluka,
tidak tercerai juga.

O, betapa pedih tiada kata!
jika Allah menjatuhkan qadar-Nya,
musibah besar menghampiri anda,
tatkala tidak mengagungkannya.

Kematian adalah berita nyata,
kita di sini menjadi saksi,
betapa dahsyat ketika terjadi,
namun ingin selalu diingkari.

segala apa yang kau temui,
tak satu cerah berseri,
hanya Allah kekal abadi,
harta dan anak musnah pasti.

Suatu hari gudang Hurmuz juga,
tak kan berguna untuk semua,
bahkan 'Ad dulu kala berusaha,
untuk kekal tiada bisa.

tidak juga Sulaiman,
meski angin turuti perintahnya,
bahkan manusia dan jin terpedaya,
tunduk bersimpuh di hadapannya.

Adakah jua raja-raja,
yang karena kejayaannya,
para delegasi datang menghampirinya,
dari segala penjuru dunia?

justru di sanalah sebuah telaga,
yang bakal didatangi tanpa dusta,
suatu hari kita pun tiba,
sebagaimana mereka pula.

ingatlah mati,
pemutus kelezatan dan bersiaplah,
tiada kamu berdaya,
kapan saja dia pasti tiba.

maka keberangkatan pun menjemputnya,
dalam keadaan sadar dan siap siaga,
itulah kesiapan penuh tertata,
tidak lalai akan cita.

jatahmu dari yang dikumpulkan semua,
sepanjang hidupmu di dunia,
hanyalah dua carik kain sederhana,
pembungkus tubuh dan daun bidara.

Sifat qana'ah sajalah,
jangan kau inginkan gantinya,
padanya terdapat kenikmatan,
padanya ketentraman badan.

lihatlah pemilik segala harta,
dia pergi meninggalkan dunia,
tak ada yang dibawa,
selain kapas dan pembungkus jasadnya.

sungguh menakjubkan,
apabila manusia memikirkan,
mengoreksi diri dan menghitung-hitung kesalahan,
sadar diri penuh pemahaman,

dan niscaya mereka tinggalkan harta,
mmenyeberang ke negri lainnya,
bukanlah dunia ini bagi mereka,
sekadar jembatan menuju kesana.

tiada kemuliaan yang patut dibangga,
selain kemuliaan orang yang taqwa,
esok saat berkumpul mereka,
di Padang Mahsyar yang perkasa.

hendaklah manusia sekalian,
menyadari benar tentang kenyataan,
bahwa taqwa dan kebajikan,
adalah sebaik-baik harta simpanan.

aku memang ingat akan binasa,
tapi tak kurasa takut kepadanya,
keras nian hati di dada,
bagai batu tidak berharga.

aku tak henti mencari harta,
seolah 'kan kekal di dunia,
padahal maut mengejar di belakangku,
langkah demi langkah terus menguntitku.

maka ketahuilah hai sahabat,
cukuplah maut sebagai penasihat,
bagi siapa yang pasti tiba,
tercabut nyawa telah ditaqdirkan.

intipan maut dari segenap penjuru,
tempat bersembunyi pasti kan tahu,
ke mana saja dia tangkap,
untuk selamat tiada terhindar.

ingatlah hai orang yang terpedaya,
kenapa kau bermain saja?
kamu dambakan segala macam harapan,
padahal kematianmu makin dekat jua,

kamu tahu, tamak itu bagai lautan,
kapal yang dekat dia jauhkan,
dan ternyata kamu jadi sasaran,
pada gilirannya kena hantaman.

kamu tahu, kematian itu penjagal cita,
segala keyakinanmu, cepat, dihadang,
penggalan maut sakit dirasa,
kamu tahu memang tidak nyaman,

seakan-akan kamu berpesan kata,
sambil memandangi anak-anakmu yatim merana,
sementara ibu mereka menanggung derita,
berteriak tangis, duka nestapa.

rupanya dia tercekik oleh kesedihan,
lalu dia tampar sendiri tembam mukanya,
dilihat orang sembarang pria,
padahal semula hidup terjaga,

seorang datang padamu bawa kain kafan,
bakal pembungkus ragamu dalam lipatan,
lalu tanah kuburan dia timbunkan,
meski air mata linang tergenang.


Kisah Rasulullah dan para sahabat


Sifat Zuhud dan Sederhana

1. Kejaran Kemiskinan Bagi Orang yang Mencintai Rasulullah SAW

Seorang sahabat telah datang menjumpai Rasulullah SAW, lalu berkata,"Ya Rasulullah, saya mencintai Engkau." Nabi SAW bersabda,"Pikirkan dahulu apa yang engkau katakan,"

Tetapi orang itu berkata lagi,"Saya mencintai engkau Ya Rasulullah."Nabi tetap bersabda seperti tadi. Setelah tiga kali orang itu bertanya dengan pertanyaan yang sama, akhinya Nabi SAW bersabda,"Baiklah, apabila engkau tulus dalam perkataanmu itu, maka bersiaplah menghadapi kefakiran yang akan menimpamu dari segala arah. Karena kefakiran akan datang dengan cepat kepada orang-orang yang mencintai aku sebagaimana air terjun yang mengalir."

2. Pertanyaan Rasulullah SAW kepada para sahabat tentang dua jenis manusia

Suatu ketika Rasulullah sedang duduk bersama beberapa orang sahabatnya. Kemudian datanglah seseorang lewat di depan mereka. Orang ini berpenampilan perlente, rapi, berpakaianj ala bangsawan. Nabi bertanya kepada para sahabat,"Bagaimana pendapat kalian mengenai orang ini (orang yang lewat tadi)."

Para sahabat menjawab,"Ya Rasulullah, dia termasuk orang kaya dan mulia. Demi Allah, jika dia melamar seorang wanita, lamarannya pasti diterima. Jika dia melindungi seseorang, pasti lindungannya disetujui. Jika dia berbicara, pasti orang pada mendengarkan." Mendengar jawaban para sahabat, Nabi hanya terdiam.

Tidak lama kemudian , datang lagi seseorang lewat di depan mereka. Orang ini berpenampilan kumuh, lusuh, dekil dan berpenampilan seperti gembel. Rasulullah bertanya lagi mengenai orang itu," Sekarang pendapat kalian bagaimana mengenai orang ini." Mereka menjawab,"Ya rasulullah, dia seorang yang miskin. Jika dia melamar seorang wanita, pasti lamarannya akan ditolak. Jika dia mengusulkan sesuatu, pasti tidak diterima. Jika dia berbicara, pasti tidak akan orang yang mau mendengarkannya."

Rasulullah bersabda,"Apabila seluruh dunia dipenuhi oleh orang seperti yang pertama tadi, maka orang yang kedua tadi lebih baik dari mereka semua."

Hikmah dari kisah di atas adalah: Orang yang hanya mengandalkan kemuliaan di dunia saja, tanpa amalan akherat niscaya tidak akan mendapat tempat di sisi Allah. Sebaliknya orang miskin yang tidak mendapat tempat di sisi siapapun di dunia, yang kata-katanya tidak didengar oleh siapapun, tetapi ternyata dia lebih mulia dalam pandangan Allah. Kesimpulannya, Allah menilai hambanya dari ketaatan dan ketaqwaannya, bukan pada penampilan dan hartanya.

3. Penolakan Rasulullah SAW Terhadap Tawaran Gunung Emas

Rasulullah SAW bersabda,"Tuhanku telah menawarkan kepadaku untuk mengubah bukit-bukit di Makkah menjadi emas. Tetapi aku menadahkan tangan kepada-Nya sambil berkata,"Ya Allah, saya lebih suka sehari kenyang dan lapar pada hari berikutnya agar saya dapat mengingat-Mu apabila sedang lapar, dan memuji-Mu serta mensyukuri nikmat-Mu apabila kenyang."

4. Rasulullah SAW memperingatkan Umar RA dengan kehidupan beliau yang zuhud

Suatu hari Umar Bin Khattab RA berkunjung ke rumah Rasulullah SAW. Kebetulan waktu itu Rasul sedang tiduran di atas tikar yang terbuat dari anyaman daun kurma. Dilihatnya kamar Rasulullah hanya berisi tiga lembar kulit binatang yang telah disamak dan sedikit gandum di sudut kamar itu. Di dinding bilik hanya tergantung sebuah guci kecil terbuat dari kulit kambing tempat mengambil wudhu untuk sholat malam. Selain dari itu tidak ada apa-apa.

Umar menangis melihat keadaan kamar Rasulullah. Rasulullah bertanya,"Mengapa engkau menangis wahai Umar?" Umar menjawab,"Bagaimana saya tidak menangis, ya Rasulullah. Saya sedih melihat tanda bekas tikar yang engkau tiduri di badan engkau yang mulia, dan saya prihatin melihat kamar engkau." Semoga Allah mengaruniakan kepada kepada tuan bekal yang lebih banyak. Orang-orang Persia dan Romawi yang tidak beragama dan tidak menyembah Allah, tetapi raja mereka hidup mewah. Mereka hidup dikelilingi taman yang ditengahnya mengalir sungai. Sedangkan engkau adalah pesuruh Allah, tetapi engkau hidup dalam keadaan miskin."

Ketika Umar berkata demikian, Rasulullah bangun dari tikarnya lalu berkata,"Wahai Umar, sepertinya engkau masih ragu mengenai hal ini. Dengarlah, kenikmatan di alam akhirat tentu akan lebih baik dari pada kesenangan hidup dan kemewahan di dunia ini. Jika orang-orag kafir itu dapat hidup mewah di dunia ini, kita pun akan memperoleh segala kenikmatan tersebut di akhirat nanti. Di sana kita akan mendapatkan segala-galanya."

Mendengar sabda Nabi tersebut, Umar merasa menyesal dan meminta maaf kepada Rasulullah. Umar berkata,"Ya Rasulullah, memohon ampunlah kepada Allah untuk saya, saya telah bersalah dalam hal ini."

WS Rendra Meninggal Dunia




Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un. Satu lagi seorang anak bangsa kebanggaan Indonesia, WS Rendra meninggal dunia pada Kamis malam tanggal 6 Agustus 2009 pukul 22.30 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa, Depok, Jawa Barat dalam usia 74 tahun. WS Rendra adalah seorang penyair, dramawan, dan budayawan kelahiran Solo, 7 November 1935.

Berita meninggalnya budayawan yang sering dijuluki "Si Burung Merak" ini sangat mengejutkan masyarakat Indonesia, pasalnya belum lama ini (hanya selang dua hari) seorang seniman Indonesia, Mbah Surip juga lebih dulu meninggal dunia dan dimakamkan di Bengkel Teater milik WS Rendra.

Sebelum meninggal dunia, WS Rendra dikabarkan sakit-sakitan setelah sekian lama mengidap penyakit Jantung Koroner. Penyair yang mempunyai nama asli Willibrordus Surendra Broto Rendra ini rencananya akan di makamkan di Bengkel Teater miliknya di Cipayung, Citayam Depok tempat Mbah Surip dimakamkan sebelumnya.

Biografi WS Rendra

Lahir: Solo, 7 Novembar 1935
Pendidikan: SMA ST Yosef Solo
New York American Academy Of Dramatic Arts, Amerika 1967
Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM Yogyakarta
Profesi: Penyair, dramawan
Kegiatan lain: pendiri dan pemimpin Bengkel Teater Yogyakarta 1967

Selamat terbang "Sang Burung Merak".

Tahukah Kamu?

Do'a Ketika Mendapat Kebaikan Dari Orang Lain

Ucapan 'Alhamdulillah' merupakan kata-kata pujian kepada Allah SWT apabila kita dikaruniakan kebaikan, kesenangan dan kabar baik lainnya. Namun jika ada orang yang berbuat baik kepada kita, hendaklah kita mendoakan saudara kita itu dengan doa berikut ini: "Jazakallahu khairan katsira" (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.)

Maka doa itu adalah setimpal untuk sebuah pujian. Doa tersebut berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmuzi.

Sholat itu Membedakan Islam Dengan Kafir

Meninggalkan sholat Fardhu dengan sengaja adalah berdosa besar. Nanmun jika seseorang itu mengingkari wajib sholat lima waktu, maka hukumnya dia telah keluar dari agama islam. Rasulullah sendiri telah mengingatkan umatnya dalam hadits baginda yang artinya: "Garis pemisah antara kita dan mereka (orang kafir) adalah Sholat. Barangsiapa yang meninggalkan sholat maka kafirlah ia." Hadits Sahih. Dalam hadits lain baginda bersabda: "Beda antara seorang muslim dan orang kafir atau musyrik adalah sholat, jika dia ditinggalkan secara sengaja maka kafirlah ia." HR: Muslim

Batang Pohon Di Surga Terbuat Dari Emas

Surga merupakan tempat pembalasan yang indah bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Seperti sudah kita ketahui dalam Al-quran, di surga terdapat taman-taman, sungai, dan istana yang megah.

Di surga juga terdapat berbagai pohon dan buah-buahan yang lezat. Ketahuilah bahwa salah satu keajaiban surga yang pernah diceritakan oleh Rasulullah SAW adalah bahwa batang-batang pohon di surga itu terbuat dari emas.

Imam Turmuzi, Ibnu Hibban dan Imam Baihaki meriwayatkan, dengan isnad shahih dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak ada pohon di dalam surga yang tidak punya batang kecuali terbuat dari emas.

Jauhi Sifat Hasad

Orang yang mempunyai sifat hasad, berarti jiwanya berpenyakit keji. Hasad ialah orang yang tidak senang melihat orang lain mendapat kebaikan dan kesenangan.

Orang semacam ini adalah benci dengan nikmat Allah yang telah diberikan kepada orang lain. Tahukah kamu apa sumber dari sifat hasad? Sumbernya adalah karena terlalu cinta kepada dunia.

Perasaan Takut Rasulullah SAW dan Para Sahabat kepada Allah Azza Wa Jalla

1. Amalan Rasulullah ketika terjadi awan gelap dan angin topan

A'isyah berkata, apabila terjadi mendung, awan hitan dan angin kencang, wajah nabi yang biasa memancarkan nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah.

Beliau keluar masuk masjid dalam keadaan gelisah sambil membaca doa berikut ini:"Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya."

2. Amalan Anas RA ketika terjadi angin topan

Nadhir bin Abdullah ra bercerita bahwa ketika Anas masih hidup. suatu hari telah terjadi angin topan secara tiba-tiba. Saya pun pergi menemuinya dan bertanya, "Pernahkah engkau mengalami hal seperti ini di zaman Rasulullah SAW?"

Anas menjawab, "Saya berlindung kepada Allah, pada waktu itu jika terjadi angin topan, kami segera pergi ke masjid, karena takut kalau-kalau terjadi hari Kiamat.Abu Darda ra bercerita, "Kebiasaan Rasulullah SAW apabila terjadi angin bertiup sangat kencang (angin ribut) beliau terlihat cemas kemudian segera pergi ke masjid."
3. Amalan Rasulullah ketika terjadi Gerhana Matahari

Mbah Surip "Tak Gendong" Meninggal Dunia





Innalillahi Wa Inna ilaihi Roji'un. Penyanyi sekaligus seniman gaek asal Mojokerto meninggal dunia pada hari Selasa sekitar jam 10.30 WIB. Lelaki nyentrik berambut gimbal ala Bob Marley ini meninggal dunia justru saat berada di puncak ketenaran dan kesuksesan.

Mohon maaf, saya tidak akan membahas masalah kronologis meninggalnya Mbah surip ini. Saya justru menangkap ada hikmah lain di balik kematian lelaki yang selalu bersemboyan "I Love You Full" ini. Apa itu? Sedikitnya ada tiga pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa meninggalnya pelantun lagu hit "Tak Gendong Ke mana mana" ini.

1. Semua Orang akan Mati Tanpa Terkecuali

Manusia yang tak terhitung jumlahnya semenjak awal kemunculan sejarah, akhirnya kesudahan mereka adalah mati. Tak satu pun dari kita yang kekal. kematian selalu dan senantiasa berlaku atas diri manusia, tanpa pandang bulu.

Tidak pilih kasih,anak kecil karena kecilnya, orang tua karena ketuaannya, orang miskin karena kemiskinannya, orang kaya karena kekayaannya maupun wanita cantik karena kecantikannya. Ya, semuanya tanpa terkecuali akan mati.

Ketika ajal menjemput, dunia akan terhenti. Ya, dunia dan seisinya tidak akan berdaya di hadapannya. Dan semoga Allah merahmati penyair yang berkata:

"Dan apabila ajal telah menancapkan kuku-kukunya, maka ia mendapati semua bentuk jimat sudah tidak ada gunanya".

Oleh karena itu, engkau lihat orang-orang yang terhormat (dalam pandangan manusia) seperti raja, presiden, mentri, gubernur atau konglomerat sekalipun, ketika ajal datang menjemput mereka, niscaya mereka tidak mampu menolak dan menangguhkannya walau satu detik pun. Keluarganya sibuk mondar-mandir ingin membebaskannya dari kematian, namun apa daya segala bentuk harta dan kekayaan tidak akan bisa menebus kematian.

Engkau, ya engkau! Dengan kecantikanmu, penampilanmu, masa remajamu, keceriaanmu, kegenitanmu, dan pesonamu itu. Suatu saat akan mati juga meninggalkan dunia yang fana ini. Engkau bukanlah orang yang paling mulia dalam pandangan Allah daripada Nabi dan Rasul. Engkau bukanlah orang yang lebih kaya daripada Qorun dan Onasis.

Engkau bukanlah orang yang lebih dicintai Allah daripada Nabi Muhammad SAW. Dan engkau bukanlah orang yang lebih kuat kekuasaannya dari pada Firaun, Stalin atau Hitler.
Ya, kematian akan menjemputmu baik engkau lari atau diam di tempat.

Coba lihat di sekelilingmu! Mana kakek-kakekmu, mana nenek-nenekmu, mana bapak-ibumu, mana sahabat-sahabatmu, dan mana anggota keluargamu yang dulu engkau cintai. Mereka semua telah pergi meninggalkan dunia ini dan tidak akan pulang kembali sampai kapan pun. Ajal tidak terbatas kepada orang-orang yang sudah tua atau orang-orang yang lemah saja. Ajal milik semua orang.

Cobalah baca kolom berita duka yang menghiasi setiap koran pagi dan sore, agar engkau bertambah yakin dan tidak ragu-ragu. Ya, kematian akan menerkammu dengan tiba-tiba tanpa engkau persiapkan sebelumya. Siapa yang tak menyangka Mbah Surip yang begitu populer yang karirnya melesat bak meteor akan meninggal begitu mendadak?

Sudah banyak orang yang keluar rumah, kemudian ia tidak kembali lagi. Sudah berapa banyak anak kecil yang menderita sakit ganas kemudian meninggal dunia dengan mengenaskan. Sudah berapa banyak orang yang meninggal dunia?

Engkau yang sekarang berada dalam puncak kejayaan, puncak kecantikan dan sedang menikmati masa-masa remajamu. Apakah engkau mendapat jaminan Allah tidak akan mati sampai usia tua renta?

Apakah engkau mendapat jaminan bisa tiba di tempat kerjamu pada hari ini?
Apakah engkau mendapat jaminan bisa pulang ke rumah dengan selamat?
Apakah engkau mendapat jaminan bahwa engkau bisa selesai makan, minum dan ganti baju?
Apakah engkau mendapat jaminan bisa berdiri dari kursimu itu?

Percayalah, ajal pasti menjemputmu, seperti halnya menjemput Mbah Surip. Semua orang yang sekarang ini ada di sekitarmu entah bapakmu, ibumu, kakakmu, adikmu, suamimu, istrimu, teman-temanmu semuanya akan meninggal dunia satu per satu. Tinggal menunggu giliran kapan datangnya ajal.

Jikalau demikian masalahnya, apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi kematian?
Apa bekal yang akan engkau bawa ke akhirat nanti?

Aapakah engkau mau pergi ke sana dengan tangan kosong tanpa bekal? Taruhlah contoh, seandainya engkau mau berangkat piknik ke tempat wisata, apakah engkau rela pergi dengan tidak membawa bekal ongkos, makanan, minuman dan perbekalan yang lain?

Apakah engkau mengharap belas kasihan dari teman-teman seperjalananmu? Sedang mereka pun tidak membawa bekal yang cukup? Maukah engkau terlantar di tempat wisata? Maukah nasib engkau terlantung-lantung di tempat yang asing bagimu? Apakah engkau mau begitu?

Di akhirat tak ada seorang pun memberi apa yang engkau kehendaki, dan tak ada seorang pun yang sanggup menolong sekalipun bapakmu, ibumu atau kerabatmu. Mereka membawa bekal masing-masing dan tak mungkin diberikan kepada orang lain. Karena bekal yang mereka bawa pun belum tentu cukup untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan sewaktu di dunia.

Kematian pasti menjemput, baik usiamu panjang atau pendek, baik siap atau tidak siap, baik engkau bisa "memiliki" dunia atau tidak. Allah maha perkasa di atas hamba-hamba-Nya. Tidak ada seorang pun yang mengingkari hakikat ini. Inilah salah satu kebesaran Allah Azza wa Jalla.

2. Kita harus selalu menjaga kesehatan

Bagaimanapun sibuknya, kita harus selalu menjaga kesehatan. Tidak boleh lupa makan, tidur yang cukup, rajin berolah raga, beristirahat cukup, bila perlu rekreasi. Kerja ada waktunya, isrirahat pun ada waktunya.

Aku baca di media massa bahwa Mbah Surip itu jarang tidur, jarang makan, banyak minum kopi, banyak merokok, banyak makan sambel. Waduh, bahaya banget.

Kebergantungan Mbah Surip terhadap rokok kretek dan Kopi Hitam diakui pelawak Tarzan,"Daripada makan, dia mendingan ngopi. Bahkan saking cintanya sama kopi, dia pasti nyari kopi kalau habis makan, daripada air putih."

3. Pemusik menjadi Idola di negri ini

Kurang lebih satu tahun belakangan ini masyarakat Indonesia sedang gandrung-gandrungnya sama musik. Hampir setiap hari di hampir seluruh stasiun televisi sangat sering menyiarkan acara musik baik secara live (langsung) maupun acara tunda.

Hebatnya (ironis)lagi acara-acara seperti ini banyak digandrungi oleh seluruh lapisan masyarakat, tua-muda, anak kecil-dewasa, nenek-nenek, kakek-kakek, laki-laki, perempuan, waria semuanya suka dan tergila-gila.

Lihat saja siapa yang mejadi idola mereka sekarang ini. Mereka lebih mengenal nama-nama grup band dari pada nama-nama para Nabi dan Rasul. Mereka lebih familiar dengan nama-nama vokalis band dan pemain sinetron dari pada nama-nama para ulama. Mereka lebih mudah hafal lagu-lagu dari pada menghafal ayat-ayat Al-Quran.

Inilah paling tidak tiga sisi lain di balik meninggalnya Mbah Surip. Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Wallahu A'lam Bissowab.